30 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Jembatan Ambruk di Simalungun saat Truk Melintas

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO– Jembatan bailey MRS Jalan Siantar-Tanah Jawa, Nagori Silampuyang, Kecamatan Siantar, amblas setelah satu unit truk Hino BK 8914 CP pengangkut aspal melintas, Sabtu (22/11) sekira pukul 22.00 WIB.

Informasi dihimpun dari lokasi kejadian, amblasnya jembatan terjadi saat truk tersebut melintas di jembatan bailey yang dipasang TNI Yon Zipur 1 Dhira Dharma Medan, beberapa waktu lalu.

Begitu jembatan amblas, pengemudi dan kondektur truk melarikan diri, begitu juga warga yang menjaga palang jembatan.

Pantauan Metro Siantar (Grup SUMUTPOS.CO), kendaraan tersebut terbalik dengan posisi roda berada di atas, sementara bagian atas truk masuk ke dasar sungai Aek Naga.

Puluhan kendaraan, baik roda dua dan empat tidak dapat melintas karena besi baja yang digunakan untuk jembatan bailey bengkok.

Menurut warga sekitar, selama ini jembatan tersebut selalu dijaga masyarakat sekitar untuk mengatur arus lalu lintas.

Masyarakat yang menjaga arus lalu lintas tetap membiarkan jembatan tersebut dilalui kendaraan besar. Dan, kejadian seperti ini bukan hanya sekali ini saja, puluhan kendaraan terus melintas setiap harinya di jembatan tersebut.

“Kalau plangnya sudah dipasang yang menyatakan jembatan ini hanya bisa dilintasi kendaraan bermuatan 7 ton. Tapi entah kenapa dibiarkan kendaraan berat melintas,” terang warga yang mengaku tinggal tak jauh dari jembatan tersebut.

Keadaan tersebut dibenarkan Anggota DPRD Simalungun Bonauli Rajagukguk yang saat itu berada di lokasi kejadian. Ia mengaku, selama ini sudah menegur penjaga palang jembatan agar tidak mengizinkan kendaraan berat melintas, tetapi tetap saja dibiarkan.

“Saya sudah berapa kali melintas di sini dan saya tetap menegur mereka supaya tidak memberi izin kendaraan berat lewat,” jelas Bonauli.

Ia sangat menyayangkan pihak rekanan yang seharusnya bertanggungjawab terhadap jembatan bailey tersebut seolah membiarkan truk besar melintas.

“Seharusnya mereka bisa memberikan pengarahan kepada warga yang menjaga di sini, jangan dibiarkan kendaraan besar melintas,” terangnya seraya mengatakan masih mencari pihak rekanan yang mengerjakan jembatan tersebut.

Kapolsek Bangun AKP Hatopan Silitonga mengatakan, pihaknya akan mencari warga yang saat itu melintas.

Mengenai kejadian tersebut, ia mengaku bahwa kejadian tersebut merupakan kecelakaan lalu lintas dan tidak ada unsur pidana. “Tapi tetap kita cari untuk memberikan penjelasan mengenai kejadian ini,” terangnya.

Selain itu, pihaknya bersama Camat Siantar, Danramil Bangun, akan mencari jalan alternatif untuk kendaraan yang melintas. Sementara, kondisi jalan yang berada di Sionggang, kondisinya kurang baik karena ada beberapa bagian jalan yang kondisinya rusak.

“Kondisinya rusak, kita masih mencari jalan lainnya. Kita usahakan mencari jalur perkebunan,” terangnya.

Ia juga mengatakan, pihak Sat Lantas Polres Simalungun dan Dinas Perhubungan sudah melakukan penertiban kendaraan yang melintas. Untuk sementara, kendaraan yang kondisinya memadai diperbolehkan melintas dari Sionggang.

Apo, salah seorang petugas penjaga dari pihak rekanan proyek mengatakan, saat kejadian ia mendangar suara gemuruh dan saat dicek ternyata jembatan tersebut sudah amblas dan satu unit truk sudah berada di dalam sungai.

“Waktu itu saya menjaga di sisi sana (dari Siantar menuju Tanah Jawa), sementara truknya jalan dari arah Tanah Jawa mau ke Siantar,” katanya.

Ia mengaku, pihaknya selalu memberi penjelasaan kepada masyarakat yang melakukan penjagaan agar tidak meperbolehkan truk bermuatan melintas di dari jembatan bailey tersebut. “Saya sudah bilang, tetapi tetap saja mereka membandel,” katanya. (lud/arr)

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO– Jembatan bailey MRS Jalan Siantar-Tanah Jawa, Nagori Silampuyang, Kecamatan Siantar, amblas setelah satu unit truk Hino BK 8914 CP pengangkut aspal melintas, Sabtu (22/11) sekira pukul 22.00 WIB.

Informasi dihimpun dari lokasi kejadian, amblasnya jembatan terjadi saat truk tersebut melintas di jembatan bailey yang dipasang TNI Yon Zipur 1 Dhira Dharma Medan, beberapa waktu lalu.

Begitu jembatan amblas, pengemudi dan kondektur truk melarikan diri, begitu juga warga yang menjaga palang jembatan.

Pantauan Metro Siantar (Grup SUMUTPOS.CO), kendaraan tersebut terbalik dengan posisi roda berada di atas, sementara bagian atas truk masuk ke dasar sungai Aek Naga.

Puluhan kendaraan, baik roda dua dan empat tidak dapat melintas karena besi baja yang digunakan untuk jembatan bailey bengkok.

Menurut warga sekitar, selama ini jembatan tersebut selalu dijaga masyarakat sekitar untuk mengatur arus lalu lintas.

Masyarakat yang menjaga arus lalu lintas tetap membiarkan jembatan tersebut dilalui kendaraan besar. Dan, kejadian seperti ini bukan hanya sekali ini saja, puluhan kendaraan terus melintas setiap harinya di jembatan tersebut.

“Kalau plangnya sudah dipasang yang menyatakan jembatan ini hanya bisa dilintasi kendaraan bermuatan 7 ton. Tapi entah kenapa dibiarkan kendaraan berat melintas,” terang warga yang mengaku tinggal tak jauh dari jembatan tersebut.

Keadaan tersebut dibenarkan Anggota DPRD Simalungun Bonauli Rajagukguk yang saat itu berada di lokasi kejadian. Ia mengaku, selama ini sudah menegur penjaga palang jembatan agar tidak mengizinkan kendaraan berat melintas, tetapi tetap saja dibiarkan.

“Saya sudah berapa kali melintas di sini dan saya tetap menegur mereka supaya tidak memberi izin kendaraan berat lewat,” jelas Bonauli.

Ia sangat menyayangkan pihak rekanan yang seharusnya bertanggungjawab terhadap jembatan bailey tersebut seolah membiarkan truk besar melintas.

“Seharusnya mereka bisa memberikan pengarahan kepada warga yang menjaga di sini, jangan dibiarkan kendaraan besar melintas,” terangnya seraya mengatakan masih mencari pihak rekanan yang mengerjakan jembatan tersebut.

Kapolsek Bangun AKP Hatopan Silitonga mengatakan, pihaknya akan mencari warga yang saat itu melintas.

Mengenai kejadian tersebut, ia mengaku bahwa kejadian tersebut merupakan kecelakaan lalu lintas dan tidak ada unsur pidana. “Tapi tetap kita cari untuk memberikan penjelasan mengenai kejadian ini,” terangnya.

Selain itu, pihaknya bersama Camat Siantar, Danramil Bangun, akan mencari jalan alternatif untuk kendaraan yang melintas. Sementara, kondisi jalan yang berada di Sionggang, kondisinya kurang baik karena ada beberapa bagian jalan yang kondisinya rusak.

“Kondisinya rusak, kita masih mencari jalan lainnya. Kita usahakan mencari jalur perkebunan,” terangnya.

Ia juga mengatakan, pihak Sat Lantas Polres Simalungun dan Dinas Perhubungan sudah melakukan penertiban kendaraan yang melintas. Untuk sementara, kendaraan yang kondisinya memadai diperbolehkan melintas dari Sionggang.

Apo, salah seorang petugas penjaga dari pihak rekanan proyek mengatakan, saat kejadian ia mendangar suara gemuruh dan saat dicek ternyata jembatan tersebut sudah amblas dan satu unit truk sudah berada di dalam sungai.

“Waktu itu saya menjaga di sisi sana (dari Siantar menuju Tanah Jawa), sementara truknya jalan dari arah Tanah Jawa mau ke Siantar,” katanya.

Ia mengaku, pihaknya selalu memberi penjelasaan kepada masyarakat yang melakukan penjagaan agar tidak meperbolehkan truk bermuatan melintas di dari jembatan bailey tersebut. “Saya sudah bilang, tetapi tetap saja mereka membandel,” katanya. (lud/arr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/