BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pernyataan Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah yang berang kepada masyarakat dinilai dapat mengganggu elektabilitas politik, jika berkenan kembali bertarung dalam pilkada periode selanjutnya.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Binjai, Hairil Anwar menilai, seorang kepala daerah harus mampu memberikan solusi kepada rakyatnya jika mengadukan sebuah persoalan.
“Segala permasalahan apapun tentang masyarakat Kota Binjai, dia harus siap menghadapinya dan menyelesaikan mencari solusi. Itulah fungsi kepala daerah, dia lah bapaknya seluruh masyarakat Kota Binjai,” kata Hairil ketika diminta tanggapannya, Rabu (21/12).
Bagi Hairil, seorang kepala daerah sekaligus bapaknya masyarakat Kota Binjai, harus mampu memberikan solusi atas persoalan rakyatnya. Jika tidak dapat memberikan solusi, sang wali kota dapat meneruskan kepada pembantunya. Seperti kepala OPD, staf ahli hingga asisten.
Hairil berpendapat, ada dua hal yang membuat Wali Kota Binjai mengeluarkan statemen tersebut. Pertama dari sisi kemanusiaan, Hairil menilai, Wali Kota Binjai terkejut atas jabatannya pada periode pertama ini. “Mungkin dari sisi kemanusiaan, dia merasa terkejut. Ternyata jadi wali kota itu, begitu beratnya,” kata Hairil.
“Kedua, mungkin dari sisi kalau tengah capek, banyak pikiran. Ketika ada masalah disampaikan, dia enggak siap mencari solusinya,” lanjut Hairil. Jika tidak sanggup, seorang wali kota dapat mengundurkan diri. Namun, bagi Hairil, hal tersebut jarang terjadi.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Binjai, Amir Hamzah saat ingin pergi meninggalkan kantornya dihampiri oleh seseorang seraya berbisik.
Diduga masyarakat dimaksud berbisik ingin meminta uang. Oleh Amir, kemudian memberikan jawaban yang mengejutkan.
Wajah Amir terlihat kusut usai mendapat bisikan dari masyarakat yang tidak diketahui identitasnya. (ted/ram)