32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gatot Diusung Reog Ponorogo

PERCUT- Warga Kampung Kolam, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, begitu antusias menyambut kedatangan Gatot Pujo Nugroho pada kegiatan pagelaran seni dan budaya. Gatot diarak masuk ke area pagelaran seni dan budaya dengan menaiki kepala Reog Ponorogo.

BUDAYA: Gatot Pujo Nugroho diarak masuk  area pagelaran seni  budaya  menaiki kepala Reog Ponorogo oleh warga Kampung Kolam, Percut Seituan. Gatot berharap kesenian tradisional menjadi media membangun kebersamaan.  //sumut pos
BUDAYA: Gatot Pujo Nugroho diarak masuk ke area pagelaran seni dan budaya dengan menaiki kepala Reog Ponorogo oleh warga Kampung Kolam, Percut Seituan. Gatot berharap kesenian tradisional menjadi media membangun kebersamaan. //sumut pos

“Pagelaran seni ini karya anak bangsa untuk memperhalus budi dan hati. Sumut yang kaya perbedaan suku, agama, dan budaya adalah modal kita saling mengenal identitas satu dengan lainnya,” ujar Gatot selepas menyumbangkan lagu ‘Getuk asal Jawa’ di Deliserdang, Minggu (20/1).

Desa Kolam adalah desa yang punya ragam agama, budaya dan suku di dalamnya. Kegiatan yang dibuat Paguyuban Masyarakat Kampung Kolam ini adalah sebagai upaya silaturahim masyarakatnya.

Selain berisi hiburan, yang juga diramaikan oleh H Ona Sutra yang lekat dengan lagu dangdut berjudul ‘Bola’, acara juga diisi bakti sosial seperti pengobatan gratis bagi 200-an warga setempat.

Gatot menyumbangkan sekitar dua ribu bibit pohon jambu air varietas unggulan karya anak-anak STM Otomotif Binjai kepada para kelompok masyarakat. Dia berpesan acara kebudayaan seperti yang dipersembahkan warga Kampung Kolam harus digunakan sebagai media membangun kebersamaan. “Pembangunan bisa dilakukan dengan lebih baik sehingga pertumbuhan ekonomi juga terus membaik,” ujarnya.

Walmar Ritonga, tokoh lintas etnis, mengapresiasi cara Gatot mencintai warga etnisnya.

Dalam kesempatan itu, Walmar berharap kedatangan Gatot sekaligus memperhatikan infastruktur pendidikan di desa mereka. “Jumlah penduduk Kampung Kolam ini sekitar 15.000 orang, tapi sampai saat ini belum memiliki bangunan SMP dan SMA,” pintanya. (adv)

PERCUT- Warga Kampung Kolam, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, begitu antusias menyambut kedatangan Gatot Pujo Nugroho pada kegiatan pagelaran seni dan budaya. Gatot diarak masuk ke area pagelaran seni dan budaya dengan menaiki kepala Reog Ponorogo.

BUDAYA: Gatot Pujo Nugroho diarak masuk  area pagelaran seni  budaya  menaiki kepala Reog Ponorogo oleh warga Kampung Kolam, Percut Seituan. Gatot berharap kesenian tradisional menjadi media membangun kebersamaan.  //sumut pos
BUDAYA: Gatot Pujo Nugroho diarak masuk ke area pagelaran seni dan budaya dengan menaiki kepala Reog Ponorogo oleh warga Kampung Kolam, Percut Seituan. Gatot berharap kesenian tradisional menjadi media membangun kebersamaan. //sumut pos

“Pagelaran seni ini karya anak bangsa untuk memperhalus budi dan hati. Sumut yang kaya perbedaan suku, agama, dan budaya adalah modal kita saling mengenal identitas satu dengan lainnya,” ujar Gatot selepas menyumbangkan lagu ‘Getuk asal Jawa’ di Deliserdang, Minggu (20/1).

Desa Kolam adalah desa yang punya ragam agama, budaya dan suku di dalamnya. Kegiatan yang dibuat Paguyuban Masyarakat Kampung Kolam ini adalah sebagai upaya silaturahim masyarakatnya.

Selain berisi hiburan, yang juga diramaikan oleh H Ona Sutra yang lekat dengan lagu dangdut berjudul ‘Bola’, acara juga diisi bakti sosial seperti pengobatan gratis bagi 200-an warga setempat.

Gatot menyumbangkan sekitar dua ribu bibit pohon jambu air varietas unggulan karya anak-anak STM Otomotif Binjai kepada para kelompok masyarakat. Dia berpesan acara kebudayaan seperti yang dipersembahkan warga Kampung Kolam harus digunakan sebagai media membangun kebersamaan. “Pembangunan bisa dilakukan dengan lebih baik sehingga pertumbuhan ekonomi juga terus membaik,” ujarnya.

Walmar Ritonga, tokoh lintas etnis, mengapresiasi cara Gatot mencintai warga etnisnya.

Dalam kesempatan itu, Walmar berharap kedatangan Gatot sekaligus memperhatikan infastruktur pendidikan di desa mereka. “Jumlah penduduk Kampung Kolam ini sekitar 15.000 orang, tapi sampai saat ini belum memiliki bangunan SMP dan SMA,” pintanya. (adv)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/