25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Novelis wanita Fira Basuki Pilih Ngurus Anak

Sejak ditinggal suami tercinta, novelis wanita Fira Basuki  lebih memilih  mengurus kedua buah hatinya dibanding berumahtangga lagi. Meskipun  diakuinya, dia tidak mengalami trauma dalam rumah tangga. “Saya sangat mencintai suami saya. Dan saya berharap, nanti di surga, suami saya akan tetap menjadi suami saya,” ujar Fira Basuki saat hadir di Medan dalam seminar Healthier, Beautiful You di Sun Plaza  pada (20/1) lalu.

Novelis wanita Fira Basuki
Novelis wanita Fira Basuki

Diakuinya,  sempat begitu  sedih saat ditinggal suami tercinta untuk selamanya. Apalagi, pada saat itu, Fira sedang mengandung buah hati kedua. Tetapi, selayaknya novel yang biasa ditulisnya, Fira mengakui, kesedihan itu pula yang membuat dirinya kuat untuk menghadapi hidup kembali. “Saya teringat, bahwa Tuhan tidak akan memberikan kesedihan terlalu besar pada hambanya. Jadi, saya rasa sudah saatnya saya kembali menghadapi dunia, dengan anak-anak saya menjadi perisai,” tambahnya.

Pilihannya untuk tidak mencari pasangan hidup lagi, menurutnya sudah cocok. Apalagi saat ini, dia memiliki berbagai kesibukan. “Anak, pekerjaan, dan novel. Itu sudah membuat saya melupakan kesendirian,” tambah wanita kelahiran Surabaya, 7 Juni 1972 ini.

Novel terbaru Fira saat ini adalah Kumpulan cerita inspirasi yang mengangkat tema tentang hubungan ibu dan anak. Fira memilih tema ini, karena saat ini cerita tentang hubungan anak dan ibu sudah mulai dilupakan. “Dan ini juga bisa jadi pelajaran buat saya untuk menjadi seorang ibu yang lebih baik dan perkembangan anak-anak,” tambahnya.

Kesibukan yang dijalaninya saat ini, menurut Fira bukanlah sebuah beban melainkan sebuah kegiatan yang menyenangkan. Secara tidak langsung, bekerja membuat kebutuhan dari ego nya terpenuhi. “Bekerja adalah memenuhi sebagian dari bagian dalam saya. Sosialisasi dari yang bukan keluarga saya,” tambahnya.

Walaupun begitu, fokusnya terhadap anak-anak tidak akan berkurang. “Kuncinya hanya satu, komitmen. Saya sudah komitmen, anak-anak segalanya. Maka sesibuk apapun saya, anak tetap nomor 1,” tambah wanita yang pernah menetap di Amerika dan Singapura ini.

Seperti diketahui,  Fira yang dikenal sebagai penulis novel laris seperti “Jendela-Jendela” dan “Biru”,  ditinggal almarhum suaminya Hafez Agung Baskoro pada Maret 2012 lalu. Fira sedang dalam kondisi hamil trimester pertama saat itu. Anak keduanya ini seperti menjadi hadiah pernikahan terindah untuk Fira dan almarhum suaminya yang disebut Fira sebagai “seseorang yang lebih mengenal dirinya dibanding dirinya sendiri”. (ram)

Sejak ditinggal suami tercinta, novelis wanita Fira Basuki  lebih memilih  mengurus kedua buah hatinya dibanding berumahtangga lagi. Meskipun  diakuinya, dia tidak mengalami trauma dalam rumah tangga. “Saya sangat mencintai suami saya. Dan saya berharap, nanti di surga, suami saya akan tetap menjadi suami saya,” ujar Fira Basuki saat hadir di Medan dalam seminar Healthier, Beautiful You di Sun Plaza  pada (20/1) lalu.

Novelis wanita Fira Basuki
Novelis wanita Fira Basuki

Diakuinya,  sempat begitu  sedih saat ditinggal suami tercinta untuk selamanya. Apalagi, pada saat itu, Fira sedang mengandung buah hati kedua. Tetapi, selayaknya novel yang biasa ditulisnya, Fira mengakui, kesedihan itu pula yang membuat dirinya kuat untuk menghadapi hidup kembali. “Saya teringat, bahwa Tuhan tidak akan memberikan kesedihan terlalu besar pada hambanya. Jadi, saya rasa sudah saatnya saya kembali menghadapi dunia, dengan anak-anak saya menjadi perisai,” tambahnya.

Pilihannya untuk tidak mencari pasangan hidup lagi, menurutnya sudah cocok. Apalagi saat ini, dia memiliki berbagai kesibukan. “Anak, pekerjaan, dan novel. Itu sudah membuat saya melupakan kesendirian,” tambah wanita kelahiran Surabaya, 7 Juni 1972 ini.

Novel terbaru Fira saat ini adalah Kumpulan cerita inspirasi yang mengangkat tema tentang hubungan ibu dan anak. Fira memilih tema ini, karena saat ini cerita tentang hubungan anak dan ibu sudah mulai dilupakan. “Dan ini juga bisa jadi pelajaran buat saya untuk menjadi seorang ibu yang lebih baik dan perkembangan anak-anak,” tambahnya.

Kesibukan yang dijalaninya saat ini, menurut Fira bukanlah sebuah beban melainkan sebuah kegiatan yang menyenangkan. Secara tidak langsung, bekerja membuat kebutuhan dari ego nya terpenuhi. “Bekerja adalah memenuhi sebagian dari bagian dalam saya. Sosialisasi dari yang bukan keluarga saya,” tambahnya.

Walaupun begitu, fokusnya terhadap anak-anak tidak akan berkurang. “Kuncinya hanya satu, komitmen. Saya sudah komitmen, anak-anak segalanya. Maka sesibuk apapun saya, anak tetap nomor 1,” tambah wanita yang pernah menetap di Amerika dan Singapura ini.

Seperti diketahui,  Fira yang dikenal sebagai penulis novel laris seperti “Jendela-Jendela” dan “Biru”,  ditinggal almarhum suaminya Hafez Agung Baskoro pada Maret 2012 lalu. Fira sedang dalam kondisi hamil trimester pertama saat itu. Anak keduanya ini seperti menjadi hadiah pernikahan terindah untuk Fira dan almarhum suaminya yang disebut Fira sebagai “seseorang yang lebih mengenal dirinya dibanding dirinya sendiri”. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/