MEDAN, SUMUTPOS.CO – SMP Negeri 38 Medan menggelar kegiatan Edukasi Sadar Lingkungan (EdarLing) di sekolahnya, Jalan Marelan VII, Jumat (21/2).
Kegiatan ini bekerja sama dengan PT Coca – Cola Amatil Indonesia (CCAI) serta berkolaborasi bersama Khadijah Sharaswaty Indonesia (KSI) yang juga dihadiri Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution, MSi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Camat Medan Marelan para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT/Kepala Sekolah) SMP Kota Medan, dan beberapa tokoh masyarakat serta penggiat lingkungan.
Akhyar dalam sambutannya mengatakan, edukasi sadar lingkungan ini penting dilakukan untuk menanamkan rasa cinta akan kebersihan kepada para siswa. Dengan demikian, para siswa nantinya dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- harinya, sehingga sangat membantu Pemko Medan dalam upaya menjadikan Kota Medan bersih sampah.
Akhyar selanjutnya berpesan kepada seluruh guru agar senantiasa mengembangkan karakter dan budaya bersih kepada para siswa. Jika ini terus dilakukan, Akhyar optimis dapat membentuk para siswa menjadi pribadi yang peduli dan cinta akan kebersihan. “Jika semua siswa peduli kebersihan, insya Allah keinginan mewujudkan Medan bersih dari sampah dapat terwujud,” tutur Akhyar.
Usai memberikan arahan, Akhyar selanjutnya meninjau urban farming di halaman sekolah yang dikelola para siswa. Di tempat itu para siswa diajarkan bercocok tanam dengan memanfaatkan kantong plastik sebagai sebagai wadahnya. Kemudian Akhyar mengecek kondisi kamar mandi sekolah untuk memastikan kebersihannya.
Di samping itu juga mantan anggota DPRD Medan itu juga meninjau taman literasi dan menyaksikan sejumlah siswa tengah mengajar tentang proses daur ulang sampah. Terakhir, Akhyar membubuhkan tanda tangan di lukisan mural di pagar beton sekolah.
Kepala UPT/Kepala Sekolah SMPN 38 Medan, Hj Rohanim SPd, MM mengatakan, dalam edukasi sadar lingkungan ini, siswa bertani dengan konsep urban farming yakni membuat kebun sayur yang mengganti lahan tani dengan menggunakan limbah karung plastik gula dari CCAI.
Sedangkan Siswa Mengajar adalah untuk kelas kreatif Daur Ulang Mendulang Uang. Di mana, para siswa dipersiapkan untuk dapat menjadi influencer dengan salah satunya adalah untuk dapat berbagi ilmu bagaimana menciptakan produk bernilai ekonomi dari limbah yang ada di sekitar. Pada kelas ini siswa telah mampu membuat gantungan kunci dan bros cantik dari limbah botol CCAI serta membuat hiasan tanaman hijau dari tas plastik bekas.
UPT SMPN 38 Medan adalah sekolah yang terpilih sebagai tempat kelima dalam pelaksanaannya. Selama sebulan, siswa diberikan edukasi penguatan lingkungan yang berkelanjutan. KSI menyebut para siswa sebagai Sahabat Sharaswaty untuk program Siswa Bertani dan Siswa Mengajar. “Dengan adanya edukasi sadar lingkungan ini, kami ngin menggugah hati para siswa untuk sama-sama menjaga lingkungan agar muncul di hati mereka bahwa menjaga lingkungan sangat penting,” ujar Hj Rohanim yang juga akrab disapa Bunda ini.
Seperti diketahui, banyak prestasi yang diraih SMPN 38 Medan di Bidang Akademik maupun non Akademik di masa kepemimpinan Rohanim yang dinilai mampu membangun Sinergitas dengan masyarakat, orangtua siswa, pihak Muspika dan Muspida. Didukung dengan adanya Sumber Daya Manusia (SDM) para guru-guru yang sangat kompak dan penuh kekeluargaan, kekuatan sekolah ini adalah membangun Tri Sentra dalam memajukan Pendidikan yaitu Sekolah Keluarga dan masyarakat.
Bahkan, SMP Negeri 38 Medan meraih Adiwiyata Nasional, juga dari kegigihan Hj Rohanim menggandeng penggiat lingkungan dan stakeorder lain dengan membangun komunikasi dan sinergitas bersama menjaga lingkungan bersama para siswanya. SMP Negeri 38 Medan saat ini menjadi Sekolah Piloting Karakter Nasional dan Sekolah Ramah Anak. “Sejak kita mendapat penghargaan itu, kita harus membina beberapa sekolah agar bisa meraih Adiwiyata kita. Dan ini kami sedang berjuang membina SD 40 dan SMP 47,” ujar Hj Rohanim.
Bunda Rohanim juga merupakan salah satu fasilitator nasional penguatan pendidikan karakter yang diamanahkan Kemendikbud sebagai narasumber nasional. Makanya tak heran hal inilah yang menjadi inspirasi para kepala sekolah SMP/ MTs Kota Jayapura untuk menimba ilmu atau study banding di SMPN 38 Medan baru-baru ini. (*)