35.6 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Protes Truk Galian C,Puluhan IRT Blokir Jalan

Deli Serdang– Puluhan  orang ibu rumah tangga (IRT) di Desa Bandar Labuhan Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang,Sumatera Utara Jumat (24/5) siang, menggelar aksi blokir jalan.

Aksi ini, merupakan wujud kekesalan warga, terhadap sopir truk galian C, yang kerap mengangkut tanah dengan melintasi Jalan Bandar Labuhan ini. Sehingga menimbulkan polusi udara di sekitar desa berpenduduk padat tersebut. Warga juga menuding sopir truk yang sering ugal-ugalan, menjadi pemicu utama, kerap terjadinya kecelakaan lalu lintas di daerah tersebut.

“kami sudah cukup sabarlah, melalui pihak Muspika dijanjikan akan berhenti truk itu melintas di desa ini. Tapi sampai sekarang tidak ada juga realisasinya,,”ungkap seorang warga setempat, Evi (25).

Pantauan di lokasi, para ibu rumah tangga ini sempat memaksa setiap sopir truk pengangkut galian tanah, agar menghentikan laju kendaraanya. Akibatnya, kondisi jalan lintas Bandar Labuhan ini padat, dikarenakan kendaraan lain hanya dapat melintas di satu lajur saja. Sedangkan 1 lajur jalan digunakan sebagai tempat antrian truk pengangkut galian tanah yang dilarang melintas.

Menurut mereka,  aksi ini akan terus berlangsug stiap hari, jika truk pegangkut galian tanah ini tidak terhenti. Aksi itu juga mendapat pengawalan dari petugas kepolisian setempat. (kl/ ds)

Deli Serdang– Puluhan  orang ibu rumah tangga (IRT) di Desa Bandar Labuhan Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang,Sumatera Utara Jumat (24/5) siang, menggelar aksi blokir jalan.

Aksi ini, merupakan wujud kekesalan warga, terhadap sopir truk galian C, yang kerap mengangkut tanah dengan melintasi Jalan Bandar Labuhan ini. Sehingga menimbulkan polusi udara di sekitar desa berpenduduk padat tersebut. Warga juga menuding sopir truk yang sering ugal-ugalan, menjadi pemicu utama, kerap terjadinya kecelakaan lalu lintas di daerah tersebut.

“kami sudah cukup sabarlah, melalui pihak Muspika dijanjikan akan berhenti truk itu melintas di desa ini. Tapi sampai sekarang tidak ada juga realisasinya,,”ungkap seorang warga setempat, Evi (25).

Pantauan di lokasi, para ibu rumah tangga ini sempat memaksa setiap sopir truk pengangkut galian tanah, agar menghentikan laju kendaraanya. Akibatnya, kondisi jalan lintas Bandar Labuhan ini padat, dikarenakan kendaraan lain hanya dapat melintas di satu lajur saja. Sedangkan 1 lajur jalan digunakan sebagai tempat antrian truk pengangkut galian tanah yang dilarang melintas.

Menurut mereka,  aksi ini akan terus berlangsug stiap hari, jika truk pegangkut galian tanah ini tidak terhenti. Aksi itu juga mendapat pengawalan dari petugas kepolisian setempat. (kl/ ds)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/