31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Kesurupan, Mantan Kepsek Benturkan Kepala ke Meja

BINJAI- Mutasi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Binjai beberapa waktu lalu, menyisakan luka mendalam bagi sejumlah Kepala Sekalah (Kepsek) yang dimutasi. Bahkan, akibat tak tahan menanggung kepedihan, seorang mantan Kepsek Nureda Br Ginting ‘stres’ dan bertingkah seperti orang kesurupan. Dia nekat menghantamkan kepalanya sendiri ke meja kaca hingga meja tersebut pecah, Selasa (23/8).

Peristiwa itu terjadi di Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan, Jalan Cut Nyak Din, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur. Ironinya, kejadian itu berlangsung dihadapan Kepala UPT Dinas Pendidikan Emi Sutrisna Wati.

Nureda Br Ginting, saat masih berada di kantor UPT Dinas Pendidikan, terlihat menangis dan stres. Bahkan, ketika keluarganya ingin membawanya pulang, dia tetap meronta. “Apa salahku?,” teriak Nureda Br Ginting histeris.
Keterangan yang dihimpun wartawan Sumut Pos di lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa itu terjadi saat Nureda Br Ginting datang ke Kantor UPT Dinas Pendidikan untuk menyampaikan kepada Kepala UPT Dinas Pendidikan, kalau dia belum siap menjadi guru biasa. Setelah itu, Nureda duduk di sebuah ruangan yang memiliki meja kaca di depannya.
Tanpa sadar, Nureda Br Ginting menghantamkan kepalanya ke meja kaca tersebut sampai kaca itu pecah. Tak sampai disitu, Nureda terus meronta seperti orang kesurupan dan sejumlah staf UPT Dinas Pendidikan mencoba merangkul Nureda agar tidak menghantamkan kepalanya ke meja dan benda keras lainnya.

Setelah Nureda tenang, keluarganya datang guna menjemputnya, dan dengan tangisan sambil meronta Nureda akhirnya dibawa keluarganya pulang ke rumah dengan menggunakan becak bermotor (betor).

Kepala UPT Dinas Pendidikan yang saat itu berada di lokasi, kepada wartawan Sumut Pos mengatakan, Nureda memang ingin menyampaikan kalau dia belum sanggup jadi guru biasa. “Dulunya dia Kepsek di SD di Jalan Imam Bonjol, sekarang ini dia mengajar sebagai guru biasa di SD 026408 Binji Timur. Waktu dia (Nureda-red) meronta, kami kesusahan untuk memeluknya, karena dia seperti orang kesurupan dan kami terpaksa memanggil warga setempat untuk memeganginya,” ungkap Emi.

Dijelaskan Emi, apa yang dipertanyakan olah Nureda itu, tentunya harus dijawab oleh pihak Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Binjai. Sebab, penilaian untuk melakukan mutasi dilakukan pihak Dinas.
“Kalau saya hanya menyampaikan SK kepadanya. Walaupun, saya ikut melakukan penilaian, tetapi penilian yang saya lakukan tidak akan lari dari Dinas,” jelasnya.

Setelah Nureda tenang, keluarganya datang guna menjemputnya, dan dengan tangisan sambil meronta Nureda akhirnya dibawa keluarganya pulang ke rumah dengan menggunakan becak bermotor (betor).

Kepala UPT Dinas Pendidikan yang saat itu berada di lokasi, kepada wartawan Sumut Pos mengatakan, Nureda memang ingin menyampaikan kalau dia belum sanggup jadi guru biasa. “Dulunya dia Kepsek di SD di Jalan Imam Bonjol, sekarang ini dia mengajar sebagai guru biasa di SD 026408 Binji Timur. Waktu dia (Nureda-red) meronta, kami kesusahan untuk memeluknya, karena dia seperti orang kesurupan dan kami terpaksa memanggil warga setempat untuk memeganginya,” ungkap Emi.

Dijelaskan Emi, apa yang dipertanyakan olah Nureda itu, tentunya harus dijawab oleh pihak Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Binjai. Sebab, penilaian untuk melakukan mutasi dilakukan pihak Dinas. “Kalau saya hanya menyampaikan SK kepadanya. Walaupun, saya ikut melakukan penilaian, tetapi penilian yang saya lakukan tidak akan lari dari Dinas,” jelasnya.(dan)

BINJAI- Mutasi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Binjai beberapa waktu lalu, menyisakan luka mendalam bagi sejumlah Kepala Sekalah (Kepsek) yang dimutasi. Bahkan, akibat tak tahan menanggung kepedihan, seorang mantan Kepsek Nureda Br Ginting ‘stres’ dan bertingkah seperti orang kesurupan. Dia nekat menghantamkan kepalanya sendiri ke meja kaca hingga meja tersebut pecah, Selasa (23/8).

Peristiwa itu terjadi di Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan, Jalan Cut Nyak Din, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur. Ironinya, kejadian itu berlangsung dihadapan Kepala UPT Dinas Pendidikan Emi Sutrisna Wati.

Nureda Br Ginting, saat masih berada di kantor UPT Dinas Pendidikan, terlihat menangis dan stres. Bahkan, ketika keluarganya ingin membawanya pulang, dia tetap meronta. “Apa salahku?,” teriak Nureda Br Ginting histeris.
Keterangan yang dihimpun wartawan Sumut Pos di lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa itu terjadi saat Nureda Br Ginting datang ke Kantor UPT Dinas Pendidikan untuk menyampaikan kepada Kepala UPT Dinas Pendidikan, kalau dia belum siap menjadi guru biasa. Setelah itu, Nureda duduk di sebuah ruangan yang memiliki meja kaca di depannya.
Tanpa sadar, Nureda Br Ginting menghantamkan kepalanya ke meja kaca tersebut sampai kaca itu pecah. Tak sampai disitu, Nureda terus meronta seperti orang kesurupan dan sejumlah staf UPT Dinas Pendidikan mencoba merangkul Nureda agar tidak menghantamkan kepalanya ke meja dan benda keras lainnya.

Setelah Nureda tenang, keluarganya datang guna menjemputnya, dan dengan tangisan sambil meronta Nureda akhirnya dibawa keluarganya pulang ke rumah dengan menggunakan becak bermotor (betor).

Kepala UPT Dinas Pendidikan yang saat itu berada di lokasi, kepada wartawan Sumut Pos mengatakan, Nureda memang ingin menyampaikan kalau dia belum sanggup jadi guru biasa. “Dulunya dia Kepsek di SD di Jalan Imam Bonjol, sekarang ini dia mengajar sebagai guru biasa di SD 026408 Binji Timur. Waktu dia (Nureda-red) meronta, kami kesusahan untuk memeluknya, karena dia seperti orang kesurupan dan kami terpaksa memanggil warga setempat untuk memeganginya,” ungkap Emi.

Dijelaskan Emi, apa yang dipertanyakan olah Nureda itu, tentunya harus dijawab oleh pihak Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Binjai. Sebab, penilaian untuk melakukan mutasi dilakukan pihak Dinas.
“Kalau saya hanya menyampaikan SK kepadanya. Walaupun, saya ikut melakukan penilaian, tetapi penilian yang saya lakukan tidak akan lari dari Dinas,” jelasnya.

Setelah Nureda tenang, keluarganya datang guna menjemputnya, dan dengan tangisan sambil meronta Nureda akhirnya dibawa keluarganya pulang ke rumah dengan menggunakan becak bermotor (betor).

Kepala UPT Dinas Pendidikan yang saat itu berada di lokasi, kepada wartawan Sumut Pos mengatakan, Nureda memang ingin menyampaikan kalau dia belum sanggup jadi guru biasa. “Dulunya dia Kepsek di SD di Jalan Imam Bonjol, sekarang ini dia mengajar sebagai guru biasa di SD 026408 Binji Timur. Waktu dia (Nureda-red) meronta, kami kesusahan untuk memeluknya, karena dia seperti orang kesurupan dan kami terpaksa memanggil warga setempat untuk memeganginya,” ungkap Emi.

Dijelaskan Emi, apa yang dipertanyakan olah Nureda itu, tentunya harus dijawab oleh pihak Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Binjai. Sebab, penilaian untuk melakukan mutasi dilakukan pihak Dinas. “Kalau saya hanya menyampaikan SK kepadanya. Walaupun, saya ikut melakukan penilaian, tetapi penilian yang saya lakukan tidak akan lari dari Dinas,” jelasnya.(dan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/