29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Polisi Pungli Polisi

bambang/smg/posmetro TERSANGKA: Yanden, tersangka pencuri yang menyaru sebagai pembantu.
bambang/smg/posmetro
TERSANGKA: Yanden, tersangka pencuri yang menyaru sebagai pembantu.

BINJAI, SUMUTPOS.CO- Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitulah yang dialami Bripka Midun Sitorus, anggota Brimob Polda Sumut Detasemen A Binjai. Sudah menjadi korban pencurian, malah diperas oleh oknum anggota Polsek Binjai Timur.

“Saya menjadi korban pencurian, dan anggota Brimob sudah menangkap salah satu pelaku di Tanjungbalai, Yenda Hutagaol (31) di Tanjungbalai, Kabupaten Asahan, dan diserahkan ke Polsek Binjai Timur untuk diproses, kenapa saya harus dimintai sejumlah uang,” kata Bripka Midun, Minggu (28/8) sore.

Dijelaskan Midun, kasus pencurian yang dilakukan Yenda dalam rumah mereka terjadi di komplek asrama Brimob Binjai, Jalan Soekarno-Hatta, Binjai Timur, Minggu (9/8) pukul 12.00 WIB lalu.

“Saat itu Yenda datang ke depan Mako Brimob untuk mencari pekerjaan sebagai pembantu,” terang Midun.

Berdasarkan petunjuk tetangganya, Yenda mendatangi rumah Midun yang sedang membutuhkan pembantu rumah tangga. “Dia (Yenda) mengaku punya 2 anak dan saat ini dia ditinggalkan suaminya yang selingkuh dengan wanita lain,” sebutnya.

Merasa kasihan, akhirnya Yenda diterima untuk tinggal di rumah Midun. Keesokan harinya Midun dan istrinya beribadah di gereja. Kesempatan itu dimanfaatkan Yenda menguras harta benda Midun.

“Saat itu Yenda sendiri yang tinggal di rumah, ketika kami pulang kami dapati rumah sudah terbuka, kamar acak-acakan, kami carai Yenda dia sudah menghilang,” kata Midun. Dalam kejadian itu, Midun mengalami kerugian uang Rp5 juta, kereta Scoopy BK 2443 RAG, dan perhiasan emas seberat 80 gram. Ditaksir total kerugian Rp30 juta.

Setelah diselidiki, akhirnya Midun bersama anggota Brimob Detasemen A dan Res Intel Mob Binjai, menemukannya di Tanjungbalai.

“Sebelum kami tahu persembunyiannya, kami datangi keluarganya di Jalan STM Medan, di situ keluarganya menyebutkan bahwa Yenda tinggal di Tanjungbalai,” tambahnya.

Tiba di rumah pelaku, Midun kaget. Ternyata rumah Yenda tergolong rumah mewah. Seluruh kamarnya dipasangi AC. “Kami juga kaget, karena Yenda memiliki mobil Avanza, dan memiliki lima anak,” katanya.

Midun mengatakan, bahwa Yenda adalah anggota sindikat pelaku pencurian, karena saat beraksi, Yenda dibantu oleh 2 orang pria yang diduga adalah sindikat Yenda. “Saat kami menangkap dan memeriksa Yenda, dia mengakui kalau Yenda tidak beraksi sendiri, dia ditemani dua pria yang juga dikenal oleh Yenda,” ujar Midun.

Setelah itu Midun menyerahkan tersangkanya ke Polsek Binjai Timur sekaligus membuat laporan pengaduan. Namun betapa kagetnya Midun, dia malah diminta sejumlah uang oleh petugas.

Kapolsek Binjai Timur AKP Ngemat Surbakti yang dikonfirmasi melalui selulernya membantah pernyataan Midun Sitorus.

“Siapa yang bilang itu ? Tidak ada itu. Saya tuntut nanti siapa yang bilang itu,” ujarnya dengan nada tinggi. (bam/smg/azw)

bambang/smg/posmetro TERSANGKA: Yanden, tersangka pencuri yang menyaru sebagai pembantu.
bambang/smg/posmetro
TERSANGKA: Yanden, tersangka pencuri yang menyaru sebagai pembantu.

BINJAI, SUMUTPOS.CO- Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitulah yang dialami Bripka Midun Sitorus, anggota Brimob Polda Sumut Detasemen A Binjai. Sudah menjadi korban pencurian, malah diperas oleh oknum anggota Polsek Binjai Timur.

“Saya menjadi korban pencurian, dan anggota Brimob sudah menangkap salah satu pelaku di Tanjungbalai, Yenda Hutagaol (31) di Tanjungbalai, Kabupaten Asahan, dan diserahkan ke Polsek Binjai Timur untuk diproses, kenapa saya harus dimintai sejumlah uang,” kata Bripka Midun, Minggu (28/8) sore.

Dijelaskan Midun, kasus pencurian yang dilakukan Yenda dalam rumah mereka terjadi di komplek asrama Brimob Binjai, Jalan Soekarno-Hatta, Binjai Timur, Minggu (9/8) pukul 12.00 WIB lalu.

“Saat itu Yenda datang ke depan Mako Brimob untuk mencari pekerjaan sebagai pembantu,” terang Midun.

Berdasarkan petunjuk tetangganya, Yenda mendatangi rumah Midun yang sedang membutuhkan pembantu rumah tangga. “Dia (Yenda) mengaku punya 2 anak dan saat ini dia ditinggalkan suaminya yang selingkuh dengan wanita lain,” sebutnya.

Merasa kasihan, akhirnya Yenda diterima untuk tinggal di rumah Midun. Keesokan harinya Midun dan istrinya beribadah di gereja. Kesempatan itu dimanfaatkan Yenda menguras harta benda Midun.

“Saat itu Yenda sendiri yang tinggal di rumah, ketika kami pulang kami dapati rumah sudah terbuka, kamar acak-acakan, kami carai Yenda dia sudah menghilang,” kata Midun. Dalam kejadian itu, Midun mengalami kerugian uang Rp5 juta, kereta Scoopy BK 2443 RAG, dan perhiasan emas seberat 80 gram. Ditaksir total kerugian Rp30 juta.

Setelah diselidiki, akhirnya Midun bersama anggota Brimob Detasemen A dan Res Intel Mob Binjai, menemukannya di Tanjungbalai.

“Sebelum kami tahu persembunyiannya, kami datangi keluarganya di Jalan STM Medan, di situ keluarganya menyebutkan bahwa Yenda tinggal di Tanjungbalai,” tambahnya.

Tiba di rumah pelaku, Midun kaget. Ternyata rumah Yenda tergolong rumah mewah. Seluruh kamarnya dipasangi AC. “Kami juga kaget, karena Yenda memiliki mobil Avanza, dan memiliki lima anak,” katanya.

Midun mengatakan, bahwa Yenda adalah anggota sindikat pelaku pencurian, karena saat beraksi, Yenda dibantu oleh 2 orang pria yang diduga adalah sindikat Yenda. “Saat kami menangkap dan memeriksa Yenda, dia mengakui kalau Yenda tidak beraksi sendiri, dia ditemani dua pria yang juga dikenal oleh Yenda,” ujar Midun.

Setelah itu Midun menyerahkan tersangkanya ke Polsek Binjai Timur sekaligus membuat laporan pengaduan. Namun betapa kagetnya Midun, dia malah diminta sejumlah uang oleh petugas.

Kapolsek Binjai Timur AKP Ngemat Surbakti yang dikonfirmasi melalui selulernya membantah pernyataan Midun Sitorus.

“Siapa yang bilang itu ? Tidak ada itu. Saya tuntut nanti siapa yang bilang itu,” ujarnya dengan nada tinggi. (bam/smg/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/