30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Petani Tanah Karo Andalkan Chairuman

TANAHKARO- Kalangan petani mengandalkan anggota DPR Dr Chairuman Harahap dalam memperjuangkan kepentingan mereka, terutama menyangkut ketersediaan sarana produksi dan infrastruktur untuk mendukung pemasaran pertanian.

“Kami berharap pak Chairuman selalu memperjuangkan kepentingan petani,” ujar Sinar Sembiring, tokoh masyarakat petani Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Tanah Karo, Selasa (23/10). Sinar  menyampaikan harapan itu kepada Chairuman Harahap melalui staf Chairuman Center Dedi Humala Siregar di sela-sela acara kerja tahun 2013 masyarakat Desa Jeraya.

Menurut dia, Chairuman adalah tokoh yang peduli permasalahan masyarakat di pedesaan, termasuk petani. Dalam berbagai kesempatan bertemu warga desa, lanjut dia, Chairuman selalu memanfaatkan waktu berdialog dan mendengar masalah masyarakat petani. “Sekitar lima tahun lalu, pak Chairuman juga pernah mengunjungi desa kami dan berdialog dengan petani di desa ini,” tambahnya.

Sinar mengapresiasi pernyataan yang diungkapkan Chairuman soal visi dan konsep pembangunan Sumut yang harus dimulai dari wilayah pedesaan. Membangun dialog dan memperhatikan aspirasi masyarakat desa, menurut dia, hendaknya dilakukan secara kontinyu oleh Chairuman jika dia kelak maju dan terpilih menjadi gubsu periode 2013-2018.

Dia mengatakan sebagian besar petani di Tanah Karo seringkali  berhadapan dengan sejumlah masalah krusial dalam pengembangan usaha pertanian mereka. Kendala itu di antaranya harga pupuk bersubsidi yang melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

“Stok pupuk di tingkat koperasi maupun pengecer memang tergolong banyak, tetapi harganya jauh di atas HET,” ujar Sinar. Harga pupuk urea di tingkat pedagang pengecer, katanya, melebihi HET hingga Rp50 ribu per zak. Selain harga pupuk, masalah mendasar lain yang dihadapi petani sayur-mayur dan buah adalah kerusakan infrastruktur yang menghambat pemasaran produksi.

Dalam perbincangan dengan wartawan belum lama ini, Chairuman mengatakan, Pemprovsu harus memiliki program yang diselaraskan dengan prasarana guna   menunjang produksi pertanian di Sumut.

“Banyak petani membutuhkan tempat untuk menjual hasil panen mereka dengan harga yang wajar,” ucap anggota DPR yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKM/koperasi, dan BUMN ini. (rel/ton)

TANAHKARO- Kalangan petani mengandalkan anggota DPR Dr Chairuman Harahap dalam memperjuangkan kepentingan mereka, terutama menyangkut ketersediaan sarana produksi dan infrastruktur untuk mendukung pemasaran pertanian.

“Kami berharap pak Chairuman selalu memperjuangkan kepentingan petani,” ujar Sinar Sembiring, tokoh masyarakat petani Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Tanah Karo, Selasa (23/10). Sinar  menyampaikan harapan itu kepada Chairuman Harahap melalui staf Chairuman Center Dedi Humala Siregar di sela-sela acara kerja tahun 2013 masyarakat Desa Jeraya.

Menurut dia, Chairuman adalah tokoh yang peduli permasalahan masyarakat di pedesaan, termasuk petani. Dalam berbagai kesempatan bertemu warga desa, lanjut dia, Chairuman selalu memanfaatkan waktu berdialog dan mendengar masalah masyarakat petani. “Sekitar lima tahun lalu, pak Chairuman juga pernah mengunjungi desa kami dan berdialog dengan petani di desa ini,” tambahnya.

Sinar mengapresiasi pernyataan yang diungkapkan Chairuman soal visi dan konsep pembangunan Sumut yang harus dimulai dari wilayah pedesaan. Membangun dialog dan memperhatikan aspirasi masyarakat desa, menurut dia, hendaknya dilakukan secara kontinyu oleh Chairuman jika dia kelak maju dan terpilih menjadi gubsu periode 2013-2018.

Dia mengatakan sebagian besar petani di Tanah Karo seringkali  berhadapan dengan sejumlah masalah krusial dalam pengembangan usaha pertanian mereka. Kendala itu di antaranya harga pupuk bersubsidi yang melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

“Stok pupuk di tingkat koperasi maupun pengecer memang tergolong banyak, tetapi harganya jauh di atas HET,” ujar Sinar. Harga pupuk urea di tingkat pedagang pengecer, katanya, melebihi HET hingga Rp50 ribu per zak. Selain harga pupuk, masalah mendasar lain yang dihadapi petani sayur-mayur dan buah adalah kerusakan infrastruktur yang menghambat pemasaran produksi.

Dalam perbincangan dengan wartawan belum lama ini, Chairuman mengatakan, Pemprovsu harus memiliki program yang diselaraskan dengan prasarana guna   menunjang produksi pertanian di Sumut.

“Banyak petani membutuhkan tempat untuk menjual hasil panen mereka dengan harga yang wajar,” ucap anggota DPR yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKM/koperasi, dan BUMN ini. (rel/ton)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/