MEDAN, SUMUTPOS.CO -Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) BK 7642 UA mengalami kecelakaan tunggal/out control di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Marisi, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Kamis (23/11) pagi, sekira pukul 04.15 WIB.
Lokasi kejadian berada di jalan umum Km 24-25. Bus jurusan Padangsidimpuan-Sipirok yang dikemudikan Nanda Saputra alias Enek (30) warga Kota Nopan tersebut, membawa 32 penumpang datang dari arah Sipirok menuju Padangsidimpuan.
Setibanya di Desa Marisi, tepatnya di jalanan menikung ke kanan, bus oleng dan tidak dapat dikendalikan, sehingga kendaraan masuk ke jurang yang berada di sebelah kiri badan jalan arah ke Padangsidimpuan.
Bidang Humas Polda Sumut merilis, akibat kecelakaan tunggal tersebut, seorang penumpang meninggal dunia di TKP, 2 orang meninggal dunia di rumah sakit setelah mendapat perawatan, 4 orang luka berat, sementara 25 orang lainnya mengalami luka, dan saat ini dirawat di RSUD Sipirok.
“Kerugian materil sekitar Rp100 juta, dan saat ini personel di sana sudah mendatangi TKP, mengamankan barang bukti, dan melakukan olah TKP, serta mencatat seluruh data para penumpang,” tutur Kasubbid Penmad Bid Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, Kamis petang.
Dalam kejadian itu, sambung Nainggolan, sang sopir, Nanda Sahputra alias Enek, melarikan diri. “Sopirnya kabur dan saat ini masih dalam pengejaran,” ungkapnya.
Informasi yang dihimpun Metro Tabagsel (Grup Sumut Pos) dari warga di lokasi kejadian, bus jurusan Medan-Kotanopan itu, terguling ke dalam jurang dengan kedalaman sekitar 22 meter dari pinggir Jalinsum. “Tikungan ini sangat patah, kuat dugaan, sopir ngantuk tak sempat mengelak,” kata Salim (37), seorang warga setempat.
Seorang penumpang selamat, Wahdan Siregar (40), warga Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan, mengatakan, bus yang mereka tumpangi berangkat dari Medan sekira pukul 19.00 WIB, Rabu (22/11). Sepanjang perjalanan, tidak ada kendala. Ia terbangun setelah mendengar jeritan penumpang di lokasi kejadian. “Masih mendengar suara rem, lalu mobil terbalik ke dalam jurang. Saya pastikan, kondisi badan saya tidak terbentur keras terutama kepala dengan cara melindungi kepala dengan tangan, lantas saya keluar dari jendela kaca yang sudah pecah,” bebernya sambil menahan rasa sakit akibat luka lecet di beberapa tubuhnya.
Pihak RSUD Sipirok menyebutkan, sampai saat ini, sebanyak 28 pasien masuk ke UGD secara hampir bersamaan dengan luka lecet, patah, dan 3 di antaranya meninggal. “Tiga meninggal, atas nama Taufik IR warga Suka Maju, Medan Johor, Ahmad Khumaidi warga Manyabar, Kabupaten Madina, dan Bisma Sari Siregar warga Muara Tagor,” papar James, seorang petugas RSUD Tapsel.
Sementara di lokasi kejadian, pihak kepolisan dengan sigap mengatur lalu lintas dan mengamankan barang dan bus nahas tersebut. (dvs/ran/spg/saz)