30 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Warga Rantau 3 Hari Tanpa Listrik

LABUHANBATU-Warga sekitar Jalan Hikmah, Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu mengaku resah atas penyaluran listrik oleh PT PLN.

Pasalnya tiga hari belakangan aliran listrik ke daerah tersebut tidak kunjung menyala.

“Sudah tiga hari kami tidak memakai listrik, karena PT PLN memadamkan arusnya ke kampung kami,”ujar Rudi bersama kedua temannya Andi dan Hendra.
Kini, warga Jalan Hikmah hanya mengandalkan bahan bakar minyak tanah untuk melakukan segala kebutuhan mulai memasak hingga mencuci pakaian. Kondisi diperparah pada malam hari karena tak adanya penerangan di kediaman mereka.”Bagaimana tidak, hampir semua pakai lampu teplok, kalau ada lampu baterai mendinganlah,” tambahnya.

Rudi juga menyesalkan pihak PT PLN  yang memadamkan lampu tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu baik melalui sarana radio maupun surat kabar.  “Seharusnya diumumkan agar masyarakat tahu, apakah ada kerusakan atau hal lainnya,” ujarnya.

Begitu juga disampaikan Andi. Menurutnya, warga hingga kini masih kesal akibat padamnya listrik yang tak kunjung berakhir. “Hampir semua kebutuhan warga menggunakan listrik, seperti memasak nasi, air, menghidupkan mesin air,” katanya. (mag-16)

LABUHANBATU-Warga sekitar Jalan Hikmah, Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu mengaku resah atas penyaluran listrik oleh PT PLN.

Pasalnya tiga hari belakangan aliran listrik ke daerah tersebut tidak kunjung menyala.

“Sudah tiga hari kami tidak memakai listrik, karena PT PLN memadamkan arusnya ke kampung kami,”ujar Rudi bersama kedua temannya Andi dan Hendra.
Kini, warga Jalan Hikmah hanya mengandalkan bahan bakar minyak tanah untuk melakukan segala kebutuhan mulai memasak hingga mencuci pakaian. Kondisi diperparah pada malam hari karena tak adanya penerangan di kediaman mereka.”Bagaimana tidak, hampir semua pakai lampu teplok, kalau ada lampu baterai mendinganlah,” tambahnya.

Rudi juga menyesalkan pihak PT PLN  yang memadamkan lampu tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu baik melalui sarana radio maupun surat kabar.  “Seharusnya diumumkan agar masyarakat tahu, apakah ada kerusakan atau hal lainnya,” ujarnya.

Begitu juga disampaikan Andi. Menurutnya, warga hingga kini masih kesal akibat padamnya listrik yang tak kunjung berakhir. “Hampir semua kebutuhan warga menggunakan listrik, seperti memasak nasi, air, menghidupkan mesin air,” katanya. (mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/