ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Polres Asahan kerahkan 212 personel gabungan TNI, Polri, dan instansi dalam mengamankan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru), yang termasuk pada Operasi Lilin Toba 2018 wilayah hukum Kabupaten Asahan.
“Diharapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam mendukung penyelenggaraan Operasi Lilin Toba 2018, saya ucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya,” tutur Kapolres Asahan AKBP Faisal Napitupulu, saat menggelar Apel Operasi Lilin Toba 2018 di Lapangan Ady Pradana Polres Asahan Jalan Cokroaminoto, Sabtu (22/12) lalu.
Menurut Faisal pengamanan mulai digelar per 23 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019. Dia juga berharap kepada personel yang bertugas, agar meningkatkan kewaspadaan dalam mengamankan perayaan Nataru. “Kiranya 212 personel gabungan TNI, Polri, dan instansi terkait yang telah disiagakan, agar melakukan pengamanan selama Operasi Lilin Toba 2018 di wilayah hukum Asahan,” harapnya.
Dia juga berharap, semoga pengabdian dan kerja keras yang telah dilakukan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Menurut Faisal, pelaksanaan operasi ini menyangkut aspek personel, sarana prasarana pendukung, serta keterpaduan unsur lintas sektoral, guna mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.
Dalam kesempatan itu, Faisal menjelaskan 6 poin penting sangat ditekankan untuk dipedomani dan dilaksanakan pada operasi ini. Yakni pertama, pemetaan seluruh potensi kerawanan di masing-masing wilayah, dengan penentuan cara dalam melakukan tindakan yang tepat melalui penyusunan rencana operasi yang matang.
“Kedua, kepada seluruh personel yang bertugas dalam pengamanan, diharapkan meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah aksi teror dan kejahatan konvensional yang meresahkan di pusat-pusat keramaian, seperti tempat ibadah, dan tempat-tempat keramaian lainnya,” bebernya.
Ketiga, lanjut Faisal, lakukan pendekatan dengan elemen masyarakat guna mencegah terjadinya aksi sweeping oleh ormas. “Jika tetap terjadi kondisi yang tidak diharapkan, lakukan tindakan tegas yang profesional,” jelasnya.
Keempat, optimalkan penggelaran anggota di tengah masyarakat, serta melakukan terobosan kreatif melalui rekayasa lalu lintas, guna mengurangi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Kelima, memaksimalkan peran satgas pangan di masing-masing daerah, guna mewujudkan stabilitas harga pangan dengan menggandeng instansi terkait. “Dan terakhir, harus memperkuat sinergitas polisi dengan seluruh stakeholder terkait lain, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pungkas Faisal. (omi/saz)