26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Arus Mudik via Tebingtinggi Padat Lancar di 20-40 Km per Jam

PULANG: Menjelang Natal dan Tahun Baru, sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) dari luar negeri tiba di Bandara Kualanamu, Senin (23/12).
PULANG: Menjelang Natal dan Tahun Baru, sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) dari luar negeri tiba di Bandara Kualanamu, Senin (23/12).

H-1 libur Natal 2019, arus lalu lintas kendaraan jalur darat dari Medan menuju sejumlah daerah di Sumatera Utara via Kota Tebingtinggi, relatif masih aman dan terkendali. Meski terjadi kemacetan di beberapa titik, arus kenderaan terpantau padat lancar dengan kecepatan rata-rata 20-40 kilometer per jam.

“MENJELANG minus 1 arus mudik Natal tahun 2019 ini, dipastikan belum ada kemacetan berarti. Arus kenderaan yang melintas masih didominasi truk dan mobil pribadi. Arus padat terlihat menuju pintu tol Tebingtinggi hingga ke persimpang Beo Jalan KL Yosudarso. Kenderaan hanya bisa melaju dengan kecepatan rata rata 20-40 kilometer per jam,” kata Kadis Perhubungan Kota Tebingtinggi, Saprin Harahap, kepada Sumut Pos, Senin (23/12).

Kemacetan hanya terjadi di beberapa titik rawan di Jalan KL Yosudarso, tepatnya di depan SPBU dan persimpangan Beo. Hal itu terjadi karena ada jalur alternatif ke Galang menuju Medan, serta pintu perlintasan kereta api serta antrian mobil dan sepeda motor untuk mengisi bahan bakar di SPBU Simpang Beo.

Menurut Saprin, kemacetan diperkirakan akan terus meningkat di Kota Tebingtinggin

menjelang libur Tahun Baru 2020. Kemacetan diperkirakan terjadi di perlintasan Jalan KL Yos Sudarso hingga persimpangan rel kereta api. “Karena sejumlah kendaraan akan memasuki kota Tebingtinggi setelah keluar dari dalam tol,” ungkapnya.

Mengantisipasi hal itu, Dishub telah berkoordinasi dengan Polantas Polres Tebingtinggi untuk mengatur arus lalu lintas saat terjadi kemacetan. Di titik rawan kemacetan tersebut, telah berdiri Pos Pam yaitu Pos Pam Simpang Beo dan Pos Pam Jalan Tol tepatnya di Desa Paya Bagas Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Sergai.

“Apabila terjadi macet parah, petugas akan turun mengatur lalu lintas dengan sistem buka tutup (counterflow). Bagi pengemudi yang akan menuju jalur Medan, bisa memfaatkan jalur alternatif dai jalur Dolok Masihul menuju Galang dan keluar Kota Lubuk Pakan,” bilangnya.

Sedangkan mobil penumpang yang memasuki wilayah Kota Tebingtinggi setelah keluar tol menuju Pematangsiantar ataupun Kisaran, apabila terjebak kemacetan di perlintasan kereta api dan di Jalan KL Yosudarso persimpangan Beo, bisa masuk melalui jalur alternatif ketika masuk melewati Terminal Bandar Kajum. Yakni dengan memasuki jalan LKMD untuk keluar di Jalan HM Yamin Kota Tebingtinggi.

“Kita berharap kepada masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik atau pulang kampung pada masa liburan Nataru, jangan melakukan mudik saat saat dekat dengan perayaan tersebut. Hindari kemacetan dengan melakukan mudik sebelum terjadi macet. Yah, kira kira dua hari sebelum tahun baru sudah pulang,” jelas Saprin.

Untuk menjamin keamanan transportasi, Pemko Tebingtinggi melalui Dishub dan BNNK Kota dan Polres Tebingtinggi, melakukan sidak persiapan angkutan umum dan lintas antar daerah dan provinsi, di eks Terminal Bandar Kajum Kota Tebingtinggi, Senin (23/12).

Satu per satu bus dan angkutan umum yang melintas diarahkan masuk ke dalam terminal. Selanjutnya petugas kepolisian memeriksa SIM dan surat-surat kendaraan. Pihak Dishub memeriksa uji kir dan kondisi layak jalan bus. Sedangkan BNNK memeriksa kesehatan dan urine supir para sopir bus.

Selama pemeriksaan, tidak ditemukan sopir yang diduga menggunakan narkoba ataupun mengonsumsi minuman keras (miras). Usai menjalani pemeriksaan, sopir dipersilakan melanjutkan perjalanan kembali.

Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan, didampingi Kapolres AKBP Sunadi dan Dandim 0204/DS Letkol Syamsul Arifin, meminta kepada sopir agar tidak mengonsumsi narkoba dan miras. Juga agar tidak ugal-ugalan di jalan raya untuk memperebutkan penumpang.

Pool Bus Mulai Padat

Di Kota Medan sendiri, H-2 jelang perayaan Natal 2019, sejumlah titik pool bus dan terminal tampak mulai padat. Gereja-gereja juga tampak padat.

Pantauan Sumut Pos di Terminal Pinang Baris, Senin (23/12) siang, terlihat peningkatan jumlah penumpang . Meksi Terminal Pinangbaris telah lama ditinggalkan, kemarin bus-bus angkutan antar kota berukuran kecil tampak berdatangan dengan berbagai tujuan. Antara lain bus dengan rute Medan-Kabanjahe dan Medan-Siantar.

Lonjakan penumpang paling terlihat di kawasan Jalan Sisingamangaraja Kota Medan. Sejumlah penumpang tampak memadati pool-pool bus di sepanjang jalan, dengan berbagai tujuan. Mulai dari Pematangsiantar, Kisaran, Asahan, Labuhanbatu, Simalungun, Tobasa, hingga ke Tapsel-Madina.

Pool-pool bus di Jalan Ngumban Surbakti dan Jalan Padang Bulan Medan juga memadat. Untuk pool bus di Jalan Ngumban Surbakti, pergerakan penumpang kebanyakan menuju Provinsi Aceh. Sedangkan pool bus di Jalan Padang Bulan Medan, pergerakan penumpang menuju Kabupaten Karo dan sekitarnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar S, kepada Sumut Pos mengatakan, lonjakan penumpang memang mulai tampak sejak beberapa hari lalu, khususnya pada H-2 dan diperkirakan terus terjadi hingga menjelang Tahun Baru.

“Lonjakan penumpang di beberapa terminal dan pool bus sudah terlihat. Tapi untuk detailnya Dishub Provinsi (Sumut) yang lebih tahu. Dishub Medan lebih fokus melakukan pengamanan arus lalu lintas, baik di seputar terminal, pool bus, stasiun, hingga di sekitar rumah ibadah,” ucap Iswar, Senin (23/12).

Menurutnya, pihaknya mengerahkan seluruh personil bekerjasama dengan Dishub Provinsi dan Polrestabes Medan, untuk mengamankan arus lalu lintas di setiap kawasan gereja di Kota Medan.

“Jadi bukan arus mudik saja yang padat. Jumlah umat yang beribadah ke gereja jelang Natal juga sangat padat. Kendaraan roda dua dan roda empat seringkali memadati arus jalan. Personil kita siap mengamankan arus lalu lintas di seputar gereja, agar saudara-saudara kita yang merayakan Natal dapat beribadah dengan aman dan nyaman,” ujarnya.

Khusus untuk persiapan arus mudik, Dishub Medan secara rutin menggelar ramp check atau inspeksi keselamatan di sejumlah terminal yang ada di Kota Medan. “Ramp check untuk memastikan angkutan untuk arus mudik layak jalan. Kita lakukan di Amplas dan Pinangbaris dan banyak angkutan yang terjaring. Untuk yang terjaring, kita minta menbenahi dan melengkapi syarat-syarat agar angkutannya dapat beroperasi menjelang Natal dan Tahun Baru ini,” tandasnya.

Jangan Abaikan Standar Pelayanan

Menjelang puncak arus mudik Nataru di Sumut, petugas transportasi diminta jangan mengabaikan standar pelayanan. Keramahan dalam melayani semua penumpang dinilai menjadi bagian tanggung jawab petugas.

“Petugas harus m sabar dan selalu ramah dalam melayani masyarakat yang hendak mudik ke kampung halaman,” kata Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting menjawab wartawan, Senin (23/12).

Dia juga meminta manajemen bandara, terminal, maupun pelabuhan untuk memerhatikan sarana dan prasarana, seperti kamar mandi dan sebagainya. “Sehingga pengunjung nyaman khususnya bagi anak-anak. Air di kamar mandi juga harus tersedia ada,” ungkapnya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga menekankan Kementerian Perhubungan agar mengawasi seluruh kapal motor terkait prosedur pelayanan kepada penumpang sesuai standar.

Kebijakan pemerintah membuat pelayanan yang prima di sektor transportasi, kata dia, jangan hanya isapan jempol semata. “Infrastruktur transportasi laut seperti pelabuhan, kapal, dan jaringan serta SDM pendukungnya harus dibangun sebaik mungkin. Semua itu seharusnya menjadi basis negara maritim seperti Indonesia. Jika digarap secara profesional, bisa menjadi titik poin untuk kebangkitan dan kejayaan ekonomi Indonesia,” pungkasnya.

Pemudik via Kualanamu 28.791 Orang

Sementara itu, H-3 libur Natal 2019, arus mudik jalur udara mengalami peningkatan sekitar 4 ribuan penumpang dibanding hari biasa. Kenaikan arus penumpang, baik kedatangan maupun keberangkatan domestik dan international di Kualanamu International Airport (KNIA), Minggu (22/12) mencapai mencapai 28.791.

“Sesuai data yang dimiliki posko Nataru, pergerakan jumlah penumpang mulai meningkat sejak Jumat 20 Desember. H-3, jumlah penumpang baik domestic maupun international mencapai 28.791 penumpang untuk 208 penerbangan,” kata Junior Manager Airport Duty, Hesron Ginting, Senin (23/12).

Ia memperkitakan, kondisi ini akan terus berlangsung hingga bergantian tahun baru 2020 mendatang.

Meski arus mudik meningkat, menurutnya pergerakan penumpang di KNIA masih aman dan terkendali. Arus penerbangan juga masih aman berkat kerja sama semua pihak.

Pantauan di terminal kedatangan international KNIA, sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia, mulai berdatangan untuk libur Nataru.

Seorang pekerja mengaku mendapat libur dua minggu dari majikannya, untuk merayakan Natal dan Tahun Baru. Kebanyakan TKI bekerja selama sebagai tenaga resmi bagian kilang (pabrik) di daerah Penang Malaysia. Mereka mengaku senang karena berkesempatan berkumpul bersama keluarga bertemu. (ian/map/prn/btr)

PULANG: Menjelang Natal dan Tahun Baru, sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) dari luar negeri tiba di Bandara Kualanamu, Senin (23/12).
PULANG: Menjelang Natal dan Tahun Baru, sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) dari luar negeri tiba di Bandara Kualanamu, Senin (23/12).

H-1 libur Natal 2019, arus lalu lintas kendaraan jalur darat dari Medan menuju sejumlah daerah di Sumatera Utara via Kota Tebingtinggi, relatif masih aman dan terkendali. Meski terjadi kemacetan di beberapa titik, arus kenderaan terpantau padat lancar dengan kecepatan rata-rata 20-40 kilometer per jam.

“MENJELANG minus 1 arus mudik Natal tahun 2019 ini, dipastikan belum ada kemacetan berarti. Arus kenderaan yang melintas masih didominasi truk dan mobil pribadi. Arus padat terlihat menuju pintu tol Tebingtinggi hingga ke persimpang Beo Jalan KL Yosudarso. Kenderaan hanya bisa melaju dengan kecepatan rata rata 20-40 kilometer per jam,” kata Kadis Perhubungan Kota Tebingtinggi, Saprin Harahap, kepada Sumut Pos, Senin (23/12).

Kemacetan hanya terjadi di beberapa titik rawan di Jalan KL Yosudarso, tepatnya di depan SPBU dan persimpangan Beo. Hal itu terjadi karena ada jalur alternatif ke Galang menuju Medan, serta pintu perlintasan kereta api serta antrian mobil dan sepeda motor untuk mengisi bahan bakar di SPBU Simpang Beo.

Menurut Saprin, kemacetan diperkirakan akan terus meningkat di Kota Tebingtinggin

menjelang libur Tahun Baru 2020. Kemacetan diperkirakan terjadi di perlintasan Jalan KL Yos Sudarso hingga persimpangan rel kereta api. “Karena sejumlah kendaraan akan memasuki kota Tebingtinggi setelah keluar dari dalam tol,” ungkapnya.

Mengantisipasi hal itu, Dishub telah berkoordinasi dengan Polantas Polres Tebingtinggi untuk mengatur arus lalu lintas saat terjadi kemacetan. Di titik rawan kemacetan tersebut, telah berdiri Pos Pam yaitu Pos Pam Simpang Beo dan Pos Pam Jalan Tol tepatnya di Desa Paya Bagas Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Sergai.

“Apabila terjadi macet parah, petugas akan turun mengatur lalu lintas dengan sistem buka tutup (counterflow). Bagi pengemudi yang akan menuju jalur Medan, bisa memfaatkan jalur alternatif dai jalur Dolok Masihul menuju Galang dan keluar Kota Lubuk Pakan,” bilangnya.

Sedangkan mobil penumpang yang memasuki wilayah Kota Tebingtinggi setelah keluar tol menuju Pematangsiantar ataupun Kisaran, apabila terjebak kemacetan di perlintasan kereta api dan di Jalan KL Yosudarso persimpangan Beo, bisa masuk melalui jalur alternatif ketika masuk melewati Terminal Bandar Kajum. Yakni dengan memasuki jalan LKMD untuk keluar di Jalan HM Yamin Kota Tebingtinggi.

“Kita berharap kepada masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik atau pulang kampung pada masa liburan Nataru, jangan melakukan mudik saat saat dekat dengan perayaan tersebut. Hindari kemacetan dengan melakukan mudik sebelum terjadi macet. Yah, kira kira dua hari sebelum tahun baru sudah pulang,” jelas Saprin.

Untuk menjamin keamanan transportasi, Pemko Tebingtinggi melalui Dishub dan BNNK Kota dan Polres Tebingtinggi, melakukan sidak persiapan angkutan umum dan lintas antar daerah dan provinsi, di eks Terminal Bandar Kajum Kota Tebingtinggi, Senin (23/12).

Satu per satu bus dan angkutan umum yang melintas diarahkan masuk ke dalam terminal. Selanjutnya petugas kepolisian memeriksa SIM dan surat-surat kendaraan. Pihak Dishub memeriksa uji kir dan kondisi layak jalan bus. Sedangkan BNNK memeriksa kesehatan dan urine supir para sopir bus.

Selama pemeriksaan, tidak ditemukan sopir yang diduga menggunakan narkoba ataupun mengonsumsi minuman keras (miras). Usai menjalani pemeriksaan, sopir dipersilakan melanjutkan perjalanan kembali.

Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan, didampingi Kapolres AKBP Sunadi dan Dandim 0204/DS Letkol Syamsul Arifin, meminta kepada sopir agar tidak mengonsumsi narkoba dan miras. Juga agar tidak ugal-ugalan di jalan raya untuk memperebutkan penumpang.

Pool Bus Mulai Padat

Di Kota Medan sendiri, H-2 jelang perayaan Natal 2019, sejumlah titik pool bus dan terminal tampak mulai padat. Gereja-gereja juga tampak padat.

Pantauan Sumut Pos di Terminal Pinang Baris, Senin (23/12) siang, terlihat peningkatan jumlah penumpang . Meksi Terminal Pinangbaris telah lama ditinggalkan, kemarin bus-bus angkutan antar kota berukuran kecil tampak berdatangan dengan berbagai tujuan. Antara lain bus dengan rute Medan-Kabanjahe dan Medan-Siantar.

Lonjakan penumpang paling terlihat di kawasan Jalan Sisingamangaraja Kota Medan. Sejumlah penumpang tampak memadati pool-pool bus di sepanjang jalan, dengan berbagai tujuan. Mulai dari Pematangsiantar, Kisaran, Asahan, Labuhanbatu, Simalungun, Tobasa, hingga ke Tapsel-Madina.

Pool-pool bus di Jalan Ngumban Surbakti dan Jalan Padang Bulan Medan juga memadat. Untuk pool bus di Jalan Ngumban Surbakti, pergerakan penumpang kebanyakan menuju Provinsi Aceh. Sedangkan pool bus di Jalan Padang Bulan Medan, pergerakan penumpang menuju Kabupaten Karo dan sekitarnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar S, kepada Sumut Pos mengatakan, lonjakan penumpang memang mulai tampak sejak beberapa hari lalu, khususnya pada H-2 dan diperkirakan terus terjadi hingga menjelang Tahun Baru.

“Lonjakan penumpang di beberapa terminal dan pool bus sudah terlihat. Tapi untuk detailnya Dishub Provinsi (Sumut) yang lebih tahu. Dishub Medan lebih fokus melakukan pengamanan arus lalu lintas, baik di seputar terminal, pool bus, stasiun, hingga di sekitar rumah ibadah,” ucap Iswar, Senin (23/12).

Menurutnya, pihaknya mengerahkan seluruh personil bekerjasama dengan Dishub Provinsi dan Polrestabes Medan, untuk mengamankan arus lalu lintas di setiap kawasan gereja di Kota Medan.

“Jadi bukan arus mudik saja yang padat. Jumlah umat yang beribadah ke gereja jelang Natal juga sangat padat. Kendaraan roda dua dan roda empat seringkali memadati arus jalan. Personil kita siap mengamankan arus lalu lintas di seputar gereja, agar saudara-saudara kita yang merayakan Natal dapat beribadah dengan aman dan nyaman,” ujarnya.

Khusus untuk persiapan arus mudik, Dishub Medan secara rutin menggelar ramp check atau inspeksi keselamatan di sejumlah terminal yang ada di Kota Medan. “Ramp check untuk memastikan angkutan untuk arus mudik layak jalan. Kita lakukan di Amplas dan Pinangbaris dan banyak angkutan yang terjaring. Untuk yang terjaring, kita minta menbenahi dan melengkapi syarat-syarat agar angkutannya dapat beroperasi menjelang Natal dan Tahun Baru ini,” tandasnya.

Jangan Abaikan Standar Pelayanan

Menjelang puncak arus mudik Nataru di Sumut, petugas transportasi diminta jangan mengabaikan standar pelayanan. Keramahan dalam melayani semua penumpang dinilai menjadi bagian tanggung jawab petugas.

“Petugas harus m sabar dan selalu ramah dalam melayani masyarakat yang hendak mudik ke kampung halaman,” kata Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting menjawab wartawan, Senin (23/12).

Dia juga meminta manajemen bandara, terminal, maupun pelabuhan untuk memerhatikan sarana dan prasarana, seperti kamar mandi dan sebagainya. “Sehingga pengunjung nyaman khususnya bagi anak-anak. Air di kamar mandi juga harus tersedia ada,” ungkapnya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga menekankan Kementerian Perhubungan agar mengawasi seluruh kapal motor terkait prosedur pelayanan kepada penumpang sesuai standar.

Kebijakan pemerintah membuat pelayanan yang prima di sektor transportasi, kata dia, jangan hanya isapan jempol semata. “Infrastruktur transportasi laut seperti pelabuhan, kapal, dan jaringan serta SDM pendukungnya harus dibangun sebaik mungkin. Semua itu seharusnya menjadi basis negara maritim seperti Indonesia. Jika digarap secara profesional, bisa menjadi titik poin untuk kebangkitan dan kejayaan ekonomi Indonesia,” pungkasnya.

Pemudik via Kualanamu 28.791 Orang

Sementara itu, H-3 libur Natal 2019, arus mudik jalur udara mengalami peningkatan sekitar 4 ribuan penumpang dibanding hari biasa. Kenaikan arus penumpang, baik kedatangan maupun keberangkatan domestik dan international di Kualanamu International Airport (KNIA), Minggu (22/12) mencapai mencapai 28.791.

“Sesuai data yang dimiliki posko Nataru, pergerakan jumlah penumpang mulai meningkat sejak Jumat 20 Desember. H-3, jumlah penumpang baik domestic maupun international mencapai 28.791 penumpang untuk 208 penerbangan,” kata Junior Manager Airport Duty, Hesron Ginting, Senin (23/12).

Ia memperkitakan, kondisi ini akan terus berlangsung hingga bergantian tahun baru 2020 mendatang.

Meski arus mudik meningkat, menurutnya pergerakan penumpang di KNIA masih aman dan terkendali. Arus penerbangan juga masih aman berkat kerja sama semua pihak.

Pantauan di terminal kedatangan international KNIA, sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia, mulai berdatangan untuk libur Nataru.

Seorang pekerja mengaku mendapat libur dua minggu dari majikannya, untuk merayakan Natal dan Tahun Baru. Kebanyakan TKI bekerja selama sebagai tenaga resmi bagian kilang (pabrik) di daerah Penang Malaysia. Mereka mengaku senang karena berkesempatan berkumpul bersama keluarga bertemu. (ian/map/prn/btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/