30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Vaksinasi Covid-19 di Mebidang, Nakes Divaksin Masih 5,8 Persen

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sepuluh hari sejak vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan (nakes) khususnya di Medan, Binjai, dan Deliserdang (Mebidang) dimulai, jumlah nakes yang disuntik belum mencapai 10 persen Hingga Jumat (22/1), masih 4.142 nakes di Mebidang yang sudah divaksin Covid-19 buatan Sinovac.

BUKTI VAKSINASI: Tenaga kesehatan calon penerima vaksin mengambil bukti vaksinasi dalam simulasi di RSIA Tambak, Jakarta, Rabu (13/1). Herman Zakharia/Liputan6.com

“Secara persentase, baru 5,8 persen dari sasaran vaksinasi 71.241. Nakes paling banyak divaksin adalah Kota Medan, dengan jumlah 2.783 orang (15,3 persen) dari 18.141 sasaran vaksinasi. Kemudian, Kabupaten Deliserdang 970 orang (18,5 persen) dari 5.251 sasaran vaksinasi. Sedangkan Binjai 389 orang (14,9 persen) dari 2.619 sasaran vaksinasi,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Sumatera Utara, dr Aris Yudhariansyah, Minggu (24/1).

Namun demikian, terdapat 662 nakes yang ditunda dan 481 batal divaksin. Rinciannya, Medan 164 ditunda dan 134 batal. Selanjutnya, Deliserdang 427 ditunda dan 247 batal serta Binjai 71 ditunda dan 100 batal.

“Dari 71.242 sasaran vaksinasi, 65.748 status registrasi ulang bersedia dan 646 berhalangan. Sisanya 5.285 yang sudah divaksin, ditunda dan batal. Untuk Medan, jumlahnya 16.025 bersedia dan 356 berhalangan. Lalu, Deliserdang 4.502 bersedia dan 204 berhalangan. Serta, Binjai 2.436 bersedia dan 86 berhalangan,” terangnya.

Lebih lanjut Aris mengatakan, total fasilitas kesehatan (faskes) di Sumut untuk vaksinasi corona ini berjumlah 1.444. Jumlah itu meliputi, 724 faskes siap vaksinasi dan 720 belum siap. “Untuk Medan total faskesnya 238, dengan rincian 96 siap vaksinasi dan 142 belum siap. Sementara Deliserdang 146 faskes, 37 siap vaksinasi dan 109 belum siap. Sedangkan Binjai 33 faskes, 11 siap vaksinasi dan 22 belum siap,” pungkasnya.

Belum Ada Laporan Penolakan

Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyebut belum ada laporan penolakan vaksinasi COVID-19 oleh tenaga kesehatan. Dalam hal ini, selama program vaksinasi COVID-19 di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi yang dimulai 13 Januari 2021, belum ada laporan soal tenaga kesehatan yang menolak vaksinasi.

Menurut Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes RI Siti Nadia Tarmidzi, situasi yang terjadi sekarang, banyak tenaga kesehatan yang ingin ikut vaksinasi COVID-19. Mereka tak sabar mendapatkan vaksin COVID-19.

“Sampai saat ini, kami tidak atau belum sama sekali menerima laporan dari dinas kesehatan provinsi adanya penolakan vaksinasi oleh tenaga kesehatan,” ucap Nadia saat temu media Perkembangan Pelaksanaan Vaksinasi, Sabtu (23/1).

“Nah, justru yang ada itu para tenaga kesehatan ingin sekali mendapatkan vaksin COVID-19. Ya, tetapi ada tenaga kesehatan yang akhirnya belum dan tertunda divaksin karena beberapa faktor.”

Saat ini, tercatat 172.901 tenaga kesehatan yang terdaftar menjadi penerima vaksinasi COVID-19. Dari jumlah tersebut, sekitar 27.000 orang batal divaksin.

“Ada yang ditunda karena kondisinya ternyata penyintas COVID-19. Kemudian ada yang sedang dalam kondisi menyusui. Yang paling banyak ditunda karena hipertensi. Pada waktu diukur tekanan darahnya lebih dari 140/90. Padahal, memang katanya sih tidak punya dari riwayat hipertensi,” imbuh Nadia.

Laporan Kemenkes per 23 Januari 2021, jumlah tenaga kesehatan yang mendaftar untuk vaksinasi COVID-19 bertambah. Bahkan bertambah sampai 40.000 orang. “Dari pelaporan terkait pelaksanaan vaksinasi COVID-19 setiap hari, ini sudah bertambah antara 30.000-40.000 tenaga kesehatan,” kata Nadia.

“Tadinya hanya kurang dari 10.000 orang yang daftar. Lama-lama per hari pas kami lihat terjadi penambahan jumlah tenaga kesehatan yang daftar.”

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19, lanjut Nadia, rupanya tetap dilakukan pada hari Sabtu di fasilitas kesehatan. “Jadi, pada hari Sabtu ini tetap dilakukan vaksinasi oleh teman-teman tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Yang pasti, sampai saat ini, belum ada tenaga kesehatan yang melakukan penolakan terhadap vaksin COVID-19,” lanjutnya.

Kasus Baru di Sumut Naik 88 Orang

Kasus baru Covid-19 di Sumut masih terus bertambah. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut pada Minggu (24/1), tercatat angka terkonfirmasi positif meningkat menjadi 20.221 orang dari hari sebelumnya 20.133 orang.

“Kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 88 orang. Penambahan tersebut didapatkan dari 7 kabupaten/kota,” ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah.

Disebutkan dia, penambahan kasus baru positif Covid-19 paling banyak diperoleh dari Kota Medan 56 orang dan Kabupaten Deliserdang 15 orang. Selebihnya, Pematangsiantar 7 orang, Serdang Bedagai (Sergai) 4 orang, Langkat 3 orang, Binjai 2 orang, dan Asahan 1 orang.

“Selain terkonfirmasi positif, angka kesembuhan Covid-19 juga meningkat menjadi 17.480 orang dari sebelumnya 17.399 orang. Artinya, bertambah 81 kasus baru pasien Covid-19 yang sembuh dari 11 kabupaten/kota,” jelas Aris.

Penambahan kasus baru yang sembuh terbanyak, sambung dia, juga berasal dari Medan 49 orang dan Deli Serdang 15 orang. Sisanya, Sergai 4 orang, Toba 3 orang, Binjai, Langkat, dan Simalungun masing-masing 2 orang. Kemudian, Tebing Tinggi, Asahan, Batu Bara, dan Padang Lawas Utara masing-masing 1 orang.

“Untuk angka kematian juga bertambah menjadi 726 orang dari 724 orang sebelumnya. Penambahan didapatkan dari Medan 2 orang. Sementara, suspek yang menurun dari 915 orang menjadi 907 (berkurang 8 orang),” beber Aris.

Dari data-data tersebut, dia menambahkan, diketahui angka positif Covid-19 aktif sebanyak 2.015 orang. Jumlah itu baik yang isolasi di rumah sakit maupun secara mandiri. (ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sepuluh hari sejak vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan (nakes) khususnya di Medan, Binjai, dan Deliserdang (Mebidang) dimulai, jumlah nakes yang disuntik belum mencapai 10 persen Hingga Jumat (22/1), masih 4.142 nakes di Mebidang yang sudah divaksin Covid-19 buatan Sinovac.

BUKTI VAKSINASI: Tenaga kesehatan calon penerima vaksin mengambil bukti vaksinasi dalam simulasi di RSIA Tambak, Jakarta, Rabu (13/1). Herman Zakharia/Liputan6.com

“Secara persentase, baru 5,8 persen dari sasaran vaksinasi 71.241. Nakes paling banyak divaksin adalah Kota Medan, dengan jumlah 2.783 orang (15,3 persen) dari 18.141 sasaran vaksinasi. Kemudian, Kabupaten Deliserdang 970 orang (18,5 persen) dari 5.251 sasaran vaksinasi. Sedangkan Binjai 389 orang (14,9 persen) dari 2.619 sasaran vaksinasi,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Sumatera Utara, dr Aris Yudhariansyah, Minggu (24/1).

Namun demikian, terdapat 662 nakes yang ditunda dan 481 batal divaksin. Rinciannya, Medan 164 ditunda dan 134 batal. Selanjutnya, Deliserdang 427 ditunda dan 247 batal serta Binjai 71 ditunda dan 100 batal.

“Dari 71.242 sasaran vaksinasi, 65.748 status registrasi ulang bersedia dan 646 berhalangan. Sisanya 5.285 yang sudah divaksin, ditunda dan batal. Untuk Medan, jumlahnya 16.025 bersedia dan 356 berhalangan. Lalu, Deliserdang 4.502 bersedia dan 204 berhalangan. Serta, Binjai 2.436 bersedia dan 86 berhalangan,” terangnya.

Lebih lanjut Aris mengatakan, total fasilitas kesehatan (faskes) di Sumut untuk vaksinasi corona ini berjumlah 1.444. Jumlah itu meliputi, 724 faskes siap vaksinasi dan 720 belum siap. “Untuk Medan total faskesnya 238, dengan rincian 96 siap vaksinasi dan 142 belum siap. Sementara Deliserdang 146 faskes, 37 siap vaksinasi dan 109 belum siap. Sedangkan Binjai 33 faskes, 11 siap vaksinasi dan 22 belum siap,” pungkasnya.

Belum Ada Laporan Penolakan

Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyebut belum ada laporan penolakan vaksinasi COVID-19 oleh tenaga kesehatan. Dalam hal ini, selama program vaksinasi COVID-19 di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi yang dimulai 13 Januari 2021, belum ada laporan soal tenaga kesehatan yang menolak vaksinasi.

Menurut Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes RI Siti Nadia Tarmidzi, situasi yang terjadi sekarang, banyak tenaga kesehatan yang ingin ikut vaksinasi COVID-19. Mereka tak sabar mendapatkan vaksin COVID-19.

“Sampai saat ini, kami tidak atau belum sama sekali menerima laporan dari dinas kesehatan provinsi adanya penolakan vaksinasi oleh tenaga kesehatan,” ucap Nadia saat temu media Perkembangan Pelaksanaan Vaksinasi, Sabtu (23/1).

“Nah, justru yang ada itu para tenaga kesehatan ingin sekali mendapatkan vaksin COVID-19. Ya, tetapi ada tenaga kesehatan yang akhirnya belum dan tertunda divaksin karena beberapa faktor.”

Saat ini, tercatat 172.901 tenaga kesehatan yang terdaftar menjadi penerima vaksinasi COVID-19. Dari jumlah tersebut, sekitar 27.000 orang batal divaksin.

“Ada yang ditunda karena kondisinya ternyata penyintas COVID-19. Kemudian ada yang sedang dalam kondisi menyusui. Yang paling banyak ditunda karena hipertensi. Pada waktu diukur tekanan darahnya lebih dari 140/90. Padahal, memang katanya sih tidak punya dari riwayat hipertensi,” imbuh Nadia.

Laporan Kemenkes per 23 Januari 2021, jumlah tenaga kesehatan yang mendaftar untuk vaksinasi COVID-19 bertambah. Bahkan bertambah sampai 40.000 orang. “Dari pelaporan terkait pelaksanaan vaksinasi COVID-19 setiap hari, ini sudah bertambah antara 30.000-40.000 tenaga kesehatan,” kata Nadia.

“Tadinya hanya kurang dari 10.000 orang yang daftar. Lama-lama per hari pas kami lihat terjadi penambahan jumlah tenaga kesehatan yang daftar.”

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19, lanjut Nadia, rupanya tetap dilakukan pada hari Sabtu di fasilitas kesehatan. “Jadi, pada hari Sabtu ini tetap dilakukan vaksinasi oleh teman-teman tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Yang pasti, sampai saat ini, belum ada tenaga kesehatan yang melakukan penolakan terhadap vaksin COVID-19,” lanjutnya.

Kasus Baru di Sumut Naik 88 Orang

Kasus baru Covid-19 di Sumut masih terus bertambah. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut pada Minggu (24/1), tercatat angka terkonfirmasi positif meningkat menjadi 20.221 orang dari hari sebelumnya 20.133 orang.

“Kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 88 orang. Penambahan tersebut didapatkan dari 7 kabupaten/kota,” ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah.

Disebutkan dia, penambahan kasus baru positif Covid-19 paling banyak diperoleh dari Kota Medan 56 orang dan Kabupaten Deliserdang 15 orang. Selebihnya, Pematangsiantar 7 orang, Serdang Bedagai (Sergai) 4 orang, Langkat 3 orang, Binjai 2 orang, dan Asahan 1 orang.

“Selain terkonfirmasi positif, angka kesembuhan Covid-19 juga meningkat menjadi 17.480 orang dari sebelumnya 17.399 orang. Artinya, bertambah 81 kasus baru pasien Covid-19 yang sembuh dari 11 kabupaten/kota,” jelas Aris.

Penambahan kasus baru yang sembuh terbanyak, sambung dia, juga berasal dari Medan 49 orang dan Deli Serdang 15 orang. Sisanya, Sergai 4 orang, Toba 3 orang, Binjai, Langkat, dan Simalungun masing-masing 2 orang. Kemudian, Tebing Tinggi, Asahan, Batu Bara, dan Padang Lawas Utara masing-masing 1 orang.

“Untuk angka kematian juga bertambah menjadi 726 orang dari 724 orang sebelumnya. Penambahan didapatkan dari Medan 2 orang. Sementara, suspek yang menurun dari 915 orang menjadi 907 (berkurang 8 orang),” beber Aris.

Dari data-data tersebut, dia menambahkan, diketahui angka positif Covid-19 aktif sebanyak 2.015 orang. Jumlah itu baik yang isolasi di rumah sakit maupun secara mandiri. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/