28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Listrik Sering Padam, Massa Geruduk PT PLN Nias

aditia laoli/sumut pos
PEMADAMAN: Ratusan massa Aliansi Masyarakat Peduli Pemadaman Listrik di Kepulauan Nias, membakar ban bekas di gerbang kantor PLN Area Nias.

NIAS, SUMUTPOS.CO – Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pemadaman Listrik di Kepulauan Nias, berunjukrasa di Kantor PLN Area Nias, Jalan Gomo, Kelurahan Pasar Kota Gunungsitoli, Jumat (21/2).

Dalam orasinya, massa dari lima Kabupaten/Kota se-Kepulauan Nias ini menyampaikan tuntutan terkait pemadaman listrik secara mendadak, tanpa ada pemberitahuan, dan sudah lama berlangsung.

Selain membawa spanduk, kertas yang bertuliskan tuntutan massa, juga membakar ban bekas di pintu gerbang kantor PLN Area Nias.

“Kami minta bapak Manager PLN Area Nias memberikan penjelasan yang sebenar-benarnya, sudah cukup masyarakat kepulauan Nias menderita, atas perlakuan PLN yang tidak manusiawi,”kata koordinator aksi, Candra Arbi Bugis.

Menurut massa, selain pemadaman listrik yang terus menerus dalam satu hari, PLN Area Nias juga melakukan pemutusan/pencopotan meteran pelanggan secara paksa, hanya karena konsumen terlambat membayar rekening listriknya.

“Kami menuntut pihak PLN Area Nias untuk bertanggungjawab terhadap kerugian masyarakat serta atas kerusakan barang-barang elektronik akibat pemadaman listrik yang tidak beraturan,”ujar massa lagi.

Pada aksi itu, massa juga mendesak PLN Area Nias untuk menghentikan pemadaman listrik yang tidak beraturan di Kepulauan Nias, serta memperbaiki pelayanan dan tidak merugikan pelanggan pengguna jasa PLN.

“Segera wujudkan program nawacita Joko Widodo di Kepulauan Nias menuju Nias terang. Kalau Manager PLN Area Nias tidak mampu memberikan solusi atas persoalan ini agar segera mengundurkan diri dari jabatannya,”tegas mereka.

Selain itu, massa juga meminta kepada manager PLN Area Nias untuk menjelaskan kepada seluruh masyarakat kepulauan Nias terkait penggunaan anggaran pemeliharaan jaringan listrik di Kepulauan Nias, serta meminta BPK RI untuk melakukan audit atas penggunaan anggaran pemeliharaan jaringan listrik di Kepulauan Nias.

Setelah berorasi lebih dari 2 jam, akhirnya Manager PLN Area Nias, Evan Sirait menemui massa dan menjelaskan bahwa pemadaman arus listrik di PT PLN (Persero) UP3 Nias disebabkan adanya gangguan pada jaringan Hantaran Udara Tegangan Menengah (HUTM).

“Pemadaman listrik bukan disebabkan pembangkit kita yang tidak mampu untuk mensuplai tenaga listrik tetapi disebabkan faktor alam yang tidak bisa dihindari, seperti pohon tumbang, binatang yang melewati kabel listrik dan cuaca ekstrim yang terjadi saat ini di Kepulauan Nias,” Ujar Sirait.

Karena massa ngotot agar Manager PLN Area Nias memberikan solusi yang konkrit, dialog yang berlangsung tersebut tidak menemui titik temu solusi. Sehingga akhirnya Sirait mengundang perwakilan demonstran untuk berdialog di dalam kantor PLN.

Namun di sini juga manager PLN Area Nias tidak mampu memenuhi tuntutan massa, sehingga dialog akan dilanjutkan pada hari Rabu (23/2) 2019 untuk mencari solusi, agar pemadaman secara mendadak dan terus berlanjut tidak terulang lagi. (mag-5/han)

aditia laoli/sumut pos
PEMADAMAN: Ratusan massa Aliansi Masyarakat Peduli Pemadaman Listrik di Kepulauan Nias, membakar ban bekas di gerbang kantor PLN Area Nias.

NIAS, SUMUTPOS.CO – Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pemadaman Listrik di Kepulauan Nias, berunjukrasa di Kantor PLN Area Nias, Jalan Gomo, Kelurahan Pasar Kota Gunungsitoli, Jumat (21/2).

Dalam orasinya, massa dari lima Kabupaten/Kota se-Kepulauan Nias ini menyampaikan tuntutan terkait pemadaman listrik secara mendadak, tanpa ada pemberitahuan, dan sudah lama berlangsung.

Selain membawa spanduk, kertas yang bertuliskan tuntutan massa, juga membakar ban bekas di pintu gerbang kantor PLN Area Nias.

“Kami minta bapak Manager PLN Area Nias memberikan penjelasan yang sebenar-benarnya, sudah cukup masyarakat kepulauan Nias menderita, atas perlakuan PLN yang tidak manusiawi,”kata koordinator aksi, Candra Arbi Bugis.

Menurut massa, selain pemadaman listrik yang terus menerus dalam satu hari, PLN Area Nias juga melakukan pemutusan/pencopotan meteran pelanggan secara paksa, hanya karena konsumen terlambat membayar rekening listriknya.

“Kami menuntut pihak PLN Area Nias untuk bertanggungjawab terhadap kerugian masyarakat serta atas kerusakan barang-barang elektronik akibat pemadaman listrik yang tidak beraturan,”ujar massa lagi.

Pada aksi itu, massa juga mendesak PLN Area Nias untuk menghentikan pemadaman listrik yang tidak beraturan di Kepulauan Nias, serta memperbaiki pelayanan dan tidak merugikan pelanggan pengguna jasa PLN.

“Segera wujudkan program nawacita Joko Widodo di Kepulauan Nias menuju Nias terang. Kalau Manager PLN Area Nias tidak mampu memberikan solusi atas persoalan ini agar segera mengundurkan diri dari jabatannya,”tegas mereka.

Selain itu, massa juga meminta kepada manager PLN Area Nias untuk menjelaskan kepada seluruh masyarakat kepulauan Nias terkait penggunaan anggaran pemeliharaan jaringan listrik di Kepulauan Nias, serta meminta BPK RI untuk melakukan audit atas penggunaan anggaran pemeliharaan jaringan listrik di Kepulauan Nias.

Setelah berorasi lebih dari 2 jam, akhirnya Manager PLN Area Nias, Evan Sirait menemui massa dan menjelaskan bahwa pemadaman arus listrik di PT PLN (Persero) UP3 Nias disebabkan adanya gangguan pada jaringan Hantaran Udara Tegangan Menengah (HUTM).

“Pemadaman listrik bukan disebabkan pembangkit kita yang tidak mampu untuk mensuplai tenaga listrik tetapi disebabkan faktor alam yang tidak bisa dihindari, seperti pohon tumbang, binatang yang melewati kabel listrik dan cuaca ekstrim yang terjadi saat ini di Kepulauan Nias,” Ujar Sirait.

Karena massa ngotot agar Manager PLN Area Nias memberikan solusi yang konkrit, dialog yang berlangsung tersebut tidak menemui titik temu solusi. Sehingga akhirnya Sirait mengundang perwakilan demonstran untuk berdialog di dalam kantor PLN.

Namun di sini juga manager PLN Area Nias tidak mampu memenuhi tuntutan massa, sehingga dialog akan dilanjutkan pada hari Rabu (23/2) 2019 untuk mencari solusi, agar pemadaman secara mendadak dan terus berlanjut tidak terulang lagi. (mag-5/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/