25 C
Medan
Saturday, September 21, 2024

Terjadi Karena Gangguan Pembelahan

Foto: Gatha Ginting/PM Bayi berkepala dua saat  dirawat Intensif di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Jalan Jl Bunga Lau 17  Medan.
Foto: Gatha Ginting/PM
Bayi berkepala dua saat dirawat Intensif di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Jalan Jl Bunga Lau 17 Medan.

SUMUTPOS.CO – Bayi lahir dengan satu badan namun kepala dua, masih kejadian langka, apalagi di Indonesia. Lantas kenapa bayi bisa lahir satu badan dua kepala?
“Dia terjadi karena gangguan pembelahan. Terjadinya sudah agak lama bukan di awal-awal pembelahan. Gangguan pembelahan delay, sehingga kembarnya dempet,” jelas Dr Frizar Irmansyah, SpOG, dokter kandungan dari RS Pertamina.

Kembar identik (kembar monozigot) terjadi ketika telur yang dibuahi membelah dan berkembang menjadi dua individu. Delapan sampai 12 hari setelah pembuahan, lapisan embrio yang akan terbelah membentuk kembar monozigot mulai berkembang menjadi organ dan struktur tertentu. Nah, pembelahan yang terjadi pada kembar siam atau dempet terjadi terlambat setelah masa pembelahan tersebut.

Dilansir Mayo Clinic, diyakini pembelahan embrio yang akan menjadi kembar siam terjadi antara 13 hingga 15 hari setelah pembuahan, membuat pemisahannya berhenti sebelum proses selesai, sehingga masih ada bagian tubuh yang menyatu.

“Pada prinsipnya, gangguan pembelahan ada yang thorachophagus (dempet di dada), abdomen (dempet di perut), ada yang kepala. Pada kasus ini (1 badan 2 kepala), terjadi di torak dan perut, sehingga yang misah cuma kepalanya,” lanjut Dr Frizar.

Selain karena gangguan pembelahan, Dr Frizar mengatakan bahwa terjadinya kembar siam dengan satu sel selur tidak bisa dicegah. Yang bisa dilakukan hanya pemisahan atau operasi setelah lahir, itu pun tergantung pada organ mana saja yang dempet, tingkat kesulitan dan besarnya risiko apalagi dilakukan operasi.

“Ini butuh pendalaman, harus dilihat persis organ-organ apa saja yang dempet. Kalau jantungnya cuma 1, ya bagaimana mau dipisahkan,” ujar Dr Frizar.(bbs)

Foto: Gatha Ginting/PM Bayi berkepala dua saat  dirawat Intensif di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Jalan Jl Bunga Lau 17  Medan.
Foto: Gatha Ginting/PM
Bayi berkepala dua saat dirawat Intensif di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Jalan Jl Bunga Lau 17 Medan.

SUMUTPOS.CO – Bayi lahir dengan satu badan namun kepala dua, masih kejadian langka, apalagi di Indonesia. Lantas kenapa bayi bisa lahir satu badan dua kepala?
“Dia terjadi karena gangguan pembelahan. Terjadinya sudah agak lama bukan di awal-awal pembelahan. Gangguan pembelahan delay, sehingga kembarnya dempet,” jelas Dr Frizar Irmansyah, SpOG, dokter kandungan dari RS Pertamina.

Kembar identik (kembar monozigot) terjadi ketika telur yang dibuahi membelah dan berkembang menjadi dua individu. Delapan sampai 12 hari setelah pembuahan, lapisan embrio yang akan terbelah membentuk kembar monozigot mulai berkembang menjadi organ dan struktur tertentu. Nah, pembelahan yang terjadi pada kembar siam atau dempet terjadi terlambat setelah masa pembelahan tersebut.

Dilansir Mayo Clinic, diyakini pembelahan embrio yang akan menjadi kembar siam terjadi antara 13 hingga 15 hari setelah pembuahan, membuat pemisahannya berhenti sebelum proses selesai, sehingga masih ada bagian tubuh yang menyatu.

“Pada prinsipnya, gangguan pembelahan ada yang thorachophagus (dempet di dada), abdomen (dempet di perut), ada yang kepala. Pada kasus ini (1 badan 2 kepala), terjadi di torak dan perut, sehingga yang misah cuma kepalanya,” lanjut Dr Frizar.

Selain karena gangguan pembelahan, Dr Frizar mengatakan bahwa terjadinya kembar siam dengan satu sel selur tidak bisa dicegah. Yang bisa dilakukan hanya pemisahan atau operasi setelah lahir, itu pun tergantung pada organ mana saja yang dempet, tingkat kesulitan dan besarnya risiko apalagi dilakukan operasi.

“Ini butuh pendalaman, harus dilihat persis organ-organ apa saja yang dempet. Kalau jantungnya cuma 1, ya bagaimana mau dipisahkan,” ujar Dr Frizar.(bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/