SUMUTPOS.CO – Ratusan warga Simanindo secara spontanitas ikut melakukan pencarian kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba sejak, Senin (18/6). 187 orang hilang masih dalam pencarian Tim Basarnas dan tim SAR gabungan.
Warga Simanindo kerahkan lima kapal untuk membantu pencarian korban hilang. Bantuan ini murni dengan dana masyarakat sendiri, termasuk pengadaan dua unit jangkar dengan panjang masing masing lima meter dengan jumlah mata kail masing masing 17.
Inisiatif pencarian warga ini muncul karena kekecewaan warga terhadap lambatnya penanganan dan pencarian yang dilakukan tim SAR. Demikian disampaikan salah seorang warga J. Malau (42) saat ditemui di pelabuhan Simanindo, Minggu (24/6).
“Pencarian ini kami lakukan agar dapat membantu Tim SAR, karena kami masyarakat sudah gerah melihat sikap aparat yang terkesan Lambat,” ujar Malau.
Lanjut Malau, masing masing kapal yang akan berlayar membawa sekira 20 hingga 25 orang, terdiri dari seluruh warga Simanindo terutama warga sekitar pelabuhan. Dananya juga dari kami,” papar Malau.
Malau bersama tim warga berharap agar ada korban hilang yang mereka temukan. “Kita akan mencari dengan konsep tradisional, dengan menggunakan jangkar, harapannya akan ada korban yang tersangkut di jangkar, ” pungkas Malau.
Magdalena Siringoringo (57) Kabag Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samosir turut membenarkan adanya pencarian yang dilakukan dengan konsep tradisional oleh warga Simanindo. Pihaknya juga telah menuruti permintaan warga untuk menempah dua unit jangkar sesuai permintaan warga. “Sesuai permintaan warga kita tempah jangkarnya,tapi dananya dari para donateur yang terdiri dari warga sekitar,” terang Magdalena. Dia juga mengapresiasi dukungan warga Simanindo dalam pencarian korban hilang KM Sinar Bangun. Relawan warga ini mulai melakukan pencarian sekira pukul 10.00 WIB.
SUMUTPOS.CO – Ratusan warga Simanindo secara spontanitas ikut melakukan pencarian kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba sejak, Senin (18/6). 187 orang hilang masih dalam pencarian Tim Basarnas dan tim SAR gabungan.
Warga Simanindo kerahkan lima kapal untuk membantu pencarian korban hilang. Bantuan ini murni dengan dana masyarakat sendiri, termasuk pengadaan dua unit jangkar dengan panjang masing masing lima meter dengan jumlah mata kail masing masing 17.
Inisiatif pencarian warga ini muncul karena kekecewaan warga terhadap lambatnya penanganan dan pencarian yang dilakukan tim SAR. Demikian disampaikan salah seorang warga J. Malau (42) saat ditemui di pelabuhan Simanindo, Minggu (24/6).
“Pencarian ini kami lakukan agar dapat membantu Tim SAR, karena kami masyarakat sudah gerah melihat sikap aparat yang terkesan Lambat,” ujar Malau.
Lanjut Malau, masing masing kapal yang akan berlayar membawa sekira 20 hingga 25 orang, terdiri dari seluruh warga Simanindo terutama warga sekitar pelabuhan. Dananya juga dari kami,” papar Malau.
Malau bersama tim warga berharap agar ada korban hilang yang mereka temukan. “Kita akan mencari dengan konsep tradisional, dengan menggunakan jangkar, harapannya akan ada korban yang tersangkut di jangkar, ” pungkas Malau.
Magdalena Siringoringo (57) Kabag Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samosir turut membenarkan adanya pencarian yang dilakukan dengan konsep tradisional oleh warga Simanindo. Pihaknya juga telah menuruti permintaan warga untuk menempah dua unit jangkar sesuai permintaan warga. “Sesuai permintaan warga kita tempah jangkarnya,tapi dananya dari para donateur yang terdiri dari warga sekitar,” terang Magdalena. Dia juga mengapresiasi dukungan warga Simanindo dalam pencarian korban hilang KM Sinar Bangun. Relawan warga ini mulai melakukan pencarian sekira pukul 10.00 WIB.