SERGAI, SUMUTPOS.CO – Bupati Serdangbedagai (Sergai) Ir Soekirman meminta masyarakat tidak muda untuk diprovokasi atau difitnah, karena fitnah lebih kejam dari pembunuhan.
Hal itu disampaikan Soekirman saat menerima silaturahim masyarakat Perbaungan dan sekitarnya di kediaman tokoh pemekaran Kabupaten Sergai, H OK David Purba di Jalan Kabupaten Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Rabu (22/7) malam. Pada kesempatan itu, Soekirman mengaku sangat prihatin atas pembakaran yang terjadi di kediaman H OK David Purba pada Selasa (21/7) lalu.
“Peristiwa pembakaran ini, apakah merupakan peristiwa kriminal, politik atau ekonomi. Andai saja tidak ada pilkada, mungkinkah peristiwa ini terjadi?” ujar Soekirman.
Menurutnya, peristiwa ini bukan permasalahan Pilkada, melainkan persoalan hak dan yang batil. Maka dari itu, masyarakat Sergai jangan sampai mau diprovokasi atau difitnah, karena fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.
“Sekarang ini masyarakat Sergai sudah jenuh karena sering difitnah, diintimidasi, dan diteror, seperti yang terjadi puncaknya di rumah seorang tokoh pemekaran Kabupaten Sergai ini,” kata Soekirman. “Atas peristiwa ini, akan meningkatkan rasa cinta dan kebenaran bahwa ilmu pengetahuan harus digunakan dengan sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat Sergai,” tambahnya.
Di hadapan masyarakat Perbaungan, Soekirman mengatakkan, bila ada orang yang merasa curiga dengan pertemuan kebaikan seperti ini, sebaliknya orang seperti itu patut dicurigai.
“Kegiatan pertemuan ini, jangan sampai ada penyusup yang datang memata-matai. Karena pertemuan ini merupakan panggilan hati nurani masyarakat Perbaungan dan sekitarnya,”tandasnya.
Disebutkannya, setiap Kepala Daerah yang menjabat bertahun-tahun di Kabupaten Sergai, masyarakat jangan pernah menanyakan prestasi, biarlah rakyat itu sendiri yang menilai.
“Karena seorang Kepala Daerah saja bisa tidak korupsi, ini merupakan suatu prestasi. Korupsi merupakan musuh bangsa disamping narkoba dan teroris,” sebutnya.
Disamping itu, Soekirman selalu mengajak masyarakat agar selalu menggunakan ilmu akal sehat, sedangkan mengunakan ilmu pengetahuan saja terkadang manusia bisa salah, apalagi dengan cara-cara yang tidak ilmiah sama sekali.
“Selain itu, dengan bermodalkan Ilmu, iman dan cinta, mari kita jadikan modal untuk membangun Serdang Bedagai yang unggul, inovatif, dan berbudaya,” pungkasnya. (sur/han)