25 C
Medan
Saturday, July 6, 2024

Jembatan Gagal Dibangun, Masyarakat Berang

LANGKAT- Ratusan masyarakat Desa Bubun, Pematang Cengal dan Tapak Kuda Kecamatan Tanjungpura-Langkat berunjukrasa ke gedung DPRD serta kantor Bupati Langkat menuntut perbaikan jembatan, Senin (24/9). Poster berisikan kritik ditujukan buat anggota legislator.

Dengan mengendarai truk serta sepeda motor, massa berkonsentrasi di tugu T Amir Hamzah Jalan Proklamasi Stabat dan merangsek ke gedung legislatif untuk selanjutnya bersama-sama legislator ke kantor Bupati menemui Sekdakab Langkat.
Sebelumnya, salah seorang pengunjukrasa dalam penyampaian orasinya di pintu gerbang gedung dewan berteriak menuntut janji oknum Ketua DPRD Sumut, H Saleh Bangun, ketika melakukan reses Mei 2011 ke beberapa desa dimaksudkan tadi mengutarakan akan memperbaiki jembatan, namun kenyataannya tidak terealisasi hingga kini. Tidak hanya itu, pendemo tersebut bahkan memperlihatkan kliping media (Harian Umum Sumut Pos) berisikan berita oknum Ketua DPRD Sumut akan memprakarsai perenovasian jembatan.

Mohan satu diantara pendemo menjelaskan, jembatan Pematangsentang di Kecamatan Tanjungpura sudah bertahun-tahun rusak parah kini kondisinya memprihatinkan. Tak sedikit pengendara sepeda motor terjebak ke lubang dan masuk ke sungai, bahkan seorang diantaranya korban tewas.

Tidak hanya itu, pengunjuk rasa menilai jembatan (akses) utama ke Desa Pantai Tapak Kuda dan Desa Bubun itu sepertinya sama sekali tidak mendapat perhatian pihak terkait padahal menjadi andalan ribuan masyarakat setempat karena setiap hari dilintasi.
Parahnya lagi, massa mendapatkan informasi jembatan panjangnya kurang lebih 16 meter tersebut ternyata sudah dianggarkan untuk pembangunannya. ‘’Namun mengapa hingga saat ini belum dibangun,’’ kata Ismail selaku mantan Kades Tapak Kuda.
Ketua DPRD Kab Langkat H Rudi Hartono Bangun yang menerima langsung pendemo di ruangan Komisi IV .  Selanjutnya, Rudi memerintahkan Sekretaris Dewan (Sekwan), H Salman menghadirkan Sekdakab Langkat, H Surya Djahisa, guna memberikan penjelasan kenapa pembangunan jembatan dimaksudkan warga urung dilaksanakan.

Momen pertemuan Rudi dan Surya sedikit memanas ketika kedua belah pihak masing-masing mempertahankan pendapat, sama-sama tidak paham kenapa gagal dibangun proyek jembatan bernilai Rp8 Miliar padahal masuk agenda pembahasan anggaran di pertemuan pertama DPRD-Pemkab. Diduga karena tersulut emosi, kedua kubu menguak sendiri aib mereka tentang pembahasan berlangsung di Hotel Grand Aston Medan bukannya di gedung dewan.

Eksekutif melalui Surya menekankan sudah menganggarkan pembangunan jembatan itu, sementara legislatif menegaskan tidak ada mencoret item pembangunan. Akhirnya disepakati jembatan lama diperbaiki dan pembangunan jembatan baru. (mag-4)
diupayakan secepatnya. Berkembang rumor menyebutkan, tak jarang beberapa proyek pembangunan diusulkan Pemkab Langkat setelah dibahas di DPRD kerap berpindah lokasi bahkan ada yang dicoret atau gagal dikerjakan. (mag-4)

LANGKAT- Ratusan masyarakat Desa Bubun, Pematang Cengal dan Tapak Kuda Kecamatan Tanjungpura-Langkat berunjukrasa ke gedung DPRD serta kantor Bupati Langkat menuntut perbaikan jembatan, Senin (24/9). Poster berisikan kritik ditujukan buat anggota legislator.

Dengan mengendarai truk serta sepeda motor, massa berkonsentrasi di tugu T Amir Hamzah Jalan Proklamasi Stabat dan merangsek ke gedung legislatif untuk selanjutnya bersama-sama legislator ke kantor Bupati menemui Sekdakab Langkat.
Sebelumnya, salah seorang pengunjukrasa dalam penyampaian orasinya di pintu gerbang gedung dewan berteriak menuntut janji oknum Ketua DPRD Sumut, H Saleh Bangun, ketika melakukan reses Mei 2011 ke beberapa desa dimaksudkan tadi mengutarakan akan memperbaiki jembatan, namun kenyataannya tidak terealisasi hingga kini. Tidak hanya itu, pendemo tersebut bahkan memperlihatkan kliping media (Harian Umum Sumut Pos) berisikan berita oknum Ketua DPRD Sumut akan memprakarsai perenovasian jembatan.

Mohan satu diantara pendemo menjelaskan, jembatan Pematangsentang di Kecamatan Tanjungpura sudah bertahun-tahun rusak parah kini kondisinya memprihatinkan. Tak sedikit pengendara sepeda motor terjebak ke lubang dan masuk ke sungai, bahkan seorang diantaranya korban tewas.

Tidak hanya itu, pengunjuk rasa menilai jembatan (akses) utama ke Desa Pantai Tapak Kuda dan Desa Bubun itu sepertinya sama sekali tidak mendapat perhatian pihak terkait padahal menjadi andalan ribuan masyarakat setempat karena setiap hari dilintasi.
Parahnya lagi, massa mendapatkan informasi jembatan panjangnya kurang lebih 16 meter tersebut ternyata sudah dianggarkan untuk pembangunannya. ‘’Namun mengapa hingga saat ini belum dibangun,’’ kata Ismail selaku mantan Kades Tapak Kuda.
Ketua DPRD Kab Langkat H Rudi Hartono Bangun yang menerima langsung pendemo di ruangan Komisi IV .  Selanjutnya, Rudi memerintahkan Sekretaris Dewan (Sekwan), H Salman menghadirkan Sekdakab Langkat, H Surya Djahisa, guna memberikan penjelasan kenapa pembangunan jembatan dimaksudkan warga urung dilaksanakan.

Momen pertemuan Rudi dan Surya sedikit memanas ketika kedua belah pihak masing-masing mempertahankan pendapat, sama-sama tidak paham kenapa gagal dibangun proyek jembatan bernilai Rp8 Miliar padahal masuk agenda pembahasan anggaran di pertemuan pertama DPRD-Pemkab. Diduga karena tersulut emosi, kedua kubu menguak sendiri aib mereka tentang pembahasan berlangsung di Hotel Grand Aston Medan bukannya di gedung dewan.

Eksekutif melalui Surya menekankan sudah menganggarkan pembangunan jembatan itu, sementara legislatif menegaskan tidak ada mencoret item pembangunan. Akhirnya disepakati jembatan lama diperbaiki dan pembangunan jembatan baru. (mag-4)
diupayakan secepatnya. Berkembang rumor menyebutkan, tak jarang beberapa proyek pembangunan diusulkan Pemkab Langkat setelah dibahas di DPRD kerap berpindah lokasi bahkan ada yang dicoret atau gagal dikerjakan. (mag-4)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/