MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menanggapi santai soal terganjalnya Geopark Kaldera Toba masuk dalam Global Geopark Network (GGN) Unesco. Kegagalan tahun ini akan dipelajari dan tahun depan akan diusulkan kembali.
“Soal GGN itu kan memang setahun sekali diberi kesempatan. Tahun ini yang dapat Gunung Sewu. Insya Allah tahun depan lah,” kata Wakil Gubernur Sumut selaku Pelaksana Tugas Gubsu Erry Nuradi kepada wartawan, kemarin.
Dia menampik soal persiapan yang tidak baik. Tapi kata dia, Gunung Sewu sudah lama diajukan. Menurut Erry permintaan yang disyaratkan panitia GGN Unesco soal Geopark Kaldera Toba harus diperbaiki semuanya. “Itu kan ada beberapa hal yang perlu disempurnakan lagi. Jadi itu harus segera dipenuhi. Lalu kita usulkan lagi tahun depan,” sebutnya.
Sementara soal Festival Danau Toba (FDT) 2015 yang akan dipindahkan dari Kab Samosir ke Tanah Karo, menurutnya, tidak bisa dikaitkan dalam konteks GGN ini. Menurutnya FDT merupakan agenda pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang disinergikan dengan pemerintah daerah.
“Karo juga punya wilayah Danau Toba kan? Jadi tidak masalah. Samosir memang mengaku tidak punya anggaran untuk menyelenggarakannya. Karena tuan rumah harus menyediakan anggaran pendamping,” ungkap Erry. (prn)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menanggapi santai soal terganjalnya Geopark Kaldera Toba masuk dalam Global Geopark Network (GGN) Unesco. Kegagalan tahun ini akan dipelajari dan tahun depan akan diusulkan kembali.
“Soal GGN itu kan memang setahun sekali diberi kesempatan. Tahun ini yang dapat Gunung Sewu. Insya Allah tahun depan lah,” kata Wakil Gubernur Sumut selaku Pelaksana Tugas Gubsu Erry Nuradi kepada wartawan, kemarin.
Dia menampik soal persiapan yang tidak baik. Tapi kata dia, Gunung Sewu sudah lama diajukan. Menurut Erry permintaan yang disyaratkan panitia GGN Unesco soal Geopark Kaldera Toba harus diperbaiki semuanya. “Itu kan ada beberapa hal yang perlu disempurnakan lagi. Jadi itu harus segera dipenuhi. Lalu kita usulkan lagi tahun depan,” sebutnya.
Sementara soal Festival Danau Toba (FDT) 2015 yang akan dipindahkan dari Kab Samosir ke Tanah Karo, menurutnya, tidak bisa dikaitkan dalam konteks GGN ini. Menurutnya FDT merupakan agenda pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang disinergikan dengan pemerintah daerah.
“Karo juga punya wilayah Danau Toba kan? Jadi tidak masalah. Samosir memang mengaku tidak punya anggaran untuk menyelenggarakannya. Karena tuan rumah harus menyediakan anggaran pendamping,” ungkap Erry. (prn)