BINJAI, SUMUTPOS.CO – Guna mengungkap misteri tewasnya Tengku Ibtar Danil warga Hinai, Langkat, yang ditemukan dalam posisi gantung diri di sebuah rumah kos Jalan Kenari, Kelurahan Mencirim, Binjai Timur pada Senin (18/9) lalu, Kapolres Binjai, AKBP Rendra Salipu telah memanggil Kapolsek Binjai Timur guna mengklarifikasi. Menurut dia, korban memang murni tewas bunuh diri.
“Kabid Humas Polda juga sudah memberikan statement, kalau korban memang tewas bunuh diri murni,” ujar Rendra, Minggu (24/9) petang.
Menurutnya, korban telah meminjam mobil kepada oknum polisi itu dengan dalih ada yang menyewa. Namun entah bagaimana, mobil itu bisa jatuh ke tangan leasing. Buntutnya, oknum polisi itu yang diduga merasa tak senang diperlakukan demikian, melakukan pengejaran terhadap korban.
Disoal adanya dugaan akibat mobil itu jatuh ke tangan leasing yang mengakibatkan oknum polisi itu diduga berujung melakukan penganiayaan, Kapolres enggan menanggapinya lebih jauh. “Kita tunggu saja hasil dari Propam. Kan sudah dilaporkan ke Propam,” jawab Rendra.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Binjai Timur, Ipda Junaidi menepis jika disebut oknum polisi itu berdinas di Polsek Binjai Timur. Kata dia, oknum polisi itu adalah anggota Polres Binjai. Tapi persisnya, Junaidi tak mengetahui pada satuan mana berdinas. “Itupun kalau belum pindah ke Tandem ya (Polsek Binjai),” sambungnya.
Begitupun, Junaidi membenarkan, Brigadir Marzel bersama korban dan 2 temannya masing-masing, Hendra dan Hendri ada mendatangi Mapolsek Binjai Timur untuk membuat laporan pencurian, penggelapan hingga perampasan mobil milik oknum polisi tersebut. “Bukan anggota kita. Ya benar, ada datang tapi karena tidak memenuhi unsur karena tidak ada alas haknya (BPKB), makanya laporan ditolak,” ujar dia.
Dia juga membantah, jika oknum polisi itu bersama korban, Hendra dan Hendri tetap bertahan di Mapolsek Binjai Timur. Karena petugas SPKT Polsek Binjai Timur menolak laporan Brigadir Marzel, mereka disuruh keluar dari Mapolsek.
