SUMUTPOS.CO – Diduga mengalami gangguan jiwa, seorang anak Purnomo (25) nekat membunuh ibu kandungnya, Suminah (45), di rumahnya Dusun Wonosri, Desa Bandaragung, Kec. Bandarsribhawono, Lampung Timur, Minggu (23/11) pukul 13.00 WIB.
Kapolsek Bandarsribhawono, AKP Pujiono menjelaskan, mayat korban ditemukan warga di kebun kakao yang berjarak 1 km dari rumahnya. Saat ditemukan korban sudah tidak bernyawa dengan kondisi terlentang tanpa mengenakan celana dalam.
“Celananya sobek-sobek diduga sempat diperkosa tersangka. Pada bagian leher, lengan dan kemaluan korban terlihat luka akibat sabetan golok,” kata Pujiono.
Selain membunuh ibu kandungnya, tersangka yang diketahui menderita gangguan jiwa sejak 6 tahun lalu akibat putus cinta, juga melukai Ranti (55) tetangganya di bagian kepala.
Kemudian, melukai punggung Sidik (23) penjual tikar yang sedang melintas di sekitar tempat kejadian. Kedua korban dibawa ke RS Bandarlampung. Setelah membunuh ibu kandungnya, korban kembali ke rumahnya sambil berteriak dan tertawa.
Kepada warga sekitar tersangka mengaku telah membunuh ibu kandungnya dengan cara disembelih. Mendengar pengakuan tersangka, Ranti langsung berteriak dan membuat tersangka semakin marah dan langsung mengayunkan golok ke arah kepala Ranti.
Nasib apes juga dialami Sidik penjual tikar yang sedang melintas yang mengalami luka bacok pada bagian punggung. Melihat tersangka mengamuk, warga sekitar langsung berusaha mengamankannya. Akhirnya, tersangka berhasil diamankan warga dan sempat menjadi bulan-bulanan warga. Namun, aksi main hakim sendiri berhasil dicegah petugas Polsek Bandarsribowono. Setelah sempat menjalani perawatan di Puskesmas Bandarsribowono tersangka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Bandarlampung. (wid/jpnn)
SUMUTPOS.CO – Diduga mengalami gangguan jiwa, seorang anak Purnomo (25) nekat membunuh ibu kandungnya, Suminah (45), di rumahnya Dusun Wonosri, Desa Bandaragung, Kec. Bandarsribhawono, Lampung Timur, Minggu (23/11) pukul 13.00 WIB.
Kapolsek Bandarsribhawono, AKP Pujiono menjelaskan, mayat korban ditemukan warga di kebun kakao yang berjarak 1 km dari rumahnya. Saat ditemukan korban sudah tidak bernyawa dengan kondisi terlentang tanpa mengenakan celana dalam.
“Celananya sobek-sobek diduga sempat diperkosa tersangka. Pada bagian leher, lengan dan kemaluan korban terlihat luka akibat sabetan golok,” kata Pujiono.
Selain membunuh ibu kandungnya, tersangka yang diketahui menderita gangguan jiwa sejak 6 tahun lalu akibat putus cinta, juga melukai Ranti (55) tetangganya di bagian kepala.
Kemudian, melukai punggung Sidik (23) penjual tikar yang sedang melintas di sekitar tempat kejadian. Kedua korban dibawa ke RS Bandarlampung. Setelah membunuh ibu kandungnya, korban kembali ke rumahnya sambil berteriak dan tertawa.
Kepada warga sekitar tersangka mengaku telah membunuh ibu kandungnya dengan cara disembelih. Mendengar pengakuan tersangka, Ranti langsung berteriak dan membuat tersangka semakin marah dan langsung mengayunkan golok ke arah kepala Ranti.
Nasib apes juga dialami Sidik penjual tikar yang sedang melintas yang mengalami luka bacok pada bagian punggung. Melihat tersangka mengamuk, warga sekitar langsung berusaha mengamankannya. Akhirnya, tersangka berhasil diamankan warga dan sempat menjadi bulan-bulanan warga. Namun, aksi main hakim sendiri berhasil dicegah petugas Polsek Bandarsribowono. Setelah sempat menjalani perawatan di Puskesmas Bandarsribowono tersangka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Bandarlampung. (wid/jpnn)