30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Jangan Takut Bersaing dengan Negara Lain

SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Tebingtinggi bekerjasama dengan Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) melakukan dialog interaktif dengan narasumber dari Kementrian Luar Negeri, Kementrian Koperasi dan UKM, Komisi I DPR RI dan Direktur Layanan Informasi Internasional di Lapangan Merdeka Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Sabtu malam (23/11).

Dialog yang dipandu pelawak kondang, Mamiek Prakoso dan teather Petra Kota Tebingtinggi semakin menarik dengan hadirnya artis KDI, Riri sebagai bintang tamu.

Anggota DPR RI Komisi I, Meutya Hafid mengatakan, Asean Comunity 2015 adalah kerja sama bilateral antara negara-negara Asean, dimana semua persaingan dalam berbagai sektor. Negara Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan negara di Asean dalam berbagai hal.

“Seperti Kota Tebingtinggi yang punya produk unggulan UMK, yaitu Lemang dan Bapiak (roti kacang), makanan khas daerah ini seharusnya bisa go internasional,” kata Meutya.

Meutya juga menyoroti permasalahan tentang ilmu pengetahuan dokter, mengapa banyak masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, hal ini karena tidak ada kepercayaan masyarakat berobat di Indonesia.

“Nah untuk itu, dokter di Indonesia di bawah naungan IDI, harus mampu menyelaraskan ilmunya dengan dokter di luar negeri,” paparnya.

Sementara Derektorat Fungsional Kerjasama Kementrian Luar Negeri, Mayuzar Adami menyoroti tentang perjanjian
bilateral antar negera Asean tentang fungsi diplomat bahwa Indonesia telah menandatangi perjanjian azas bersama yang membawahi delapan profesi, yaitu kerja sama profesi seperti dokter, akuntan, suplaer, tenaga jasa pariwisata, konsultan, perawat dan lainnya.

“Persaingan bebas dokter di Indonesia dengan luar negeri. Dimana kita harus memperkuat kualitas ilmu kedokteran dari mulai tingkat pusat hingga desa,” jelasnya.

Pada intinya, kata dia, jangan takut bersaing dengan investor luar negeri. Yang penting ada kerja sama yang baik sesama negara Asean.

Sedangkan Samsuddin dari Kementrian Koperasi dan UKM menyikapi permasalahan bahwa orang Indonesia di bidang usaha kecil dan menengah harus mampu membuat produk yang bisa bersaing di dunia internasional seperti one vilage one product dengan mengembangkan produk unggulan daerah.

“Sebagai contoh di Kota Tebingtinggi ada lemang dan bapiak. Untuk itu, pengelola harus mampu bersaing dan menciptakan dengan trend yang berkembang sekarang ini. Jangan kalah dengan pesaing dari luar negeri,” ujarnya.

Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, Asean Comunity secara realitas harus mampu memberikan peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat Indonesia terutama Kota Tebingtinggi. (ian)

SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Tebingtinggi bekerjasama dengan Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) melakukan dialog interaktif dengan narasumber dari Kementrian Luar Negeri, Kementrian Koperasi dan UKM, Komisi I DPR RI dan Direktur Layanan Informasi Internasional di Lapangan Merdeka Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Sabtu malam (23/11).

Dialog yang dipandu pelawak kondang, Mamiek Prakoso dan teather Petra Kota Tebingtinggi semakin menarik dengan hadirnya artis KDI, Riri sebagai bintang tamu.

Anggota DPR RI Komisi I, Meutya Hafid mengatakan, Asean Comunity 2015 adalah kerja sama bilateral antara negara-negara Asean, dimana semua persaingan dalam berbagai sektor. Negara Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan negara di Asean dalam berbagai hal.

“Seperti Kota Tebingtinggi yang punya produk unggulan UMK, yaitu Lemang dan Bapiak (roti kacang), makanan khas daerah ini seharusnya bisa go internasional,” kata Meutya.

Meutya juga menyoroti permasalahan tentang ilmu pengetahuan dokter, mengapa banyak masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, hal ini karena tidak ada kepercayaan masyarakat berobat di Indonesia.

“Nah untuk itu, dokter di Indonesia di bawah naungan IDI, harus mampu menyelaraskan ilmunya dengan dokter di luar negeri,” paparnya.

Sementara Derektorat Fungsional Kerjasama Kementrian Luar Negeri, Mayuzar Adami menyoroti tentang perjanjian
bilateral antar negera Asean tentang fungsi diplomat bahwa Indonesia telah menandatangi perjanjian azas bersama yang membawahi delapan profesi, yaitu kerja sama profesi seperti dokter, akuntan, suplaer, tenaga jasa pariwisata, konsultan, perawat dan lainnya.

“Persaingan bebas dokter di Indonesia dengan luar negeri. Dimana kita harus memperkuat kualitas ilmu kedokteran dari mulai tingkat pusat hingga desa,” jelasnya.

Pada intinya, kata dia, jangan takut bersaing dengan investor luar negeri. Yang penting ada kerja sama yang baik sesama negara Asean.

Sedangkan Samsuddin dari Kementrian Koperasi dan UKM menyikapi permasalahan bahwa orang Indonesia di bidang usaha kecil dan menengah harus mampu membuat produk yang bisa bersaing di dunia internasional seperti one vilage one product dengan mengembangkan produk unggulan daerah.

“Sebagai contoh di Kota Tebingtinggi ada lemang dan bapiak. Untuk itu, pengelola harus mampu bersaing dan menciptakan dengan trend yang berkembang sekarang ini. Jangan kalah dengan pesaing dari luar negeri,” ujarnya.

Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, Asean Comunity secara realitas harus mampu memberikan peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat Indonesia terutama Kota Tebingtinggi. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/