28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Dokter: Sinar Matahari Pemicu Terbesar Katarak, Pakailah Kacamata Anti UV

Foto: Dame/sumutpos.co Dokter Irsan (kanan) didampingi Wakil Presdir Tambang Emas Martabe, Linda Siahaan (kiri), dan Senior Manager Corporat Communication, Katarina Siburian (tengah), menjawab wartawan di sela-sela operasi katarak gratis di RS Tentara Pematangsiantar, Rabu (20/1/2016).
Foto: Dame/sumutpos.co
Dokter Irsan (kanan) didampingi Wakil Presdir Tambang Emas Martabe, Linda Siahaan (kiri), dan Senior Manager Corporat Communication, Katarina Siburian (tengah), menjawab wartawan di sela-sela operasi katarak gratis di RS Tentara Pematangsiantar, Rabu (20/1/2016).

SIANTAR. SUMUTPOS.CO – Dari ratusan pasien operasi katarak gratis “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia” yang digelar Tambang Emas Martabe, bisa dikatakan sekitar 80 persen didominasi orangtua. Selebihnya anak-anak dan dewasa muda. Mengapa seseorang bisa kena penyakit katarak?
“Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata. Penyebabnya ada beberapa, antara lain penuaan jaringan lensa mata, paparan sinar ultra violet matahari yang terlalu kuat, benturan-benturan yang mengenai lensa mata, peradangan pada lensa mata, akibat diabetes, akibat genetik (bawaan sejak lahir), dan lain-lain. Dan pemicu terbesar katarak adalah radiasi sinar matahari. Makanya orang yang lebih sering terpanggang matahari lebih rentan kena katarak,” kata dokter Irsan, dokter yang memimpin operasi katarak gratis di Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar, 19-21 Januari 2016.

Itulah mengapa, kata dia, penderita katarak paling banyak ditemui di daerah tropis. “Di Swiss yang merupakan daerah bersalju dan jarang terpanggang matahari, tidak banyak ditemui penderita katarak,” katanya.

Tetapi mengapa dua orang yang sama-sama terpanggang sinar matahari dengan kuantitas yang sama, bisa ada yang kena katarak, ada yang tidak?
“Ya tergantung nasiblah,” kata dokter Irsan dengan nada bercanda.

Menurutnya, kondisi daya tahan seseorang tidak sama. Ada yang daya tahan tubuhnya kuat. Ada yang lebih lemah. Itu mempengaruhi ketahanan terhadap katarak. Jumlah gizi yang diasup juga mempengaruhi.

Apakah katarak menular?
“Oh noo… Katarak itu penyakit generatif, jadi tidak menular. Tapi semua bisa kena, mulai dari bayi sampai orangtua,” tegas dokter yang sehari-harinya bertugas di Rumkit Tentara Putri Hijau, Medan.

Apa tanda-tanda seseorang terkena katarak?
“Penglihatan menurun. Itu pasti. Kemudian lama-lama penglihatan kabur. Silau matahari di siang hari dan silau lampu di malam hari. Penglihatan ganda dan warna memudar atau menguning,” jelasnya.

Orang yang menderita katarak tentu merugikan bagi si penderita. Seperti berkurangnya kemampuan dan kesempatan untuk bekerja, berkurangnya kemampuan menikmati hidup, dan hidup tergantung pada orang lain. Juga menyita waktu keluarga untuk merawatnya. Padahal, katarak bisa disembuhkan lewat operasi.

Apa teknik yang digunakan dalam operasi katarak gratis ini?
Kata dokter Irsan, beberapa orang dokter spesialis mata di Sumatera Utara telah belajar ke Tilganga Institute of Ophthalmology di Nepal, dan mengembangkan kapasitas mereka di bawah supervisi langsung dr Sanduk Ruit, penemu teknik operasi katarak berdurasi cepat dengan sayatan kecil dan lensa intraokular buatan dengan biaya relatif murah.

Pertama kali, pasien dites visus untuk mengukur daya penglihatan mata. Selanjutnya diperiksa dokter mata, tekanan darah dan gula darah pasien diukur dan dipastikan dalam kondisi sehat. Kemudian lensa mata diukur dengan alat tes biometri untuk menentukan lensa intraokular yang tepat. Setelah bulu mata dicukur, pasien dibius lokal di seputar mata.

“Oleh dokter, lapisan keruh lensa mata disayat dan diangkat. Kemudian lensa intraokuler dipasang ke mata pasien. Waktu operasi hanya sekitar 3 sampai 10 menit. Dan sama sekali tanpa jahitan,” katanya.

Lama operasi tergantung sikap si pasien. Yang bersikap kooperatif relatif lebih cepat selesai. Contoh, tidak banyak mengeluh, dan kesehatan tubuhnya baik.

“Pasien yang rewel tentu lebih lama selesai. Apalagi pasien yang sering minum tuak dan minuman keras lainnya, itu lebih susah,” jelasnya.

Meski operasi hanya memakan waktu 3-10 menit, dokter Irsan menegaskan, tim dokter tetap mengutamakan kualitas dibanding kuantitas. Secara umum operasi berhasil 100 persen karena ditangani ahli-ahli operasi mata.

Dok, apa tips untuk mencegah katarak?
“Paling utama, hindari melihat terik matahari secara langsung. Di luar rumah, pakailah kacamata anti radiasi uv. Seperti saya ini.. pakai kacamata. Hehehe.. Selain itu, tentu jaga asupan gizi,” katanya sambil tersenyum. (mea)

Foto: Dame/sumutpos.co Dokter Irsan (kanan) didampingi Wakil Presdir Tambang Emas Martabe, Linda Siahaan (kiri), dan Senior Manager Corporat Communication, Katarina Siburian (tengah), menjawab wartawan di sela-sela operasi katarak gratis di RS Tentara Pematangsiantar, Rabu (20/1/2016).
Foto: Dame/sumutpos.co
Dokter Irsan (kanan) didampingi Wakil Presdir Tambang Emas Martabe, Linda Siahaan (kiri), dan Senior Manager Corporat Communication, Katarina Siburian (tengah), menjawab wartawan di sela-sela operasi katarak gratis di RS Tentara Pematangsiantar, Rabu (20/1/2016).

SIANTAR. SUMUTPOS.CO – Dari ratusan pasien operasi katarak gratis “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia” yang digelar Tambang Emas Martabe, bisa dikatakan sekitar 80 persen didominasi orangtua. Selebihnya anak-anak dan dewasa muda. Mengapa seseorang bisa kena penyakit katarak?
“Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata. Penyebabnya ada beberapa, antara lain penuaan jaringan lensa mata, paparan sinar ultra violet matahari yang terlalu kuat, benturan-benturan yang mengenai lensa mata, peradangan pada lensa mata, akibat diabetes, akibat genetik (bawaan sejak lahir), dan lain-lain. Dan pemicu terbesar katarak adalah radiasi sinar matahari. Makanya orang yang lebih sering terpanggang matahari lebih rentan kena katarak,” kata dokter Irsan, dokter yang memimpin operasi katarak gratis di Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar, 19-21 Januari 2016.

Itulah mengapa, kata dia, penderita katarak paling banyak ditemui di daerah tropis. “Di Swiss yang merupakan daerah bersalju dan jarang terpanggang matahari, tidak banyak ditemui penderita katarak,” katanya.

Tetapi mengapa dua orang yang sama-sama terpanggang sinar matahari dengan kuantitas yang sama, bisa ada yang kena katarak, ada yang tidak?
“Ya tergantung nasiblah,” kata dokter Irsan dengan nada bercanda.

Menurutnya, kondisi daya tahan seseorang tidak sama. Ada yang daya tahan tubuhnya kuat. Ada yang lebih lemah. Itu mempengaruhi ketahanan terhadap katarak. Jumlah gizi yang diasup juga mempengaruhi.

Apakah katarak menular?
“Oh noo… Katarak itu penyakit generatif, jadi tidak menular. Tapi semua bisa kena, mulai dari bayi sampai orangtua,” tegas dokter yang sehari-harinya bertugas di Rumkit Tentara Putri Hijau, Medan.

Apa tanda-tanda seseorang terkena katarak?
“Penglihatan menurun. Itu pasti. Kemudian lama-lama penglihatan kabur. Silau matahari di siang hari dan silau lampu di malam hari. Penglihatan ganda dan warna memudar atau menguning,” jelasnya.

Orang yang menderita katarak tentu merugikan bagi si penderita. Seperti berkurangnya kemampuan dan kesempatan untuk bekerja, berkurangnya kemampuan menikmati hidup, dan hidup tergantung pada orang lain. Juga menyita waktu keluarga untuk merawatnya. Padahal, katarak bisa disembuhkan lewat operasi.

Apa teknik yang digunakan dalam operasi katarak gratis ini?
Kata dokter Irsan, beberapa orang dokter spesialis mata di Sumatera Utara telah belajar ke Tilganga Institute of Ophthalmology di Nepal, dan mengembangkan kapasitas mereka di bawah supervisi langsung dr Sanduk Ruit, penemu teknik operasi katarak berdurasi cepat dengan sayatan kecil dan lensa intraokular buatan dengan biaya relatif murah.

Pertama kali, pasien dites visus untuk mengukur daya penglihatan mata. Selanjutnya diperiksa dokter mata, tekanan darah dan gula darah pasien diukur dan dipastikan dalam kondisi sehat. Kemudian lensa mata diukur dengan alat tes biometri untuk menentukan lensa intraokular yang tepat. Setelah bulu mata dicukur, pasien dibius lokal di seputar mata.

“Oleh dokter, lapisan keruh lensa mata disayat dan diangkat. Kemudian lensa intraokuler dipasang ke mata pasien. Waktu operasi hanya sekitar 3 sampai 10 menit. Dan sama sekali tanpa jahitan,” katanya.

Lama operasi tergantung sikap si pasien. Yang bersikap kooperatif relatif lebih cepat selesai. Contoh, tidak banyak mengeluh, dan kesehatan tubuhnya baik.

“Pasien yang rewel tentu lebih lama selesai. Apalagi pasien yang sering minum tuak dan minuman keras lainnya, itu lebih susah,” jelasnya.

Meski operasi hanya memakan waktu 3-10 menit, dokter Irsan menegaskan, tim dokter tetap mengutamakan kualitas dibanding kuantitas. Secara umum operasi berhasil 100 persen karena ditangani ahli-ahli operasi mata.

Dok, apa tips untuk mencegah katarak?
“Paling utama, hindari melihat terik matahari secara langsung. Di luar rumah, pakailah kacamata anti radiasi uv. Seperti saya ini.. pakai kacamata. Hehehe.. Selain itu, tentu jaga asupan gizi,” katanya sambil tersenyum. (mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/