LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Bupati Deliserdang, H Ashari Tambunan meresmikan Jembatan Sei Seruai di Desa Sari Laba Jahe, Kecamatan Birubiru, Kabupaten Deliserdang, Kamis(24/2)siang.
Di kesempatan itu, Bupati menyampaikan jembatan tersebut memiliki panjang 42 meter dan lebar 6 meter. Diharapkan, keberadaan jembatan tersebut bisa mendukung aktivitas masyarakat untuk meningkatkan perekonomian.
“Ini merupakan kebahagiaan dan kebanggaan bagi masyarakat Birubiru. Dengan adanya jembatan ini, akan membuka akses lebih luas bagi masyarakat dalam menggerakan roda perekonomian, yang pada akhirnya bisa menumbuhkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Bupati.
Disebutkan Bupati, pembangunan jembatan tersebut merupakan bukti kerja dari pemerintah. “Kinerja pemerintah sangat dibutuhkan masyarakat. Meskipun kinerja kami ini tidak lebih dari sekadar menjalankan kewajiban,” utaranya.
Bupati juga berharap kepada masyarakat, untuk memberi dukungan kepada pemerintah, dalam upaya pembangunan-pembangunan lanjutan yang akan dilaksanakan.
“Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (sekarang Dinas Sumber Daya Manusia, Bina Marga dan Bina Konstruksi) sudah merencanakan ada lanjutan kegiatan pembangunan jembatan, dengan melaksanakan pelebaran jalan. Untuk transportasi orang dan barang. Berharap dukungan dari masyarakat, agar kegiatan lanjutan bisa segera diwujudkan. Masalah tanah sebagai lahan bisa terselesaikan,” kata Bupati lagi.
Di kesempatan itu pula, Bupati menyinggung persoalan Bendungan Lau Simeme di Kecamatan Biru Biru, yang diharapkan pula bisa memberi manfaat, khususnya masyarakat Kecamatan Biru Biru.
“Kita harapkan ada pembangunan-pembangunan baru untuk kesejahteraan masyarakat. Kecamatan biru-biru memiliki potensi. Kecamatan Biru-Biru akan lebih dikenal secara nasional. Di sini, ada bendungan (Lau Simeme) yang bisa bermanfaat tidak hanya untuk Deli Serdang, tapi juga Sumatera Utara, dan Medan. Direncanakan, Bendungan Lau Simeme akan diresmikan Presiden pada tahun 2024 nanti. Bendungan haruslah bermanfaat dan punya nilai tambah bagi masyarakat, terutama masyarakat Biru-Biru itu sendiri,” ungkap Bupati.
Sebelumnya, Kadis SDABMBK Deliserdang, Janso Sipahutar ST MT, dalam laporannya menyampaikan pembangunan Jembatan Sei Seruai tersebut dibangun oleh Dinas PUPR, dalam dua tahun anggaran atau biasa disebut tahun jamak.
Pembangunan dengan dua tahun anggaran tersebut, kata Kadis SDSBMBK, disebabkan keterbatasan anggaran karena pandemi Covid-19. “Tahun anggaran 2020 dan 2021, dengan nilai kontrak Rp11.633.612.700. Pelaksanaan pembangunan dipercayakan kepada PT Sukses Bahtera Indonesia, dalam pelaksanaan 240 hari kalender,” sebut Kadis SDABMBK.
Dijelaskannya, Jembatan Sei Seruai lama merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda, yang punya nilai historis bagi masyarakat Biru Biru. Menjadi area perjuangan pada masa agresi perjuangan melawan penjajah tempo dulu.
“Ke depan, kami akan tetap mempertahankan dan merawat jembatan ini, namun dengan mengurangi fungsinya, untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki,” bilangnya.
Untuk memaksimalkan fungsi jembatan, sambung Kadis SDABMBK, untuk mendukung kemudahan pengangkutan orang dan barang, mendukung dunia pariwisata, pertanian dan lainnya, serta untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, pihaknya akan memperlebar badan jalan yang berada persis di ujung jembatan lebih kurang 100 meter.
“Dan saat ini, sudah dalam proses permintaan kesediaan warga terkait pemberian lahan. Laporan kepala desa sudah 100 persen,” tukasnya.
Di tempat yang sama, tokoh masyarakat Kecamatan Biru Biru, Ngenteng Ginting, memberi apresiasi kepada Pemkab Deli Serdang, dalam hal ini Bupati H Ashari Tambunan dan pihak Dinas SDABMBK.(btr/han)
FOTO: BATARA/SUMUT POS
RESMIKAN: Bupati Deliserdang, H Ashari Tambunan didampingi Kadis SDABMBK Deli Serdang, Janso Sipahutar meresmikan Jembatan Sei Seruai di Desa Sari Laba Jahe, Kecamatan Biru Biru.