28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Badan Melepuh Seperti Terbakar

Diduga jadi Korban Mal Praktek RS Bidadari

BINJAI-  Niat Hariani (28) berobat ke rumah sakit Bidadari di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara, guna menyembuhkan penyakit diare yang dideritannya usai melahirkan, malah berbuah bencana.

Sekujur badannya, mulai dari tangan, punggung, badan dan wajah hitam-hitam seperti terbakar (melepuh-red), setelah keluar dari rumah sakit. Diduga, ibu satu anak ini menjadi korban mal praktek oleh dokter yang merawatnnya.

Hingga kini sekujur badannya mengalami panas yang berkepanjangan dan kini istri dari Mardian (34), seorang buruh pabrik yang hanya berpenghasilan 40 ribu perhari ini hanya bisa terbaring di rumah orang tuannya Desa Securai, Pasar 2, Kecamatan Balbalan, Kabupaten Langkat.

Ironisnnya Sari Baniah yang ditemani Yatno, pamannya datang ke rumah sakit untuk mepertanyakan kenapa keadaan cucunnya bisa seperti itu, malah disodori kwitansi untuk membayar biaya perobatan selama tiga hari di rawat di rumah sakit.

Tidak terima dengan apa yang dilakukan pihak rumah sakit tersebut. Mereka mengadukan peristiwa itu ke Polres Binjai, Rabu (25/4) sekitar pukul 14.00 WIB.Sari Baniah, nenek korban yang tidak sampai hati melihat keadaan cucunnya itu saat ditemui POSMETRO MEDAN (Grup Sumut Pos) di Polres Binjai mengaku, peristiwa itu berawal dari sakit munmen yang diderita  cucunya sesaat setelah melahirkan di rumahnya.

“Sehabis melahirkan di rumah dengan seorang bidan dengan keadaan selamat. Hariani, mengaku sakit perut dan muntah-muntah. Menurut, bidan yang merawatnnya ia harus dilarikan ke rumah sakit dan bidan itu merujuknnya ke rumah sakit Bidadari,” kata Sari Baniah, dengan mata berkaca-kaca.

Tidak ingin penyakit yang dideritannya menjadi-jadi. Wanita paruh baya inipun menuruti perintah bidan dan mebawa cucunya itu ke rumah sakit yang dimaksud. Dengan rasa was-was, merekapun langsung membawa Hariani, ke rumah sakit. “Hariani, melahirkan Kamis (19/4), selanjutnnya kami pun membawanya ke rumah sakit malam itu juga. Kami sangat cemas melihat keadaannya yang mengaku sakit dan muntah-muntah itu,” katanya.

Setibannya di rumah sakit sekitar pukul 21.00 WIB, tim perawat yang merawatnnya langsung memeriksannya dan dinyatakan benar jika ia mengalami penyakit diare. Ia pun dirawat di rumah sakit tersebut dan dokter memberinya obat dan suntikan kepadannya untuk mencegah penyakitnnya supaya tidak menjadi-jadi.

H Firmansyah SE, Wakil Dirut Rumah Sakit Bidadari membantah jika pihak rumah sakit telah melakukan mal praktek terhada Hariani. “Kita lakukan sesuai prosedur. Jadi jangan dibilang kita melakukan mal praktik,” katanya.(mag-4/smg)

Diduga jadi Korban Mal Praktek RS Bidadari

BINJAI-  Niat Hariani (28) berobat ke rumah sakit Bidadari di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara, guna menyembuhkan penyakit diare yang dideritannya usai melahirkan, malah berbuah bencana.

Sekujur badannya, mulai dari tangan, punggung, badan dan wajah hitam-hitam seperti terbakar (melepuh-red), setelah keluar dari rumah sakit. Diduga, ibu satu anak ini menjadi korban mal praktek oleh dokter yang merawatnnya.

Hingga kini sekujur badannya mengalami panas yang berkepanjangan dan kini istri dari Mardian (34), seorang buruh pabrik yang hanya berpenghasilan 40 ribu perhari ini hanya bisa terbaring di rumah orang tuannya Desa Securai, Pasar 2, Kecamatan Balbalan, Kabupaten Langkat.

Ironisnnya Sari Baniah yang ditemani Yatno, pamannya datang ke rumah sakit untuk mepertanyakan kenapa keadaan cucunnya bisa seperti itu, malah disodori kwitansi untuk membayar biaya perobatan selama tiga hari di rawat di rumah sakit.

Tidak terima dengan apa yang dilakukan pihak rumah sakit tersebut. Mereka mengadukan peristiwa itu ke Polres Binjai, Rabu (25/4) sekitar pukul 14.00 WIB.Sari Baniah, nenek korban yang tidak sampai hati melihat keadaan cucunnya itu saat ditemui POSMETRO MEDAN (Grup Sumut Pos) di Polres Binjai mengaku, peristiwa itu berawal dari sakit munmen yang diderita  cucunya sesaat setelah melahirkan di rumahnya.

“Sehabis melahirkan di rumah dengan seorang bidan dengan keadaan selamat. Hariani, mengaku sakit perut dan muntah-muntah. Menurut, bidan yang merawatnnya ia harus dilarikan ke rumah sakit dan bidan itu merujuknnya ke rumah sakit Bidadari,” kata Sari Baniah, dengan mata berkaca-kaca.

Tidak ingin penyakit yang dideritannya menjadi-jadi. Wanita paruh baya inipun menuruti perintah bidan dan mebawa cucunya itu ke rumah sakit yang dimaksud. Dengan rasa was-was, merekapun langsung membawa Hariani, ke rumah sakit. “Hariani, melahirkan Kamis (19/4), selanjutnnya kami pun membawanya ke rumah sakit malam itu juga. Kami sangat cemas melihat keadaannya yang mengaku sakit dan muntah-muntah itu,” katanya.

Setibannya di rumah sakit sekitar pukul 21.00 WIB, tim perawat yang merawatnnya langsung memeriksannya dan dinyatakan benar jika ia mengalami penyakit diare. Ia pun dirawat di rumah sakit tersebut dan dokter memberinya obat dan suntikan kepadannya untuk mencegah penyakitnnya supaya tidak menjadi-jadi.

H Firmansyah SE, Wakil Dirut Rumah Sakit Bidadari membantah jika pihak rumah sakit telah melakukan mal praktek terhada Hariani. “Kita lakukan sesuai prosedur. Jadi jangan dibilang kita melakukan mal praktik,” katanya.(mag-4/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/