24 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Kapal Nelayan Dirompak, Satu Orang Tewas

BELAWAN- Aparat keamanan di laut telah membentuk tim, guna melakukan operasi pengamanan di perairan, namun aksi perompakan di laut masih saja terjadi.

Sebuah kapal penangkap ikan jenis pukat layang milik nelayan asal Belawan dirompak belasan pria bersenjata tajam (sajam) di kawasan Perairan Mercu Suar Kuala Besar Kabupaten Langkat. Dalam peristiwa tersebut seorang nelayan, Usman (37) warga Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan tewas setelah terjun ke laut.

Informasi dihimpun Sumut Pos, Rabu (25/4) kemarin di Belawan menyebutkan, peristiwa perompakan itu berawal ketika kapal penangkap ikan yang ditumpangi tiga orang nalayan yakni, Zulfadri (30), Usman alias Incek (37) dan Syahrial (33) berangkat dari Belawan menuju e laut lepas. Setelah dua hari berada di laut Selasa (24/4) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB, kapal ikan yang dinaiki ke tiga nelayan inipun bermaksud menuju pulang.
“Pagi itu kami bermaksud menuju pulang dan pukat sudah sempat dilepaskan,” kata Syahrial selaku tekong di kapal ikan tersebut.

Tanpa menyadari bakal menjadi target perompakan, ketiga korban pun berlayar seperti biasa, meski sempat melihat dua kapal ikan lainnya mendekati kapal ikan yang mereka naiki. “Memang ada dua kapal ikan yang mendekat, tapi kami tak mengira kalau mereka itu perompak,” ucapnya.

Begitu targetnya sudah di depan mata, para pelaku diperkirakan sekitar 12 orang pria bersebo itu memepet dan naik ke kapal nelayan. Dengan mengacungkan klewang (parang panjang) pelaku langsung memecahkan lampu yang terdapat di kapal ikan ketiga korban.
“Kami pun terkejut begitu mereka (pelaku) naik sambil mengancam, melihat itu kami bertiga langsung melompat terjun ke laut,” ungkap dia.

Sekitar dua jam berada di laut, ketiga korban terpisah setelah terombang-ambing dihantam ombak. Tak berapa lama, Syahrial diselamatkan oleh kapal ikan nelayan lainnya yang kebetulan melintas di perairan tersebut, begitu juga dengan, Zulfadri ia berhasil ditolong setelah sempat terkatung-katung.

“Tapi si Usman tak ditemukan, lalu kami melakukan pencarian sampai pukul 6 pagi, tapi tak juga ditemukan. Lalu kami menuju pulang, setibanya di tangkahan Sungai Deli kami langsung menceritakan kejadian tersebut,” tutur dia. Mendengar pengakuan kedua korban, warga di pinggiran Sungai Deli Jalan Young Panah Hijau, Marelan lantas melakukan upaya pencarian.

Usman, akhirnya ditemukan setelah korban melaporkan kejadian yang mereka alami ke petugas Sat Kamla  dan Dirpolairdasu di Belawan. Petugas yang melakukan upaya pencarian akhirnya menemukan jasad Usman sudah tak bernyawa lagi.(mag-17)
di sekitar Perairan Bouy 5 Belawan, Rabu (25/4) kemarin.

BELAWAN- Aparat keamanan di laut telah membentuk tim, guna melakukan operasi pengamanan di perairan, namun aksi perompakan di laut masih saja terjadi.

Sebuah kapal penangkap ikan jenis pukat layang milik nelayan asal Belawan dirompak belasan pria bersenjata tajam (sajam) di kawasan Perairan Mercu Suar Kuala Besar Kabupaten Langkat. Dalam peristiwa tersebut seorang nelayan, Usman (37) warga Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan tewas setelah terjun ke laut.

Informasi dihimpun Sumut Pos, Rabu (25/4) kemarin di Belawan menyebutkan, peristiwa perompakan itu berawal ketika kapal penangkap ikan yang ditumpangi tiga orang nalayan yakni, Zulfadri (30), Usman alias Incek (37) dan Syahrial (33) berangkat dari Belawan menuju e laut lepas. Setelah dua hari berada di laut Selasa (24/4) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB, kapal ikan yang dinaiki ke tiga nelayan inipun bermaksud menuju pulang.
“Pagi itu kami bermaksud menuju pulang dan pukat sudah sempat dilepaskan,” kata Syahrial selaku tekong di kapal ikan tersebut.

Tanpa menyadari bakal menjadi target perompakan, ketiga korban pun berlayar seperti biasa, meski sempat melihat dua kapal ikan lainnya mendekati kapal ikan yang mereka naiki. “Memang ada dua kapal ikan yang mendekat, tapi kami tak mengira kalau mereka itu perompak,” ucapnya.

Begitu targetnya sudah di depan mata, para pelaku diperkirakan sekitar 12 orang pria bersebo itu memepet dan naik ke kapal nelayan. Dengan mengacungkan klewang (parang panjang) pelaku langsung memecahkan lampu yang terdapat di kapal ikan ketiga korban.
“Kami pun terkejut begitu mereka (pelaku) naik sambil mengancam, melihat itu kami bertiga langsung melompat terjun ke laut,” ungkap dia.

Sekitar dua jam berada di laut, ketiga korban terpisah setelah terombang-ambing dihantam ombak. Tak berapa lama, Syahrial diselamatkan oleh kapal ikan nelayan lainnya yang kebetulan melintas di perairan tersebut, begitu juga dengan, Zulfadri ia berhasil ditolong setelah sempat terkatung-katung.

“Tapi si Usman tak ditemukan, lalu kami melakukan pencarian sampai pukul 6 pagi, tapi tak juga ditemukan. Lalu kami menuju pulang, setibanya di tangkahan Sungai Deli kami langsung menceritakan kejadian tersebut,” tutur dia. Mendengar pengakuan kedua korban, warga di pinggiran Sungai Deli Jalan Young Panah Hijau, Marelan lantas melakukan upaya pencarian.

Usman, akhirnya ditemukan setelah korban melaporkan kejadian yang mereka alami ke petugas Sat Kamla  dan Dirpolairdasu di Belawan. Petugas yang melakukan upaya pencarian akhirnya menemukan jasad Usman sudah tak bernyawa lagi.(mag-17)
di sekitar Perairan Bouy 5 Belawan, Rabu (25/4) kemarin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/