30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Perawat Puskesmas Tolak Pasien Lakalantas

PERBAUNGAN- Amnur Syahlita alias Nisa (18) warga Desa Melati, Kecamatan Perbaungan, Sergai, ditolak saat akan berobat di Puskesmas Perbaungan akibat jatuh dari sepeda motor yang dikemudikannya, Rabu (25/4) sekira pukul 11.00 WIB.

Penolakan itu terjadi pada saat Nisa mengalami luka bagian bibir akibat jatuh dari sepedamotor. Dengan wajah pucat dan dipenuhi darah, Nisa dilarikan ke Puskesmas Perbaungan.

Anehnya, setibanya di Puskesmas Plus Perbaungan, para perawat menolak Nisa berobat di Puskesmas dengan alasan Nisa luka parah dan Puskesmas tidak sanggup mengobati.
Selain itu, beberapa perawat menolak dengan alasan tidak ada yang mengangkat Nisa, sementara kereta sorong pasien tidak bisa digunakan.

Pengakuan Sari (15) rekan Nisa siang itu, mereka naik sepedamotor berbonceng tiga dengan Lisa dan Astri. Saat melintas di jalan umum pasar Bengkel, tiba-tiba sepedamotor mereka menabrak pohon, akibat tabrakan itu bibir Nisa belah dan giginya rontok.
Melihat kejadian itu, warga langsung mengevakuasi ketiganya ke Puskesmas Perbaungan. Dengan naik becak ketiganya meluncur ke Puskesmas Plus tersebut.

Terpisah, Kadis Kesehatan Sergai dgr Zaniar MAP menyesalkan penolakan yang dilakukan Puskesmas terhadap masyarakat yang membutuhkan pertolongan baik itu akibat sakit maupun kecelakaan.

“Saya sangat kecewa terdapat penolakan itu, karena seorang dokter atau perawat harus tanggap, apapun penyakitnya beri pertolongan pertama kalau tidak mampu baru dirujuk,” ujar Zaniar.

Zaniar berjanji akan memanggil dokter dan perawat yang menolak pasien untuk berobat. ”Saya akan tindak lanjuti laporan itu,” janji Zaniar.(lik/smg)

PERBAUNGAN- Amnur Syahlita alias Nisa (18) warga Desa Melati, Kecamatan Perbaungan, Sergai, ditolak saat akan berobat di Puskesmas Perbaungan akibat jatuh dari sepeda motor yang dikemudikannya, Rabu (25/4) sekira pukul 11.00 WIB.

Penolakan itu terjadi pada saat Nisa mengalami luka bagian bibir akibat jatuh dari sepedamotor. Dengan wajah pucat dan dipenuhi darah, Nisa dilarikan ke Puskesmas Perbaungan.

Anehnya, setibanya di Puskesmas Plus Perbaungan, para perawat menolak Nisa berobat di Puskesmas dengan alasan Nisa luka parah dan Puskesmas tidak sanggup mengobati.
Selain itu, beberapa perawat menolak dengan alasan tidak ada yang mengangkat Nisa, sementara kereta sorong pasien tidak bisa digunakan.

Pengakuan Sari (15) rekan Nisa siang itu, mereka naik sepedamotor berbonceng tiga dengan Lisa dan Astri. Saat melintas di jalan umum pasar Bengkel, tiba-tiba sepedamotor mereka menabrak pohon, akibat tabrakan itu bibir Nisa belah dan giginya rontok.
Melihat kejadian itu, warga langsung mengevakuasi ketiganya ke Puskesmas Perbaungan. Dengan naik becak ketiganya meluncur ke Puskesmas Plus tersebut.

Terpisah, Kadis Kesehatan Sergai dgr Zaniar MAP menyesalkan penolakan yang dilakukan Puskesmas terhadap masyarakat yang membutuhkan pertolongan baik itu akibat sakit maupun kecelakaan.

“Saya sangat kecewa terdapat penolakan itu, karena seorang dokter atau perawat harus tanggap, apapun penyakitnya beri pertolongan pertama kalau tidak mampu baru dirujuk,” ujar Zaniar.

Zaniar berjanji akan memanggil dokter dan perawat yang menolak pasien untuk berobat. ”Saya akan tindak lanjuti laporan itu,” janji Zaniar.(lik/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/