28.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Gebyar Budaya Nusantara di Kabupaten Samosir, Bupati: Tunjukkan Jati Diri dari Kebudayaan yang Dimiliki

EDWIN/sumut pos
DISAMBUT: Sekjen Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sri Hartini didampingi Bupati Samosir Drs Rapidin Simbolon, MM beriringan menuju pentas Gebyar Budaya Nusantara yang diikuti 11 Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) se-Indonesia.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Samosir menjadi tuan rumah pelaksanaan Gebyar Budaya Nusantara yang bertemakan Harmoni Budaya Menuju Indonesia Bahagia. Pertunjukan ragam budaya dari 11 Balai Pelestarian Nilai Budaya seluruh Indonesia inipun digelar di Komplek Museum Pustaha Batak (Komplek Gereja Katolik Inkulturatif St. Michael Pangururan) yang dibuka pada tanggal 23-26 April 2019 mendatang.

Hadir dalam acara tersebut, Bupati dan Wakil Bupati Samosir, para Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya se-Indonesia, Sekjen Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sri Hartini, Kejari Samosir dan pimpinan OPD serta para Camat se-Kabupaten Samosir.

Di lokasi acara, tampak 11 Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) se-Indonesia tersebut memperagakan budaya daerah masing-masing. Selain itu, ada juga menghidangkan masakan khas nusantara yang bebas untuk dicicipi para pengunjung.

Bupati Samosir, Drs. Rapidin Simbolon, MM mengatakan, acara ini sangat penting untuk menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia, khususnya budaya batak di Kabupaten Samosir.

Sebagai daerah wisata, menurutnya, pelestarian nilai budaya sangat penting. Dan berbagai pertunjukan budaya akan menjadi atraksi menarik bagi wisatawan.

Disamping itu, sambung Rapidin, sangat perlu untuk menjaga tergerusnya nilai budaya akibat masuknya budaya asing. “Mari tunjukkan jati diri kita dengan kebudayaan yang kita miliki”ujar Rapidin.

Pada kesempatan itu, Rapidin juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya Kabupaten Samosir, untuk tetap memelihara semangat kebersamaan dan persatuan dengan menerapkan nilai-nilai budaya. Dengan kebudayaan yang berbeda-beda tetapi tetap satu dalam bingkai NKRI.

Sementara Sekjen Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sri Hartini mengaku senang dan takjub dengan keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Samosir “Realita yang ada di Samosir luar biasa dan pantas dijuluki negeri indah kepingan surga,” kata Sri Hartini mengawali sambutannya.

Sri Hartini mengajak Pemkab Samosir untuk kerja sama dan berkolaborasi dalam memajukan kebudayaan di Kabupaten Samosir. Keindahan alam ini harus dipadukan dengan nilai budaya. Lebih lanjut dikatakannya, “ulos” yang menjadi ikon dan ciri khas harus tetap terpelihara dan jangan sampai dirampas oleh daerah maupun bangsa lain.

Ikon ini harus tetap kita pelihara dan lindungi. Selain itu, adat istiadat, permainan tradisional yang cukup banyak di Samosir harus dijaga dan dilestarikan.

Untuk tahun 2019, Kementerian Pendidikan akan menyelenggarakan event Pekan Kebudayaan dan Youth Camp bagi para pemuda/i yang memberikan perhatian atau pecinta kebudayaan.

“Mari bergabung dalam event tersebut demi terjaga dan lestarinya kebudayaan kita,” ajak Sri Hartini.(mag8/han)

EDWIN/sumut pos
DISAMBUT: Sekjen Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sri Hartini didampingi Bupati Samosir Drs Rapidin Simbolon, MM beriringan menuju pentas Gebyar Budaya Nusantara yang diikuti 11 Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) se-Indonesia.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Samosir menjadi tuan rumah pelaksanaan Gebyar Budaya Nusantara yang bertemakan Harmoni Budaya Menuju Indonesia Bahagia. Pertunjukan ragam budaya dari 11 Balai Pelestarian Nilai Budaya seluruh Indonesia inipun digelar di Komplek Museum Pustaha Batak (Komplek Gereja Katolik Inkulturatif St. Michael Pangururan) yang dibuka pada tanggal 23-26 April 2019 mendatang.

Hadir dalam acara tersebut, Bupati dan Wakil Bupati Samosir, para Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya se-Indonesia, Sekjen Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sri Hartini, Kejari Samosir dan pimpinan OPD serta para Camat se-Kabupaten Samosir.

Di lokasi acara, tampak 11 Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) se-Indonesia tersebut memperagakan budaya daerah masing-masing. Selain itu, ada juga menghidangkan masakan khas nusantara yang bebas untuk dicicipi para pengunjung.

Bupati Samosir, Drs. Rapidin Simbolon, MM mengatakan, acara ini sangat penting untuk menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia, khususnya budaya batak di Kabupaten Samosir.

Sebagai daerah wisata, menurutnya, pelestarian nilai budaya sangat penting. Dan berbagai pertunjukan budaya akan menjadi atraksi menarik bagi wisatawan.

Disamping itu, sambung Rapidin, sangat perlu untuk menjaga tergerusnya nilai budaya akibat masuknya budaya asing. “Mari tunjukkan jati diri kita dengan kebudayaan yang kita miliki”ujar Rapidin.

Pada kesempatan itu, Rapidin juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya Kabupaten Samosir, untuk tetap memelihara semangat kebersamaan dan persatuan dengan menerapkan nilai-nilai budaya. Dengan kebudayaan yang berbeda-beda tetapi tetap satu dalam bingkai NKRI.

Sementara Sekjen Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sri Hartini mengaku senang dan takjub dengan keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Samosir “Realita yang ada di Samosir luar biasa dan pantas dijuluki negeri indah kepingan surga,” kata Sri Hartini mengawali sambutannya.

Sri Hartini mengajak Pemkab Samosir untuk kerja sama dan berkolaborasi dalam memajukan kebudayaan di Kabupaten Samosir. Keindahan alam ini harus dipadukan dengan nilai budaya. Lebih lanjut dikatakannya, “ulos” yang menjadi ikon dan ciri khas harus tetap terpelihara dan jangan sampai dirampas oleh daerah maupun bangsa lain.

Ikon ini harus tetap kita pelihara dan lindungi. Selain itu, adat istiadat, permainan tradisional yang cukup banyak di Samosir harus dijaga dan dilestarikan.

Untuk tahun 2019, Kementerian Pendidikan akan menyelenggarakan event Pekan Kebudayaan dan Youth Camp bagi para pemuda/i yang memberikan perhatian atau pecinta kebudayaan.

“Mari bergabung dalam event tersebut demi terjaga dan lestarinya kebudayaan kita,” ajak Sri Hartini.(mag8/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/