27.8 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Interupsi tak Ditanggapi, Apoan Pilih WO

LUBUK PAKAM- Sifat kekanak-kanakan kembali dipertontonkan anggota legislatif di Kabupaten Deliserdang. Hal ini ditandai dengan aksi interupsi  anggota dewan yang disoraki dan dicemooh temannya sendiri, ketika rapat paripurna LKPj Bupati Deliserdang, Jumat  (25/5).

Awalnya Ketua Fraksi PDIP Deliserdang, Apoan Simanungkalit menginterupsi pimpinan sidang Wakil Ketua DPRD Wagirin Arman SSos. Interupsinya Apoan  mempertanyakan kenapa lahan pembibitan pertanian dialih fungsikan menjadi lokasi kolam renang.

Melalui pimpinan sidang, bupati yang hadir pada saat itu diminta untuk menjawabnya pada sidang itu juga. Hal itu langsung mendapatkan tanggapan dan interupsi dari anggota dewan lain yang menilai tidak tepat saatnya menjawab itu dalam persidangan LKPj.

Namun, permintaan Apoan itu, direspon berbeda oleh sejumlah anggota dewan lainnya seperti Hasaidin Daulay, Rakhmad Syah SH dan Mester Sembiring. Sontak sidang itu bagaikan “terminal” karena hampir semua anggota dewan menyampaikan pendapatnya melalui interupsi tanpa menunggu pengaturan dari pimpinan sidang.

Bahkan, sebagian dari mereka ada yang berteriak serta menyoraki Apoan. Kemudian sebagian  ada yang menyampaikan pendapatnya sebari ditimpa suara anggota DPRD lainnya.
Pimpinan sidang menyatakan kalau memerlukan jawaban itu, bukan di sini tempatnya dan ada tempat lain yang lebih tepat. Wagirin menyatakan sidang terus dilanjutkan. Melihat dirinya kurang mendapatkan perhatian, Apoan kemudian mengambil sikap dengan mendatangi meja pimpinan sidang dan menyatakan sikap Walk Out. Pimpinan sidang kemudian menyatakan menghargai hak politik Apoan.(btr)

LUBUK PAKAM- Sifat kekanak-kanakan kembali dipertontonkan anggota legislatif di Kabupaten Deliserdang. Hal ini ditandai dengan aksi interupsi  anggota dewan yang disoraki dan dicemooh temannya sendiri, ketika rapat paripurna LKPj Bupati Deliserdang, Jumat  (25/5).

Awalnya Ketua Fraksi PDIP Deliserdang, Apoan Simanungkalit menginterupsi pimpinan sidang Wakil Ketua DPRD Wagirin Arman SSos. Interupsinya Apoan  mempertanyakan kenapa lahan pembibitan pertanian dialih fungsikan menjadi lokasi kolam renang.

Melalui pimpinan sidang, bupati yang hadir pada saat itu diminta untuk menjawabnya pada sidang itu juga. Hal itu langsung mendapatkan tanggapan dan interupsi dari anggota dewan lain yang menilai tidak tepat saatnya menjawab itu dalam persidangan LKPj.

Namun, permintaan Apoan itu, direspon berbeda oleh sejumlah anggota dewan lainnya seperti Hasaidin Daulay, Rakhmad Syah SH dan Mester Sembiring. Sontak sidang itu bagaikan “terminal” karena hampir semua anggota dewan menyampaikan pendapatnya melalui interupsi tanpa menunggu pengaturan dari pimpinan sidang.

Bahkan, sebagian dari mereka ada yang berteriak serta menyoraki Apoan. Kemudian sebagian  ada yang menyampaikan pendapatnya sebari ditimpa suara anggota DPRD lainnya.
Pimpinan sidang menyatakan kalau memerlukan jawaban itu, bukan di sini tempatnya dan ada tempat lain yang lebih tepat. Wagirin menyatakan sidang terus dilanjutkan. Melihat dirinya kurang mendapatkan perhatian, Apoan kemudian mengambil sikap dengan mendatangi meja pimpinan sidang dan menyatakan sikap Walk Out. Pimpinan sidang kemudian menyatakan menghargai hak politik Apoan.(btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/