30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Semesta Memberkahi Sipirok dengan Kopi, Bambang – Siti Meraciknya Menjadi ‘Tabo’

SUMUTPOS.CO – Sipirok di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara adalah salah satu kepingan tanah surga yang dihadiahkan semesta untuk penikmat kopi. Potensi sumber daya alam luar biasa ini bahkan sudah jadi incaran bangsa eropa saat menjajah bumi nusantara berabad-abad silam.

Alasan sipirok disebut sebagai kepingan tanah surga ini karena kualitas biji kopinya yang sudah mendunia. Penyelitian menyebutkan, biji kopi arabika terbaik biasanya dihasilkan dan tumbuh dari ketinggian di atas 1.000 meter dari permukaan laut (mdpl).

Di Sumatera Utara, salah satu daerah yang memiliki ciri ketinggian tersebut adalah Sipirok, di Kabupaten Tapanuli Selatan. Daerah yang berhawa sejuk dikelilingi lembah perbukitan dan daerahnya berketinggian antara 700 hingga 1.700 mdpl.

Tak ada yang meragukan kualitas kopi arabika Sipirok sejak zaman kolonial hingga menjadikannya sebagai hasil bumi unggulan menembus pasar eropa hingga saat ini.

Sipirok jugalah yang menyatukan Bambang dan Siti. Suami – istri itu mendedikasikan hidup mereka untuk meracik biji kopi Sipirok menjadi minuman yang nikmat. Kemudian mereka sepakat menamakan merk dagangan menjadi Tabo. Secara harfiah, Tabo dalam bahasa Tapanuli Selatan berarti enak.

Untuk menciptakan kopi Tabo sesuai dengan rasa dari pengakuan peminumnya, bukanlah hal yang mudah dan butuh proses yang panjang.

“Saya sudah tahu kualitas kopi Sipirok ini sejak lama. Cuma sepertinya belum ada yang mengolahnya dengan baik. Akhirnya saya dan suami memutuskan merantau ke sini, resign dari pekerjaan dan ingin membantu memasarkan nama kopi Sipirok menjadi lebih bernilai,” ujar Siti Muslihah kepada awak media (26/6).

Di Sipirok Tapanuli Selatan (Tapsel), Siti menjalin kemitraan bersama dengan petani-petani kopi yang ada di sana. Dengan kualitas biji kopi arabika luar biasa, ia merasa belum ada management yang tepat untuk memasarkan kopi menjadi lebih bernilai tinggi.

Kemudian Siti berupaya menjalin hubungan emosional dan mendekati petani-petani kopi yang ladangnya dikelola warga langsung. Saat itu ia mengaku memiliki kendala, tak cukup hanya bermodalkan pengetahuan. Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) hadir menjadi solusi untuk urusan pembiayaan.

“Terpikirkan untuk modalnya itu dari program KUR di BRI. Alhamdulillah lancar dan sangat terbantu. Artinya, di sini BRI juga melihat prospek baik dari usaha yang akan saya jalankan,” tutur perempuan berusia 46 tahun ini.

Awalnya, Siti hanya bekolaborasi dengan Bambang, suaminya. Mereka memperkenalkan kopi Tabo hingga pelan-pelan menjadi kegemaran minuman kopi berkelas dan mendapat tempat di hati masyarakat.

Kini, mereka sudah bermitra dan membina para petani di 6 kecamatan di Tapsel yakni Angkola timur, Aek Bilah, Arse, Marancar, Saipar Dolok Hole dan Sipirok.

“Disamping itu, kami juga membagikan ilmu ini kepada petani agar mereka semangat memberdayakan dan bertani kopi. Diberikan pendampingan mulai dari pembibitan hingga panen,” ujar perempuan berhijab ini.

Produk akhirnya, serbuk dari olahan biji kopi Sipirok ini pun dikemas dan dijual dalam bentuk sachet. Bahkan kini sampai membus pasar eropa.

Saat ini kopi Tabo dapat memproduksi hingga 50 kg per harinya. Pemasarannya pun sudah mulai meluas. Mereka memanfaatkan media social dan e – commerce yang dinilai jadi cara pemasaran paling efektif.

“Pasar e-commerce saya serahkan ke anak saya yang kuliah di Kota Yogyakarta, dia lebih paham dan lebih menguasai perkembangan teknologi,” ujar Siti.

Harga di platform e -commerce bervariasi tergantung toko dan diskon yang ditawarkan. Harga kopi Tabo berkisar Rp40 – Rp57 ribu dengan kemasan 200 gram. Selain itu, Siti juga memanfaatkan media sosial sebagai upaya promosi produknya.

Selain sarana promosi diatas, BRI juga aktif ikut membantu pemasaran.”Kopi Tabo diajak untuk ikut dalam pergelaran pameran UMKM, sehingga saat ini merk Tabo cukup dikenal,” ujar pengusaha yang menamatkan SMA di Kota Pekanbaru ini.

Siti berharap produk kopi Tabo dari Sipirok bisa lebih berjaya. Sebab nama kopi hingga kualitas yang dijanjikannya itu tidak hanya dirasakan seorang diri. Banyak petani dan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) sejenis yang mencoba berkreasi memasarkan produk yang sejenis ikut juga terbantu.

Ibu beranak 2 ini menjelaskan, sebenarnya tak hanya dirinya yang terbantu melalui KUR dar BRI. Banyak UMKM lain yang dilihatnya rata-rata mempercayakaan pembiayaan permodalan mereka di Bank Rakyat Indonesia.

“Kami sendiri yang mengalami bagaimana KUR di BRI tidak hanya memberikan bantuan modal namun mereka juga aktif ikut mendampingi pelaku usaha yang baru memulai bisnis ketika pertama kali kami mengembangkan kopi Tabo ini,” ucapnya.

Berencana Manifestasi Program Hyperlocal Tokopedia

Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Laporan 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi kopi Indonesia mencapai 794,8 ribu ton pada 2022, meningkat sekitar 1,1% dibandingkan 2021. Sumatra Utara (Sumut) menjadi provinsi ketiga penghasil kopi terbesar, yakni 212,4 ribu ton atau 26,72% dari total produksi kopi nasional.

Berdasarkan data internal Tokopedia pada Mei 2023 dibandingkan rata-rata Januari-April 2023, kopi gayo menjadi salah satu jenis kopi yang paling populer di tengah masyarakat Sumatera Utara, termasuk Medan dan sekitarnya, dengan kenaikan jumlah transaksi hampir 1,5 kali lipat.

Data yang berhasil dihimpun oleh crew Sumut Pos melalui keterangan pers Corporate Affairs Senior Lead Tokopedia, Rizky Juanita Azuz menjelaskan bahwa kopi lokal memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Di sisi lain, sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan jumlah pelaku usaha di Indonesia.

“Tokopedia terus menggencarkan inisiatif Hyperlocal agar lebih banyak pelaku usaha termasuk UMKM kopi bisa menciptakan peluang lewat pemanfaatan kanal digital,” ujarnya.

Salah satu manifestasi Hyperlocal Tokopedia adalah layanan pemenuhan pesanan (fulfillment) dilayani Tokopedia. Layanan ini memungkinkan penjual menitipkan produk di gudang pintar Tokopedia pada wilayah dengan permintaan tinggi agar penjual tidak perlu pindah ke ibukota untuk menjangkau pasar yang luas, dan pembeli bisa mendapatkan produk tersebut dengan lebih cepat dan efisien.

Contoh UMKM Medan yang memanfaatkan Dilayani Tokopedia adalah Coffeenatics. Usaha kopi yang didirikan oleh Harris Hartanto dan Norita Chai sejak 2015 ini telah merasakan banyak manfaat dari turunan inisiatif Hyperlocal Tokopedia, yaitu Dilayani Tokopedia, serta berhasil memberdayakan ratusan petani kopi lokal.

Ketika mengetahui informasi ada program Manifestasi Hyperlocal Tokopedia dari awak media, pengusaha kopi asal Sipirok mengatakan sangat tertarik dan akan menjajaki kerja sama dengan penyedia e-commerce ternama di tanah air ini.

“Rencana saya akan buka kerja sama programnya di wilayah Kota Jakarta, sebab permintaan di sana lebih banyak dibandingkan daerah lain. Wilayah Bekasi dan Tengerang juga akan terakomodir, jadi lebih cepat sampainya kalau ada gudang kami di sana,” jelas Siti.

Geografis Sipirok

Kondisi geografis Sipirok yang terletak di kaki Gunung Sibual-buali, termasuk dalam deretan Bukit Barisan, membuat wilayah ini cocok untuk ditanami pohon kopi. Disana juga dikenal dengan wisata rohani Masjid Agung Syahrun Nur yang juga berada di ketinggian Bukit Barisan.

Dengan sudah adanya indikasi geografis, tentu kami pengusaha kopi berharap di waktu mendatang akan lebih banyak kopi-kopi asal Indonesia yang bisa dengan jelas diketahui asal usul wilayah penanamannya. Dengan begitu, khazanah kopi Indonesia akan semakin kaya.

Pada 4 Mei 2023, Owner Kopi Tabo bercerita upayanya memperluas kebun kopi. Ia bersama mitra penggiat kopi lainnya mempercontohkan teknik domontration plot (demplot) kepada petani.

“Petani dapat melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan pada lahan percontohan,” ujar Siti.

Ciri Khas Kopi Sipirok

Meskipun kopi asal Sipirok tidak memiliki reputasi yang luas seperti beberapa daerah penghasil kopi terkenal di Indonesia, seperti Aceh. Namun Sumatera Utara secara keseluruhan merupakan daerah yang menghasilkan kopi dengan kualitas yang diakui. Bagi pecinta kopi, mencoba kopi lokal Sipirok bisa menjadi pengalaman menarik untuk mengeksplorasi keanekaragaman cita rasa kopi Indonesia.

Kopi ini mempunyai aroma flowery dan lemon segar saat diseduh. Kita bisa menemukan sensasi rasa lemon, rempah, chocolate dan kacang-kacangan saat menyeruput kopi ini. Namun tentu saja hal itu tergantung bagaimana cara kita menyeduh dan proses pasca panen dari biji yang kita gunakan.

Jika anda bukan pengemar kopi yang diseduh dengan cara pourover menggunakan dripper, dan fans kopi susu, biji kopi dari Sipirok juga bisa menjadi pilihan. Seperti karakter umum kopi asal Sumatera, “kopi Sipirok cocok digunakan untuk membuat cappucino, latte atau kopi kekinian dengan campuran susu dan gula aren,” pungkasnya. (dat/ram)

SUMUTPOS.CO – Sipirok di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara adalah salah satu kepingan tanah surga yang dihadiahkan semesta untuk penikmat kopi. Potensi sumber daya alam luar biasa ini bahkan sudah jadi incaran bangsa eropa saat menjajah bumi nusantara berabad-abad silam.

Alasan sipirok disebut sebagai kepingan tanah surga ini karena kualitas biji kopinya yang sudah mendunia. Penyelitian menyebutkan, biji kopi arabika terbaik biasanya dihasilkan dan tumbuh dari ketinggian di atas 1.000 meter dari permukaan laut (mdpl).

Di Sumatera Utara, salah satu daerah yang memiliki ciri ketinggian tersebut adalah Sipirok, di Kabupaten Tapanuli Selatan. Daerah yang berhawa sejuk dikelilingi lembah perbukitan dan daerahnya berketinggian antara 700 hingga 1.700 mdpl.

Tak ada yang meragukan kualitas kopi arabika Sipirok sejak zaman kolonial hingga menjadikannya sebagai hasil bumi unggulan menembus pasar eropa hingga saat ini.

Sipirok jugalah yang menyatukan Bambang dan Siti. Suami – istri itu mendedikasikan hidup mereka untuk meracik biji kopi Sipirok menjadi minuman yang nikmat. Kemudian mereka sepakat menamakan merk dagangan menjadi Tabo. Secara harfiah, Tabo dalam bahasa Tapanuli Selatan berarti enak.

Untuk menciptakan kopi Tabo sesuai dengan rasa dari pengakuan peminumnya, bukanlah hal yang mudah dan butuh proses yang panjang.

“Saya sudah tahu kualitas kopi Sipirok ini sejak lama. Cuma sepertinya belum ada yang mengolahnya dengan baik. Akhirnya saya dan suami memutuskan merantau ke sini, resign dari pekerjaan dan ingin membantu memasarkan nama kopi Sipirok menjadi lebih bernilai,” ujar Siti Muslihah kepada awak media (26/6).

Di Sipirok Tapanuli Selatan (Tapsel), Siti menjalin kemitraan bersama dengan petani-petani kopi yang ada di sana. Dengan kualitas biji kopi arabika luar biasa, ia merasa belum ada management yang tepat untuk memasarkan kopi menjadi lebih bernilai tinggi.

Kemudian Siti berupaya menjalin hubungan emosional dan mendekati petani-petani kopi yang ladangnya dikelola warga langsung. Saat itu ia mengaku memiliki kendala, tak cukup hanya bermodalkan pengetahuan. Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) hadir menjadi solusi untuk urusan pembiayaan.

“Terpikirkan untuk modalnya itu dari program KUR di BRI. Alhamdulillah lancar dan sangat terbantu. Artinya, di sini BRI juga melihat prospek baik dari usaha yang akan saya jalankan,” tutur perempuan berusia 46 tahun ini.

Awalnya, Siti hanya bekolaborasi dengan Bambang, suaminya. Mereka memperkenalkan kopi Tabo hingga pelan-pelan menjadi kegemaran minuman kopi berkelas dan mendapat tempat di hati masyarakat.

Kini, mereka sudah bermitra dan membina para petani di 6 kecamatan di Tapsel yakni Angkola timur, Aek Bilah, Arse, Marancar, Saipar Dolok Hole dan Sipirok.

“Disamping itu, kami juga membagikan ilmu ini kepada petani agar mereka semangat memberdayakan dan bertani kopi. Diberikan pendampingan mulai dari pembibitan hingga panen,” ujar perempuan berhijab ini.

Produk akhirnya, serbuk dari olahan biji kopi Sipirok ini pun dikemas dan dijual dalam bentuk sachet. Bahkan kini sampai membus pasar eropa.

Saat ini kopi Tabo dapat memproduksi hingga 50 kg per harinya. Pemasarannya pun sudah mulai meluas. Mereka memanfaatkan media social dan e – commerce yang dinilai jadi cara pemasaran paling efektif.

“Pasar e-commerce saya serahkan ke anak saya yang kuliah di Kota Yogyakarta, dia lebih paham dan lebih menguasai perkembangan teknologi,” ujar Siti.

Harga di platform e -commerce bervariasi tergantung toko dan diskon yang ditawarkan. Harga kopi Tabo berkisar Rp40 – Rp57 ribu dengan kemasan 200 gram. Selain itu, Siti juga memanfaatkan media sosial sebagai upaya promosi produknya.

Selain sarana promosi diatas, BRI juga aktif ikut membantu pemasaran.”Kopi Tabo diajak untuk ikut dalam pergelaran pameran UMKM, sehingga saat ini merk Tabo cukup dikenal,” ujar pengusaha yang menamatkan SMA di Kota Pekanbaru ini.

Siti berharap produk kopi Tabo dari Sipirok bisa lebih berjaya. Sebab nama kopi hingga kualitas yang dijanjikannya itu tidak hanya dirasakan seorang diri. Banyak petani dan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) sejenis yang mencoba berkreasi memasarkan produk yang sejenis ikut juga terbantu.

Ibu beranak 2 ini menjelaskan, sebenarnya tak hanya dirinya yang terbantu melalui KUR dar BRI. Banyak UMKM lain yang dilihatnya rata-rata mempercayakaan pembiayaan permodalan mereka di Bank Rakyat Indonesia.

“Kami sendiri yang mengalami bagaimana KUR di BRI tidak hanya memberikan bantuan modal namun mereka juga aktif ikut mendampingi pelaku usaha yang baru memulai bisnis ketika pertama kali kami mengembangkan kopi Tabo ini,” ucapnya.

Berencana Manifestasi Program Hyperlocal Tokopedia

Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Laporan 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi kopi Indonesia mencapai 794,8 ribu ton pada 2022, meningkat sekitar 1,1% dibandingkan 2021. Sumatra Utara (Sumut) menjadi provinsi ketiga penghasil kopi terbesar, yakni 212,4 ribu ton atau 26,72% dari total produksi kopi nasional.

Berdasarkan data internal Tokopedia pada Mei 2023 dibandingkan rata-rata Januari-April 2023, kopi gayo menjadi salah satu jenis kopi yang paling populer di tengah masyarakat Sumatera Utara, termasuk Medan dan sekitarnya, dengan kenaikan jumlah transaksi hampir 1,5 kali lipat.

Data yang berhasil dihimpun oleh crew Sumut Pos melalui keterangan pers Corporate Affairs Senior Lead Tokopedia, Rizky Juanita Azuz menjelaskan bahwa kopi lokal memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Di sisi lain, sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan jumlah pelaku usaha di Indonesia.

“Tokopedia terus menggencarkan inisiatif Hyperlocal agar lebih banyak pelaku usaha termasuk UMKM kopi bisa menciptakan peluang lewat pemanfaatan kanal digital,” ujarnya.

Salah satu manifestasi Hyperlocal Tokopedia adalah layanan pemenuhan pesanan (fulfillment) dilayani Tokopedia. Layanan ini memungkinkan penjual menitipkan produk di gudang pintar Tokopedia pada wilayah dengan permintaan tinggi agar penjual tidak perlu pindah ke ibukota untuk menjangkau pasar yang luas, dan pembeli bisa mendapatkan produk tersebut dengan lebih cepat dan efisien.

Contoh UMKM Medan yang memanfaatkan Dilayani Tokopedia adalah Coffeenatics. Usaha kopi yang didirikan oleh Harris Hartanto dan Norita Chai sejak 2015 ini telah merasakan banyak manfaat dari turunan inisiatif Hyperlocal Tokopedia, yaitu Dilayani Tokopedia, serta berhasil memberdayakan ratusan petani kopi lokal.

Ketika mengetahui informasi ada program Manifestasi Hyperlocal Tokopedia dari awak media, pengusaha kopi asal Sipirok mengatakan sangat tertarik dan akan menjajaki kerja sama dengan penyedia e-commerce ternama di tanah air ini.

“Rencana saya akan buka kerja sama programnya di wilayah Kota Jakarta, sebab permintaan di sana lebih banyak dibandingkan daerah lain. Wilayah Bekasi dan Tengerang juga akan terakomodir, jadi lebih cepat sampainya kalau ada gudang kami di sana,” jelas Siti.

Geografis Sipirok

Kondisi geografis Sipirok yang terletak di kaki Gunung Sibual-buali, termasuk dalam deretan Bukit Barisan, membuat wilayah ini cocok untuk ditanami pohon kopi. Disana juga dikenal dengan wisata rohani Masjid Agung Syahrun Nur yang juga berada di ketinggian Bukit Barisan.

Dengan sudah adanya indikasi geografis, tentu kami pengusaha kopi berharap di waktu mendatang akan lebih banyak kopi-kopi asal Indonesia yang bisa dengan jelas diketahui asal usul wilayah penanamannya. Dengan begitu, khazanah kopi Indonesia akan semakin kaya.

Pada 4 Mei 2023, Owner Kopi Tabo bercerita upayanya memperluas kebun kopi. Ia bersama mitra penggiat kopi lainnya mempercontohkan teknik domontration plot (demplot) kepada petani.

“Petani dapat melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan pada lahan percontohan,” ujar Siti.

Ciri Khas Kopi Sipirok

Meskipun kopi asal Sipirok tidak memiliki reputasi yang luas seperti beberapa daerah penghasil kopi terkenal di Indonesia, seperti Aceh. Namun Sumatera Utara secara keseluruhan merupakan daerah yang menghasilkan kopi dengan kualitas yang diakui. Bagi pecinta kopi, mencoba kopi lokal Sipirok bisa menjadi pengalaman menarik untuk mengeksplorasi keanekaragaman cita rasa kopi Indonesia.

Kopi ini mempunyai aroma flowery dan lemon segar saat diseduh. Kita bisa menemukan sensasi rasa lemon, rempah, chocolate dan kacang-kacangan saat menyeruput kopi ini. Namun tentu saja hal itu tergantung bagaimana cara kita menyeduh dan proses pasca panen dari biji yang kita gunakan.

Jika anda bukan pengemar kopi yang diseduh dengan cara pourover menggunakan dripper, dan fans kopi susu, biji kopi dari Sipirok juga bisa menjadi pilihan. Seperti karakter umum kopi asal Sumatera, “kopi Sipirok cocok digunakan untuk membuat cappucino, latte atau kopi kekinian dengan campuran susu dan gula aren,” pungkasnya. (dat/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/