KARO- Ratusan massa dari berbagai elemen menggelar aksi ke DPRD dan Kantor Bupati Karo, Rabu (25/7). Kedatangan demonstran yang meng usung sejumlah poster berisi kecaman itu, tidak lain untuk meminta pengutipan liar (pungli) terhadap ang kutan dolomit di Desapayung diterti bkan, karena belum diatur di dalam Perda.
Massa yang datang dengan meng endarai truk pengangkut dolomit di halaman gedung dewan itu, disambut Ketua DPRD Karo Efendy Sinukaban SE, Wakil Ketua Ferianta Purba SE, Onasis Sitepu ST, ketua komisi A Frans Dante Ginting, Ketua komisi B Edi Elina Ginting, Sentosa Sinulingga, Rendra Gaul Ginting dan sejumlah anggota dewan lainnya.
Di hadapan para anggota dewan demonstran menagih janji-janji anggota DPRD Karo untuk menindak lanjuti laporannya sebelumnya, tentang permasalahan-permasalahan penambangan dolomit di kecamatan Kuta Buluh dan Tiga Nderket yang sampai saat ini belum memiliki Perda.
Termasuk Surat Ijin Pertambangan Daerah (SIPD) batu dolomit di dua kecamatan itu yang keseluruhannya bera k hir pada bulan Juli ini. Begitu juga pengutipan uang sebesar Rp150 ribu, kepada setiap sopir truk pengangkutan dolomit yang melintasi posko pengawas dolomit di Desapayung.
Menyikapi tuntutan pengunjuk rasa, Ketua DPRD Karo Efendy Sinukaban SE mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti tuntutan para pengunjuk rasa yang sebelumnya juga sudah pernah di sampaikan melalui aksi demonya maupun secara tertulis yang di lanjutkan dengan rapat dengar pendapat (RDP) dengan anggota DPRD Karo. Untuk itu dalam waktu dekat dewan akan mengundang pihak Pemkab Karo untuk membahas hal tersebut.
Sementara di Kantor Bupati Karo, pendemo disambut Asisten I Pemerintahan Terkelin Purba, Plt Kadis Tamben Robert Perangin angin dan para staf ahli Pemkab Karo. Sementara Bupati Karo DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti tidak tampak hadir, menurut Terkelin bupati sedang keluar kantor dalam ragka kedinasan.
Dalam pertemuan kemarin belum ditemukan titik temu antara kedua belah pihak. Tidak merasa puas dengan jawaban yang diberikan pemerintah, rombongan demonstran, beranjak dan membuat pengaduan ke Mapolres Tanahkaro, untuk mengadukan Tuah Pandia Cs, yang ditudi ng kerap melakukan pungutan liar terhadap truk dolomite. (wan)