KARO, SUMUTPOS.CO – Pemkab Karo dan SKPD tetap bersinergi menekan laju inflasi Kabupaten Karo. Hal ini diperlukan, agar masyarakat mempunyai daya beli karena harga terkendali yang selama ini terkesan di mata masyarakat minim daya beli karena efek penanganan belum maksimal.
Menanggapi hal ini, Bupati karo Terkelin Brahmana melalui Kabag Perekonomian Rismawati Br Ginting mengatakan, peluang kesuksesan lapangan kerja harus adanya dorongan setiap daerah mengandalkan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah).
Hal ini dikatakan Kabag Perekonomian saat mengikuti kegiatan TPID didampingi Putri Mora Br Sitepu selaku Kasubag Perekonomian, Kamis (25/7) pagi di Hotel Grand Sahid Jakarta.
Menurut Rismawati, caranya hasil pertanian tidak disusupi oleh para calo alias cukong.
Dengan demikian, harga tetap stabil di pasar dan masyarakat tidak menjerit dan merasa terbeban karena tingginya daya beli. Maka di sini dibutuhkan kolaborasi para OPD dapat melakukan secara rutin sidak ke pasar tradisional bersama tim TPID, guna menjaga harga tetap stabil. Sehingga pedagang tidak semena-mena menaikturunkan harga sesuka hati.
Lebih lanjut dijelaskan Rismawati, cara lain yang bisa dilakukan dengan mengelola Sistem Resi Gudang (SRG) sebagai penyimpan hasil tani, sehingga harga jual bisa dikontrol oleh pemerintah. Di saat hasil tani melimpah harga tidak turun tetapi bisa stabil karena barang bisa di simpan di SRG.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH mengapresiasi apa yang disebutkan Kabag Perekonomian, ketika mendengar saran masukan tersebut, bahkan langsung menyetujui SRG merupakan bentuk penyimpanan jagung yang terdapat di Desa Simolap, Kecamatan Tiga Binanga, diminta segera diaktifkan kembali. (deo/han)
KARO, SUMUTPOS.CO – Pemkab Karo dan SKPD tetap bersinergi menekan laju inflasi Kabupaten Karo. Hal ini diperlukan, agar masyarakat mempunyai daya beli karena harga terkendali yang selama ini terkesan di mata masyarakat minim daya beli karena efek penanganan belum maksimal.
Menanggapi hal ini, Bupati karo Terkelin Brahmana melalui Kabag Perekonomian Rismawati Br Ginting mengatakan, peluang kesuksesan lapangan kerja harus adanya dorongan setiap daerah mengandalkan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah).
Hal ini dikatakan Kabag Perekonomian saat mengikuti kegiatan TPID didampingi Putri Mora Br Sitepu selaku Kasubag Perekonomian, Kamis (25/7) pagi di Hotel Grand Sahid Jakarta.
Menurut Rismawati, caranya hasil pertanian tidak disusupi oleh para calo alias cukong.
Dengan demikian, harga tetap stabil di pasar dan masyarakat tidak menjerit dan merasa terbeban karena tingginya daya beli. Maka di sini dibutuhkan kolaborasi para OPD dapat melakukan secara rutin sidak ke pasar tradisional bersama tim TPID, guna menjaga harga tetap stabil. Sehingga pedagang tidak semena-mena menaikturunkan harga sesuka hati.
Lebih lanjut dijelaskan Rismawati, cara lain yang bisa dilakukan dengan mengelola Sistem Resi Gudang (SRG) sebagai penyimpan hasil tani, sehingga harga jual bisa dikontrol oleh pemerintah. Di saat hasil tani melimpah harga tidak turun tetapi bisa stabil karena barang bisa di simpan di SRG.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH mengapresiasi apa yang disebutkan Kabag Perekonomian, ketika mendengar saran masukan tersebut, bahkan langsung menyetujui SRG merupakan bentuk penyimpanan jagung yang terdapat di Desa Simolap, Kecamatan Tiga Binanga, diminta segera diaktifkan kembali. (deo/han)