Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, merayakan hari guru di lokasi pengungsian Bencana Gunung Api Sinabung, Kabanjahe, Kabupaten Karo, Senin (25/11) siang.
Di tengah cuaca terik dan terpaan debu vulkanik, gubernur bersama para guru dan siswa pengungsi, merayakan peringatan ini secara sederhanan
“Terima kasih, walaupun dalam suasana bencana seperti ini, para guru masih menunaikan kewajibannya mengajar anak-anak kita,” ujar Gubsu sembari memberi bunga sebagai ungkapan terima kasih kepada para guru di Zentrum GBKP, Kabanjahe.Gubsu meminta para guru tak putus semangat menunaikan kewajiban mengajar meski saat ini sedang menghadapi situasi yang sulit.
“Anak-anak kita tetap harus belajar, terima kasih atas tanggungjawab dan keikhlasan bapak-ibu guru sekalian,” tambah Gubsu.
Gatot yang juga pernah melakoni profesi pengajar ini pun tak menyiakan waktu dengan memberikan motivasi bagi para pelajar. Kepada anak-anak yang hadir, Gatot menjelaskan bahwa meskipun saat ini Gunung Sinabung menganggu manusia, hewan dan tumbuhan, namun kelak letusan gunung akan bermanfaat bagi kehidupan. “Hikmah dari ini, setelah letusan, tanah menjadi semakin subur secara jangka panjang,” ujar Gatot.
Dalam kesempatan tersebut Gubsu menyerahkan bantuan berupa Beras 5 ton, 500 selimut dan handuk, 500 paket makanan, 1.000 pasang baju seragam SD dan SMP, 1.000 paket alat tulis dan tas. Gubsu juga menyerahkan bantuan bantuan PT Bank Sumut senilai Rp78 juta dan dana CSR Bank Sumut Rp85 juta.
Di sisi lain, Pemprovsu belum siap jawab kebutuhan relokasi bagi 4 Desa yang berada di radius 3 km dari Sinabung. Gatot berdalih dirinya beserta Pemkab Karo masih harus melakukan kajian atas wacana relokasi ini ke depan. “Kajian-kajian itu penting agar dalam pelaksanannya kelak tidak terjadi masalah bagi masyarakat luas. Yang terpenting sambungnya, saat ini baik Pemprovsu melalui BPBD dan Pemkab Karo sedang fokus melakukan kegiatan kemanuasiaan,” katanya. (rud/riz/nng)