30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Nelayan Ini Mundur dari ‘Silaunya’ Air Laut, Gara-gara…

Selama bekerja sebagai penjaga masjid sembari merenungi nasib karena kena katarak, Dirham mendapat informasi dari pak Koramil setempat, tentang baksos operasi katarak gratis di Medan. ua pun mendaftar, dan dioperasi pada Rabu (14/12/2016) lalu.

Hasilnya… ia kembali dapat melihat normal.

“Alhamdulillah… sudah nampak saya lihat. Syukur kepada Allah.. dan terimakasih kepada pihak penyelenggara,” ucapnya penuh syukur, diaminkan istri yang duduk di sampingnya.

Apa rencana setelah bisa melihat kembali? Kembali jadi nelayan?
“Alhamdulillah.. nggak mau lagi kembali ke laut. Pantulan air laut itu sangat menyilaukan. Takut mata saya katarak lagi. Sekarang karena mata saya sudah bisa melihat lagi, kalau ada rezeki, saya rencana akan berniaga saja. Jual nasi atau es yang dibuat orang,” katanya.

Cara itu relatif tidak butuh banyak modal. Karena biaya produksi ditanggung pemodal. Ia hanya berharap upah menjual saja.

Di akhir obrolan, ia mengajak Sumut Pos berkunjung ke desa Perlis. “Di sana banyak nelayan dan sungai. Ada rakit penyeberangan sungai jika ingin merasakan pengalamannya,” ajaknya hangat. (mea)

Selama bekerja sebagai penjaga masjid sembari merenungi nasib karena kena katarak, Dirham mendapat informasi dari pak Koramil setempat, tentang baksos operasi katarak gratis di Medan. ua pun mendaftar, dan dioperasi pada Rabu (14/12/2016) lalu.

Hasilnya… ia kembali dapat melihat normal.

“Alhamdulillah… sudah nampak saya lihat. Syukur kepada Allah.. dan terimakasih kepada pihak penyelenggara,” ucapnya penuh syukur, diaminkan istri yang duduk di sampingnya.

Apa rencana setelah bisa melihat kembali? Kembali jadi nelayan?
“Alhamdulillah.. nggak mau lagi kembali ke laut. Pantulan air laut itu sangat menyilaukan. Takut mata saya katarak lagi. Sekarang karena mata saya sudah bisa melihat lagi, kalau ada rezeki, saya rencana akan berniaga saja. Jual nasi atau es yang dibuat orang,” katanya.

Cara itu relatif tidak butuh banyak modal. Karena biaya produksi ditanggung pemodal. Ia hanya berharap upah menjual saja.

Di akhir obrolan, ia mengajak Sumut Pos berkunjung ke desa Perlis. “Di sana banyak nelayan dan sungai. Ada rakit penyeberangan sungai jika ingin merasakan pengalamannya,” ajaknya hangat. (mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/