LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Dua pekan pasca Pemilu selesai digelar, harga kebutuhan pokok di Kecamatan Lubukpakam sekitarnya mengalami kenaikan. Dengan kenaikan harga tersebut masyarakat berharap pemerintah turun tangan untuk menstabilkan harga.
Pantauan harga pangan di pasar tradisional, Lubukpakam dan dibeberapa grosir serta warung eceran, Selasa (27/2). Harga beras naik dengan per kilogramnya Rp15 ribu, padahal harga sebelumnya Rp11.000 per kilogram.
Untuk gula pasir kini harga Rp17.000 per kilogram harga sebelumnya Rp13.000 per kilogram, demikian dengan minyak goreng curah Rp16.000 per kilogram, padahal harga sebelumnya Rp12.000 per kilogram, minyak goreng kemasan merek “Kita” Rp 14.000 harga heat pemerintah kini dijual harga Rp16.000 per satu kemasan.
Kenaikan harga terjadi pada sejumlah bahan pangan lain di antaranya, Daging Ayam eropa Rp 32.000 per kilogram sebelumnya Rp 26.000 per kilo gram, telur ayam eropa termurah Rp1500 perbutir paling kecil, harga sebelumnya Rp1300 per butir paling kecil.
Harga cabai merah Rp60.000 per kilogram, padahal harga sebelumnya Rp 30.000 per kilogram, cabe rawit Rp 40.000 per kilogram, normalnya Rp Rp 28.000 perkilo, cabe hijau Rp 34.000 biasanya Rp 18.000 per kilogram, bawang merah Rp 35.000 perkilo biasanya Rp 25.000 per kilogram. Tomat biasanya Rp 7.000 naik jadi Rp 15.000 per kilogram.
Harga ikan basah juga rata rata mengalami kenaikan dari 20 – 40 persen. Begitu juga dengan ikan asin dan teri kering.
” Kenaikan bahan pangan ini berasal dari para pemasok barang yang menaikkan harga pembelian. Hingga kita pedagang menjual dengan harga tinggi. Harga tidak normal begini sebenarnya buat kita pedagang was was karena takut pas belanja lagi harga naik dan ketika kita jual tiba tiba harga anjlok, kalau bisa harga barang itu stabil,” ucap Ahok pedagang grosir di Jalan Hasanudin Lubukpakam.
Kenaikan harga bahan sayur mayur dibenarkan Rosmida Br Manurung, pedagang kaki lima Pasar III Lubukpakam, harga cabai merah kemarin sempat Rp 100 ribu perkilo, kini harga sudah sedikit turun tapi masih jauh dari harga normal biasa Rp 27-30 ribuan saja per kilogram.
” Cabe merah Rp 60 ribu perkilo sekarang, cabe kecil Rp 40 ribu, dah naik semua barang usai Pemilu makin tak beres Pemerintah ngatur harga kebutuhan masyarakat. Mereka mikirin jabatan,kita pedagang dan masyarakat ini mikirin biaya hidup sekarang yang makin sulit. Kami beli mahal dari agen pemasok sayuran terpaksa jual juga naik, masyarakat ngeluh beli mahal terpaksa ngurangin jumlah pembelian barang, menghemat,” sebut Rosmida. (btr/han)