25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jelang Ramadan hingga Idul Fitri, Disperindag Langkat Jamin Stok Sembako

IST
PENGHARGAAN: Bupati Langkat Terbit Rencana PA menyerahkan piagam penghargaan kepada para kepala OPD peraih peringkat terbaik, dalam menyusun penyelenggaraan Pemda Kabupaten Langkat tahun 2018.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Langkat menjamin stok kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) selama bulan suci Ramadan hingga perayaan Idul Fitri 2019 mendatang.

Hal itu terungkap pada rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat, di Ruang Rapat Sekda, Kantor Bupati Langkat, Stabat, baru-baru ini.

Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris II TPID Langkat, H Sutrisuanto, selaku Kabag Perekonomian, turut dihadiri perwakilan Bank Indonesia Regional Sumut Rizki Rahmawaty, Tim TPID Provsu Parundingan Pulungan dan BPS Langkat, serta 25 orang anggota TPID Langkat dari OPD terkait.

Dikatakan Sutrisuanto, sesuai hasil monitoring bersama Disperindag, stok bahan pangan pokok di Langkat menjelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 H, cukup tersedia. Pun begitu, pihaknya mengharapkan Dinas Pertanian Langkat meningkatkan monitoring dan pembinaan kepada petani cabai guna mengantisipasi lonjakan harga cabai merah.

Selanjutnya, merekomendasikan Disperindag Langkat untuk menganggarkan dana operasi pasar dan pasar murah, pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) untuk Tahun Anggaran 2020.

“Karena rencananya TPID akan melakukan peninjauan pasar tradisional guna memantau ketersediaan pasokan dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok di Langkat, di tiga wilayah, yaitu Kecamatan Kuala pada 30 April 2019, Kecamatan Babalan pada 2 Mei 2019, dan Kecamatan Stabat pada 3 Mei 2019,” terangnya.

Kegiatan rapat dilanjutkan dengan pemaparan laporan dari masing-masing anggota TPID, dimulai dari paparan Bank Indonesia oleh Rizki Rahmawaty, terkait perkembangan Inflasi Sumut selama maret 2019. Bahwa seluruh Kota IHK di Sumut mengalami Inflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,24 persen, Pematangsiantar sebesar 0,27 persen, Medan sebesar 0,32 persen dan Padangsidimpuan sebesar 0,25 persen, dengan demikian gabungan 4 IHK di Sumut mengalami Inflasi sebesar 0,30 persen.

Menurutnya, Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditujukan oleh naiknya indeks empat kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,67 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,03 persen, kelompok sandang sebesar 0,41 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,67 persen.

Untuk komoditas utama penyumbang Inflasi, selama Maret 2019 di Medan, antara lain cabai merah, bawang merah, bawang putih, baju kaos berkerah laki-laki, pasta gigi, daging ayam ras dan jeruk.

“Untuk mengatasi itu semua, BI mengharapkan TPID dapat Fokus pada program 4 K, yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan hargadan komunikasi efektif,” terangnya.

Kemudain paparan dari Disperindag Langkat melalui Kabid Perdagangan Jaminson, menyampaikan dari hasil pantauan petugas pasar di tiga pasar tradisional, yaitu Kecamatan Babalan, Kecamatan Kuala dan Kecamatan Stabat bahwa stok pangan cukup dan harga tidak mengalami kenaikan yang signifikan bahkan dinilai relatif stabil.

Untuk dipasar Babalan , beras kuku balam harga eceran rp.12.000 per kilo, beras IR 64 harga eceran Rp11.000 perkilo, gula pasir harga eceran Rp12.000 per kilo, minyak goreng bimoli harga eceran Rp14.000 per liter, minyak goreng curah harga eceran Rp11.000 perkilo, tepung terigu harga eceran Rp8.500 per kilo, daging sapi murni Rp120.000 per kilo, daging ayam broiler Rp35.000 per kilo, cabe merah Rp.32.000 per kilo, bawang merah lokal Rp.32.000 per kilo, bawang putih Rp28.000 perkilo.

Pasar Kuala untuk beras kuku balam harga eceran Rp12.000 per kilo, beras IR 64 harga eceran Rp11.000 per kilo, gula pasir harga eceran Rp12.000 per kilo, minyak goreng bimoli harga eceran Rp12.500 per liter, minyak goreng curah harga eceran Rp10.000 per kilo, tepung terigu harga eceran Rp8.500 per kilo, daging sapi murni Rp120.000 per kilo, daging ayam broiler Rp30.000 per kilo, cabe merah Rp20.000 perkilo, bawang merah lokal Rp24.000 per kilo, bawang putih Rp27.000 per kilo.

Pasar Stabat untuk beras kuku balam harga eceran Rp.11.000 per kilo, beras IR 64 harga eceran Rp10.500 per kilo, gula pasir harga eceran Rp11.000 per kilo, minyak goreng bimoli harga eceran Rp12.500 per liter, minyak goreng curah harga eceran Rp10.000 per kilo, tepung terigu harga eceran Rp8.500 per kilo, daging sapi murni Rp120.000 per kilo, daging ayam broiler Rp30.000 per kilo, cabe merah Rp20.000 per kilo, bawang merah lokal Rp.24.000 per kilo, bawang putih Rp27.000 per kilo.

Untuk laporan Dinas pertanian disampaikan Aman Purba selaku Sekdis Pertanian, bahwa bahan stock kebutuhan bahan pokok pangan khususnya daging sapi dan daging ayam potong cukup tersedia dengan stock sapi sebanyak 3.012 ekor. Disamping itu menurunnya produksi pangan akibat perubahan iklim tidak stabil dan berkurangnya curah hujan, untuk tanaman padi sawah tahun 2019 ditargetkan seluas 92.535 ha. Untuk harga padi saat ini ditingkat petani Rp.4.300 sampai 4.500 perkilo. Sedangkan harga hasil perkebunan mengalami penurunan harga dari bulan sebelumnya, yaitu TBS Sawit dipasar pengumpul Rp.900 sampai Rp950 per kilo, buah coklat/kakao Rp23.000 sampai Rp25.000 per kilo, karet Rp5.000 sampai Rp6.000 per kilo, pinang kering kupas Rp14.000 per kilo, Kemiri Rp27.000 per kilo.

Sedangkan laporan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Langkat menyampaikan, bahwa harga ikan pada saat ini masih dalam keadaan stabil, seperti ikan gembung kuring Rp35.000 perkilo, ikan mas Rp35.000 per kilo dan ikan tongkol Rp20.000 per kilo. (bam/han)

IST
PENGHARGAAN: Bupati Langkat Terbit Rencana PA menyerahkan piagam penghargaan kepada para kepala OPD peraih peringkat terbaik, dalam menyusun penyelenggaraan Pemda Kabupaten Langkat tahun 2018.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Langkat menjamin stok kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) selama bulan suci Ramadan hingga perayaan Idul Fitri 2019 mendatang.

Hal itu terungkap pada rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat, di Ruang Rapat Sekda, Kantor Bupati Langkat, Stabat, baru-baru ini.

Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris II TPID Langkat, H Sutrisuanto, selaku Kabag Perekonomian, turut dihadiri perwakilan Bank Indonesia Regional Sumut Rizki Rahmawaty, Tim TPID Provsu Parundingan Pulungan dan BPS Langkat, serta 25 orang anggota TPID Langkat dari OPD terkait.

Dikatakan Sutrisuanto, sesuai hasil monitoring bersama Disperindag, stok bahan pangan pokok di Langkat menjelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 H, cukup tersedia. Pun begitu, pihaknya mengharapkan Dinas Pertanian Langkat meningkatkan monitoring dan pembinaan kepada petani cabai guna mengantisipasi lonjakan harga cabai merah.

Selanjutnya, merekomendasikan Disperindag Langkat untuk menganggarkan dana operasi pasar dan pasar murah, pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) untuk Tahun Anggaran 2020.

“Karena rencananya TPID akan melakukan peninjauan pasar tradisional guna memantau ketersediaan pasokan dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok di Langkat, di tiga wilayah, yaitu Kecamatan Kuala pada 30 April 2019, Kecamatan Babalan pada 2 Mei 2019, dan Kecamatan Stabat pada 3 Mei 2019,” terangnya.

Kegiatan rapat dilanjutkan dengan pemaparan laporan dari masing-masing anggota TPID, dimulai dari paparan Bank Indonesia oleh Rizki Rahmawaty, terkait perkembangan Inflasi Sumut selama maret 2019. Bahwa seluruh Kota IHK di Sumut mengalami Inflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,24 persen, Pematangsiantar sebesar 0,27 persen, Medan sebesar 0,32 persen dan Padangsidimpuan sebesar 0,25 persen, dengan demikian gabungan 4 IHK di Sumut mengalami Inflasi sebesar 0,30 persen.

Menurutnya, Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditujukan oleh naiknya indeks empat kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,67 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,03 persen, kelompok sandang sebesar 0,41 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,67 persen.

Untuk komoditas utama penyumbang Inflasi, selama Maret 2019 di Medan, antara lain cabai merah, bawang merah, bawang putih, baju kaos berkerah laki-laki, pasta gigi, daging ayam ras dan jeruk.

“Untuk mengatasi itu semua, BI mengharapkan TPID dapat Fokus pada program 4 K, yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan hargadan komunikasi efektif,” terangnya.

Kemudain paparan dari Disperindag Langkat melalui Kabid Perdagangan Jaminson, menyampaikan dari hasil pantauan petugas pasar di tiga pasar tradisional, yaitu Kecamatan Babalan, Kecamatan Kuala dan Kecamatan Stabat bahwa stok pangan cukup dan harga tidak mengalami kenaikan yang signifikan bahkan dinilai relatif stabil.

Untuk dipasar Babalan , beras kuku balam harga eceran rp.12.000 per kilo, beras IR 64 harga eceran Rp11.000 perkilo, gula pasir harga eceran Rp12.000 per kilo, minyak goreng bimoli harga eceran Rp14.000 per liter, minyak goreng curah harga eceran Rp11.000 perkilo, tepung terigu harga eceran Rp8.500 per kilo, daging sapi murni Rp120.000 per kilo, daging ayam broiler Rp35.000 per kilo, cabe merah Rp.32.000 per kilo, bawang merah lokal Rp.32.000 per kilo, bawang putih Rp28.000 perkilo.

Pasar Kuala untuk beras kuku balam harga eceran Rp12.000 per kilo, beras IR 64 harga eceran Rp11.000 per kilo, gula pasir harga eceran Rp12.000 per kilo, minyak goreng bimoli harga eceran Rp12.500 per liter, minyak goreng curah harga eceran Rp10.000 per kilo, tepung terigu harga eceran Rp8.500 per kilo, daging sapi murni Rp120.000 per kilo, daging ayam broiler Rp30.000 per kilo, cabe merah Rp20.000 perkilo, bawang merah lokal Rp24.000 per kilo, bawang putih Rp27.000 per kilo.

Pasar Stabat untuk beras kuku balam harga eceran Rp.11.000 per kilo, beras IR 64 harga eceran Rp10.500 per kilo, gula pasir harga eceran Rp11.000 per kilo, minyak goreng bimoli harga eceran Rp12.500 per liter, minyak goreng curah harga eceran Rp10.000 per kilo, tepung terigu harga eceran Rp8.500 per kilo, daging sapi murni Rp120.000 per kilo, daging ayam broiler Rp30.000 per kilo, cabe merah Rp20.000 per kilo, bawang merah lokal Rp.24.000 per kilo, bawang putih Rp27.000 per kilo.

Untuk laporan Dinas pertanian disampaikan Aman Purba selaku Sekdis Pertanian, bahwa bahan stock kebutuhan bahan pokok pangan khususnya daging sapi dan daging ayam potong cukup tersedia dengan stock sapi sebanyak 3.012 ekor. Disamping itu menurunnya produksi pangan akibat perubahan iklim tidak stabil dan berkurangnya curah hujan, untuk tanaman padi sawah tahun 2019 ditargetkan seluas 92.535 ha. Untuk harga padi saat ini ditingkat petani Rp.4.300 sampai 4.500 perkilo. Sedangkan harga hasil perkebunan mengalami penurunan harga dari bulan sebelumnya, yaitu TBS Sawit dipasar pengumpul Rp.900 sampai Rp950 per kilo, buah coklat/kakao Rp23.000 sampai Rp25.000 per kilo, karet Rp5.000 sampai Rp6.000 per kilo, pinang kering kupas Rp14.000 per kilo, Kemiri Rp27.000 per kilo.

Sedangkan laporan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Langkat menyampaikan, bahwa harga ikan pada saat ini masih dalam keadaan stabil, seperti ikan gembung kuring Rp35.000 perkilo, ikan mas Rp35.000 per kilo dan ikan tongkol Rp20.000 per kilo. (bam/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/