24 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Bermodalkan Ketekunan dan Ketegaran, Penyandang Disabilitas Hafal Enam Juz Alquran

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Meski kondisi fisik memiliki kekurangan sejak lahir, tak menjadi penghalang bagi Muhammad Tegar Setiawan, untuk meraih cita-cita. Bermodalkan kegigihan dan rajin bertanya, bocah 8 tahun ini mampu menghafal enam Juz Alquran.

BERSAMA: Muhammad Tegar Setiawan foto bersama Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah di kediamannya.

Hasilnya, bocah yang akrab disapa Tegar ini menjadi peserta Hafidz Indonesia RCTI 2021. Karenanya, dia bercita-cita dan berniat menjadi seorang guru ngaji.

“Cita-cita saya ingin menjadi seorang guru ngaji, agar bisa mengajarkan anak-anak (generasi penerus) untuk bisa membaca ayat suci Alquran,”katanya saat ditemui di kediamannya, Jalan Danau Tondano, Lingkungan IX, Kelurahan Sumberkarya, Binjai Timur, Senin (26/4).

Obrolan dengan Tegar mengalir lancar. Dia memiliki sifat dan cara berpikir yang baik pada seusianya.

Dengan rasa masih sungkan dan malu-malu, Tegar bercerita kepada orang yang baru ditemuinya. Bagi dia, memilih sebagai Tahfiz Alquran agar tidak mau dipandang orang lain dengan sebelah mata. Kemampuan Tegar melafazkan hapalan puluhan Surat Alquran sontak menjadi menarik perhatian masyarakat.

“Saya ingin membahagiakan orangtua,” kata dia.

Dengan semangat yang gigih, Tegar tetap akan terus belajar menghafal ayat suci Alquran. Baginya, ayat-ayat suci Alquran, adalah sebuah pandangan umat Islam dalam menjalankan hidup setiap hari.

Sepulang dari mengikuti Hafidz Indonesia RCTI 2021, Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah menemuinya, Kamis (22/4).

Tegar dulu kerap mendapat hinaan dari orang-orang. Atas dasar ini barangkali, kata Devi, buah hatinya menanamkan niat dan semangat agar dapat menjadi Tahfiz Quran.

“Saya memasukkannya ke sekolah luar biasa. Dari sekolah itu Tegar sudah mulai suka dan membaca Alquran. Pernah dia mendapatkan bully dari orang, karena membaca dengan menggunakan kaki,” ungkap dia.

Tanpa bimbingan seorang ayah, Devi ikhlas dan berbesar hati mengasuh Tegar seorang diri. Pun demikian, rasa sedih dan bingung tak dapat terus disembunyikan Devi setiap melihat kondisi Tegar.

Sampai saat ini, kata Devi, Tegar sudah banyak memperoleh penghargaan dari berbagai lomba.

Begitu juga dengan Pemerintah Kota Binjai yang selalu memberikan perhatian lebih kepada Tegar. “Kalau bantuan dan dukungan dari pemerintah, Alhamdulillah Tegar selalu dapat,” ujar dia.

Terakhir, kata dia, keluarga menaruh harapan besar kepada Tegar agar dapat lebih giat lagi menghafal Alquran, dan menggapai cita-citanya. (ted/han)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Meski kondisi fisik memiliki kekurangan sejak lahir, tak menjadi penghalang bagi Muhammad Tegar Setiawan, untuk meraih cita-cita. Bermodalkan kegigihan dan rajin bertanya, bocah 8 tahun ini mampu menghafal enam Juz Alquran.

BERSAMA: Muhammad Tegar Setiawan foto bersama Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah di kediamannya.

Hasilnya, bocah yang akrab disapa Tegar ini menjadi peserta Hafidz Indonesia RCTI 2021. Karenanya, dia bercita-cita dan berniat menjadi seorang guru ngaji.

“Cita-cita saya ingin menjadi seorang guru ngaji, agar bisa mengajarkan anak-anak (generasi penerus) untuk bisa membaca ayat suci Alquran,”katanya saat ditemui di kediamannya, Jalan Danau Tondano, Lingkungan IX, Kelurahan Sumberkarya, Binjai Timur, Senin (26/4).

Obrolan dengan Tegar mengalir lancar. Dia memiliki sifat dan cara berpikir yang baik pada seusianya.

Dengan rasa masih sungkan dan malu-malu, Tegar bercerita kepada orang yang baru ditemuinya. Bagi dia, memilih sebagai Tahfiz Alquran agar tidak mau dipandang orang lain dengan sebelah mata. Kemampuan Tegar melafazkan hapalan puluhan Surat Alquran sontak menjadi menarik perhatian masyarakat.

“Saya ingin membahagiakan orangtua,” kata dia.

Dengan semangat yang gigih, Tegar tetap akan terus belajar menghafal ayat suci Alquran. Baginya, ayat-ayat suci Alquran, adalah sebuah pandangan umat Islam dalam menjalankan hidup setiap hari.

Sepulang dari mengikuti Hafidz Indonesia RCTI 2021, Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah menemuinya, Kamis (22/4).

Tegar dulu kerap mendapat hinaan dari orang-orang. Atas dasar ini barangkali, kata Devi, buah hatinya menanamkan niat dan semangat agar dapat menjadi Tahfiz Quran.

“Saya memasukkannya ke sekolah luar biasa. Dari sekolah itu Tegar sudah mulai suka dan membaca Alquran. Pernah dia mendapatkan bully dari orang, karena membaca dengan menggunakan kaki,” ungkap dia.

Tanpa bimbingan seorang ayah, Devi ikhlas dan berbesar hati mengasuh Tegar seorang diri. Pun demikian, rasa sedih dan bingung tak dapat terus disembunyikan Devi setiap melihat kondisi Tegar.

Sampai saat ini, kata Devi, Tegar sudah banyak memperoleh penghargaan dari berbagai lomba.

Begitu juga dengan Pemerintah Kota Binjai yang selalu memberikan perhatian lebih kepada Tegar. “Kalau bantuan dan dukungan dari pemerintah, Alhamdulillah Tegar selalu dapat,” ujar dia.

Terakhir, kata dia, keluarga menaruh harapan besar kepada Tegar agar dapat lebih giat lagi menghafal Alquran, dan menggapai cita-citanya. (ted/han)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/