26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Polisi Bantah Siswi SMKN I Dolok Sanggul Tewas Minum Racun

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Isu siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) meninggal karena minum racun, dibantah oleh pihak Kepolisian Resort Humbang Hasundutan (Humbahas).

Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Humbahas Iptu Master Purba mengatakan, bahwa penyebab meninggalnya pelajar SMK Negeri 1 Dolok Sanggul bernama Maria Goretti boru Simatupang, warga Dusun Jungkang Desa Saitnihuta Kecamatan Dolok Sanggul yang berusia 16 tahun hingga membuat geger masyarakat, pada Minggu (22/5) lalu itu, karena sakit.

Hal itu berdasarkan surat pernyataan orangtua korban kepada pihaknya. “Sesuai keterangan keluarga, dan warga sekitar itu dikarenakan asam lambung,” jelas Master via WhatsApp, Selasa (24/5).

Master menjelaskan, sesuai hasil interogasi pihaknya langsung kepada pihak keluarga korban, dan warga sekitar bahwa kronologis kejadian itu, pada tanggal 21 Mei 2022 sekitar pukul 18.00 WIB pelajar ini dibawa oleh kedua orangtuanya ke Rumah Sakit Dolok Sanggul untuk diperiksa.

Dari rumah sakit, anak dianjurkan untuk dirawat. Dan pada hari Minggu (22/5) sekitar pukul 10.00 WIB, pelajar ini sudah meninggal dunia. “Menurut dari keterangan orangtua korban si anak sudah ada riwayat penyakit asam lambung sejak kelas SMP,” jelasnya.

Ditambahkan Master, orangtua korban juga sudah membuat surat pernyataan tidak ada menuntut terhadap siapapun atas meninggalnya korban.

” Orangtua dari almh Maria Goretti telah membuat pernyataan bahwa meninggalnya Maria adalah meninggal dikarenakan sakit dan wajar serta tidak ada menuntut terhadap siapa pun terhadap meninggalnya maria,” tambah Master menjelaskan.

Terpisah, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Dolok Sanggul Hotman Manurung ketika dikonfirmasi, membenarkan ada siswinya meninggal, pada Minggu (22/5).

” Ada, Maria Simatupang Kls Xl Sekretaris. Meninggal Minggu kemarin,” kata Hotman via WhatsApp.

Ketika disinggung penyebab meninggalnya korban, Hotman mengaku ada dua versi. “Menurut keluarga meninggal karena penyakit lambung, tapi menurut yang lain, karena minum racun. Wali kelas mewakili sekolah hadir di sana kemarin. Dan, saya tidak hadir kemarin kebetulan saua di Diknas Medan,” katanya.

Disinggung, apakah ada dirinya melakukan penelusuran penyebab meninggalnya korban dari sekolah, Hotman mengaku ada dengan memanggil wali kesiswaan, 2 orang guru BP, wali kelas dan wakil humas.

“Tadi pagi (Selasa, 24/5)sudah saya telusuri , siapa tahu ada penyebab psikis dari sekolah,” katanya.

Ia menjelaskan, bahwa hasil keterangan dari yang dipanggilnya itu , bahwa sebelumnya ada sekelompok siswa yang mengolok seorang guru dengan membuat pelecehan. Dari sekelompok itu, sebanyak 5 orang, termasuk korban (Maria).

Kemudian, pihaknya memanggil orangtua dengan membuat surat panggilan, termasuk orangtua korban agar hadir pada hari, Sabtu (21/5) di sekolah.

Dan, pada hari Sabtu (21/5) orangtua kelima pelajar hadir, termasuk orangtua korban. Dan, disekolah, masing-masing orangtua meminta maaf atas kelancangan anak mereka. Selanjutnya, terdengar kabar Maria meninggal karena minum racun.

“Ada kelompok mereka siswa yg mengolok guru dengan sebutan melecehkan guru. Lima orang, termasuk Maria tersebut. Jumat dikirim surat panggilan orangtua.

Sabtu orangtua hadir termasuk orangtua Maria. Orangtua Maria dan yg lainnya hadir dan memohon maaf atas kelancangan anak mereka.Selanjutnya, terdengar kabar Maria meninggal karena minum racun,” beber Hotman.

Ditambahkan Hotman, dari pemanggilan orangtua, korban ternyata sempat berpesan akan minum racun sebelum meninggal.

“Orangtua Maria mengatakan ketika di sekolah Maria ada bilang akan minum racun. Ini cerita dari guru BP yang menerima ortu yang dipanggil tersebut,” beber Hotman.

Disinggung, apakah mungkinkah dapat tekanan korban dari guru, sehingga ada menyebut sebelum meninggal akan minum racun, Hotman mengaku akan mengusut kembali. ” Saya, akan usut lagi besok (Rabu, 25/5) lae, kepada guru yang saya duga ada latar belakangnya,” tegas Hotman.

Disinggung, apakah korban pernah mengeluh sakit lambung semasa hidupnya, baik kepada gurunya atau temannya, Hotman mengaku belum menelusuri sampai kesitu. ” Saya, belum telusuri Lae,” pungkasnya. (des/azw)

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Isu siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) meninggal karena minum racun, dibantah oleh pihak Kepolisian Resort Humbang Hasundutan (Humbahas).

Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Humbahas Iptu Master Purba mengatakan, bahwa penyebab meninggalnya pelajar SMK Negeri 1 Dolok Sanggul bernama Maria Goretti boru Simatupang, warga Dusun Jungkang Desa Saitnihuta Kecamatan Dolok Sanggul yang berusia 16 tahun hingga membuat geger masyarakat, pada Minggu (22/5) lalu itu, karena sakit.

Hal itu berdasarkan surat pernyataan orangtua korban kepada pihaknya. “Sesuai keterangan keluarga, dan warga sekitar itu dikarenakan asam lambung,” jelas Master via WhatsApp, Selasa (24/5).

Master menjelaskan, sesuai hasil interogasi pihaknya langsung kepada pihak keluarga korban, dan warga sekitar bahwa kronologis kejadian itu, pada tanggal 21 Mei 2022 sekitar pukul 18.00 WIB pelajar ini dibawa oleh kedua orangtuanya ke Rumah Sakit Dolok Sanggul untuk diperiksa.

Dari rumah sakit, anak dianjurkan untuk dirawat. Dan pada hari Minggu (22/5) sekitar pukul 10.00 WIB, pelajar ini sudah meninggal dunia. “Menurut dari keterangan orangtua korban si anak sudah ada riwayat penyakit asam lambung sejak kelas SMP,” jelasnya.

Ditambahkan Master, orangtua korban juga sudah membuat surat pernyataan tidak ada menuntut terhadap siapapun atas meninggalnya korban.

” Orangtua dari almh Maria Goretti telah membuat pernyataan bahwa meninggalnya Maria adalah meninggal dikarenakan sakit dan wajar serta tidak ada menuntut terhadap siapa pun terhadap meninggalnya maria,” tambah Master menjelaskan.

Terpisah, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Dolok Sanggul Hotman Manurung ketika dikonfirmasi, membenarkan ada siswinya meninggal, pada Minggu (22/5).

” Ada, Maria Simatupang Kls Xl Sekretaris. Meninggal Minggu kemarin,” kata Hotman via WhatsApp.

Ketika disinggung penyebab meninggalnya korban, Hotman mengaku ada dua versi. “Menurut keluarga meninggal karena penyakit lambung, tapi menurut yang lain, karena minum racun. Wali kelas mewakili sekolah hadir di sana kemarin. Dan, saya tidak hadir kemarin kebetulan saua di Diknas Medan,” katanya.

Disinggung, apakah ada dirinya melakukan penelusuran penyebab meninggalnya korban dari sekolah, Hotman mengaku ada dengan memanggil wali kesiswaan, 2 orang guru BP, wali kelas dan wakil humas.

“Tadi pagi (Selasa, 24/5)sudah saya telusuri , siapa tahu ada penyebab psikis dari sekolah,” katanya.

Ia menjelaskan, bahwa hasil keterangan dari yang dipanggilnya itu , bahwa sebelumnya ada sekelompok siswa yang mengolok seorang guru dengan membuat pelecehan. Dari sekelompok itu, sebanyak 5 orang, termasuk korban (Maria).

Kemudian, pihaknya memanggil orangtua dengan membuat surat panggilan, termasuk orangtua korban agar hadir pada hari, Sabtu (21/5) di sekolah.

Dan, pada hari Sabtu (21/5) orangtua kelima pelajar hadir, termasuk orangtua korban. Dan, disekolah, masing-masing orangtua meminta maaf atas kelancangan anak mereka. Selanjutnya, terdengar kabar Maria meninggal karena minum racun.

“Ada kelompok mereka siswa yg mengolok guru dengan sebutan melecehkan guru. Lima orang, termasuk Maria tersebut. Jumat dikirim surat panggilan orangtua.

Sabtu orangtua hadir termasuk orangtua Maria. Orangtua Maria dan yg lainnya hadir dan memohon maaf atas kelancangan anak mereka.Selanjutnya, terdengar kabar Maria meninggal karena minum racun,” beber Hotman.

Ditambahkan Hotman, dari pemanggilan orangtua, korban ternyata sempat berpesan akan minum racun sebelum meninggal.

“Orangtua Maria mengatakan ketika di sekolah Maria ada bilang akan minum racun. Ini cerita dari guru BP yang menerima ortu yang dipanggil tersebut,” beber Hotman.

Disinggung, apakah mungkinkah dapat tekanan korban dari guru, sehingga ada menyebut sebelum meninggal akan minum racun, Hotman mengaku akan mengusut kembali. ” Saya, akan usut lagi besok (Rabu, 25/5) lae, kepada guru yang saya duga ada latar belakangnya,” tegas Hotman.

Disinggung, apakah korban pernah mengeluh sakit lambung semasa hidupnya, baik kepada gurunya atau temannya, Hotman mengaku belum menelusuri sampai kesitu. ” Saya, belum telusuri Lae,” pungkasnya. (des/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/