25 C
Medan
Saturday, September 21, 2024

Petani Dairi Berhasil Budidaya Bawang Merah Varietas Batu Ijo

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Desa Bangun, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, berhasil membudidayakan bawang merah varietas Batu Ijo.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Dairi, Anggara Sinurat, mengatakan dirinya mendapatkan informasi dari Kepala Desa Bangun, Japirin Sihotang yang berada di di lokasi percontohan.

“Bibit bawang merah Batu Ijo yang mereka kembangkan ini, akan dibudidayakan masyarakat Desa Bangun,” ujarnya.

Kepala Desa Bangun, Japirin Sihotang mengaku, sebelumnya masyarakat setempat sudah pernah budidaya bawang merah varitas lain, namun hasilnya tidak sesuai.

“Berkat bantuan atau trainer dari Hanns R. Neumann Stiftung (HRNS), kita jadi banyak tahu budidaya bawang merah ini dan hasilnya cukup memuaskan. Umbinya besar, teksturnya padat serta kualitas bagus. Nanti, hasil panen kita ini akan kita jadikan bibit dan dikasih kepada petani di desa ini,” ungkapnya.

Keberhasilan budidaya bawang merah tanpa kompos kandang tersebut, tidak terlepas dari peningkatan kualitas tanah yang telah mencapai pH normal.

“pH tanah sudah sekitar 6,5, jadi sudah sangat bagus untuk bertanam hortikultura. Makanya, disini kita hanya menggunakan pupuk dasar dan humit acid. Untuk menaikkan pH nya, kita menggunakan kapur pertanian,” sebutnya.

Selama ini petani menganggap bertani hortikultura harus menggunakan kompos kandang. Tetapi, dari hasil trainer HRNS, membuktikan bahwa pH tanah yang baik serta perawatan yang benar dapat memberikan hasil memuaskan.

Dirinya berharap keberhasilan budidaya bawang merah ini, akan membantu perekonomian masyarakat Desa Bangun nantinya. (rud/ram)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Desa Bangun, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, berhasil membudidayakan bawang merah varietas Batu Ijo.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Dairi, Anggara Sinurat, mengatakan dirinya mendapatkan informasi dari Kepala Desa Bangun, Japirin Sihotang yang berada di di lokasi percontohan.

“Bibit bawang merah Batu Ijo yang mereka kembangkan ini, akan dibudidayakan masyarakat Desa Bangun,” ujarnya.

Kepala Desa Bangun, Japirin Sihotang mengaku, sebelumnya masyarakat setempat sudah pernah budidaya bawang merah varitas lain, namun hasilnya tidak sesuai.

“Berkat bantuan atau trainer dari Hanns R. Neumann Stiftung (HRNS), kita jadi banyak tahu budidaya bawang merah ini dan hasilnya cukup memuaskan. Umbinya besar, teksturnya padat serta kualitas bagus. Nanti, hasil panen kita ini akan kita jadikan bibit dan dikasih kepada petani di desa ini,” ungkapnya.

Keberhasilan budidaya bawang merah tanpa kompos kandang tersebut, tidak terlepas dari peningkatan kualitas tanah yang telah mencapai pH normal.

“pH tanah sudah sekitar 6,5, jadi sudah sangat bagus untuk bertanam hortikultura. Makanya, disini kita hanya menggunakan pupuk dasar dan humit acid. Untuk menaikkan pH nya, kita menggunakan kapur pertanian,” sebutnya.

Selama ini petani menganggap bertani hortikultura harus menggunakan kompos kandang. Tetapi, dari hasil trainer HRNS, membuktikan bahwa pH tanah yang baik serta perawatan yang benar dapat memberikan hasil memuaskan.

Dirinya berharap keberhasilan budidaya bawang merah ini, akan membantu perekonomian masyarakat Desa Bangun nantinya. (rud/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/