29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Simalungun Gelar Pasar Lelang Hasil Tani

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, didampingi Wakil Bupati Zonny Waldi, membuka Pasar Lelang Komoditas yang diselenggarakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) Sumut di Rest Area, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Senin (26/6).

Pembukaan pasar ini, ditandai dengan pemberangkatan pengiriman hasil pertanian komoditas jeruk dan kol dari Kabupaten Simalungun ke Pasar Keramat Jati, Jakarta.

Kepala Disperindag dan ESDM Sumut, diwakili Sekretaris Dinas Yossi Sukmono, dalam sambutannya yang disampaikan melalui Zoom Meeting, menyampaikan apresiasi atas kesiapan Kabupaten Simalu­ngun yang mendukung program Pemprov Sumut.

“Saya berharap dapat membantu daerah untuk meningkatkan per­ekonomian dan menjaga inflasi di daerah. Kegiatan ini juga diharapkan akan mampu membantu para petani untuk memasarkan hasil pertaniannya,” ungkap Yossi.

Sementara itu, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, dalam sambutannya, mengatakan, pasar lelang komoditas ini sangat bagus, dan dia mengucapkan terima kasih kepada Disperindag dan ESDM Sumut.

“Begitu pentingnyanya kegiatan seperti ini. Inilah yang dibutuhkan oleh para petani di Simalungun. Dan yang menjadi persoalan dalam pe­ningkatan perekonomian para pe­tani, serta penjualan hasil pertanian di Simalungun,” tuturnya.

Dia juga berharap, kegiatan ini ja­ngan hanya jadi kegiatan seremo­nial, tapi terus berkelanjutan. Menurut Radiapoh, banyak hasil pertanian yang surplus di Kabupaten Simalu­ngun, seperti jahe merah, bawang merah, dan lainnya.

“Dari segi pertanian, Simalungun jangan diragukan lagi, termasuk dari segi hasil pertaniannya. Yang menjadi permasalahan adalah segi pemasaran. Kami sangat gembira dengan kegiatan ini, dengan harapan hasil pertanian petani dapat dipasarkan,” jelasnya.

Selanjutnya, Radiapoh berharap, Kabupaten Simalungun menjadi prio­ritas untuk pasar lelang.

“Kalau bisa setiap bulan dilaksanakan di Simalungun,” harapnya.

“Dan kami nanti akan mempersiapkan data-datanya untuk hasil pertanian yang ada di Simalungun. Dan di mana bisa dibuka Pasar Lelang Komoditas,” imbuh Radiapoh.

Sebab, kata Radiapoh, dengan adanya pasar ini, tentu akan me­ngurangi biaya pengeluaran para petani.

“Karena di Pasar Lelang Komoditas ini, para petani dapat bertemu langsung dengan para pembeli, sehingga tidak ada lagi biaya lainnya untuk pemasaran hasil pertanian,” katanya.

Dia pun kembali berharap, Pasar Lelang Komoditas di Kabupaten Simalungun dapat lebih dikenal di Sumut, bahkan Indonesia. Sehingga akan membantu para petani memasarkan hasil pertanian Kabupa­ten Simalungun.

Dalam kesempatan tersebut, Analis Perdagangan Badan Pengawas Peradangan Berjangka Komoditas Kementerian Perdagangan, Mendro Bayu, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Simalungun, atas persiapannya memyambut kegiatan Pasar Lelang Komoditas.

“Dengan kegiatan ini, saya berharap akan meningkatkan transaksi di Simalungun dan dapat mempermudah pemasaran bagi para petani,” ujarnya.

Dia pun menginformasi, kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak 2003, sebagai upaya dari pemerintah pusat untuk mempermudah pemasaran hasil pertanian.

“Pasar Lelang Komoditas di Simalungun ini sangatlah bagus. Dan ke depannya diharapkan pasar ini dapat melakukan transaksi melalui digital atau secara online,” harap Mendro.

“Dan ke depannya, di Simalungun akan dibangun gudang. Kami me­minta dukungan dari Bupati Simalungun untuk pembangunan gudang ini, sekaligus menunjukkan langsung pengelolaan gudangnya, baik dari perusahaan daerah maupun swasta,” imbuhnya.

Dengan adanya gudang ini, lanjutnya, diharapkan dapat meningkatkan transparansi Pasar Lelang Komoditas, dan dapat bermanfaat bagi daerah dan kesejahteraan masya­rakat.

Usai pembukaan, dilanjutkan de­ngan pelaksanaan lelang komoditi tanaman hortikultura, yang dipim­pin Wakil Bupati Simalungun Zonny Waldi.

Dalam lelang tersebut, tercatat 11 komoditi yang berhasil dilelang. Se­perti tomat, cabai, jeruk, kentang, te­rong, kubis/kol, bawang merah, ubi jalar, buncis, dan sawi putih, dengan total Rp1.531.500.000. (mag-7/saz)

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, didampingi Wakil Bupati Zonny Waldi, membuka Pasar Lelang Komoditas yang diselenggarakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) Sumut di Rest Area, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Senin (26/6).

Pembukaan pasar ini, ditandai dengan pemberangkatan pengiriman hasil pertanian komoditas jeruk dan kol dari Kabupaten Simalungun ke Pasar Keramat Jati, Jakarta.

Kepala Disperindag dan ESDM Sumut, diwakili Sekretaris Dinas Yossi Sukmono, dalam sambutannya yang disampaikan melalui Zoom Meeting, menyampaikan apresiasi atas kesiapan Kabupaten Simalu­ngun yang mendukung program Pemprov Sumut.

“Saya berharap dapat membantu daerah untuk meningkatkan per­ekonomian dan menjaga inflasi di daerah. Kegiatan ini juga diharapkan akan mampu membantu para petani untuk memasarkan hasil pertaniannya,” ungkap Yossi.

Sementara itu, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, dalam sambutannya, mengatakan, pasar lelang komoditas ini sangat bagus, dan dia mengucapkan terima kasih kepada Disperindag dan ESDM Sumut.

“Begitu pentingnyanya kegiatan seperti ini. Inilah yang dibutuhkan oleh para petani di Simalungun. Dan yang menjadi persoalan dalam pe­ningkatan perekonomian para pe­tani, serta penjualan hasil pertanian di Simalungun,” tuturnya.

Dia juga berharap, kegiatan ini ja­ngan hanya jadi kegiatan seremo­nial, tapi terus berkelanjutan. Menurut Radiapoh, banyak hasil pertanian yang surplus di Kabupaten Simalu­ngun, seperti jahe merah, bawang merah, dan lainnya.

“Dari segi pertanian, Simalungun jangan diragukan lagi, termasuk dari segi hasil pertaniannya. Yang menjadi permasalahan adalah segi pemasaran. Kami sangat gembira dengan kegiatan ini, dengan harapan hasil pertanian petani dapat dipasarkan,” jelasnya.

Selanjutnya, Radiapoh berharap, Kabupaten Simalungun menjadi prio­ritas untuk pasar lelang.

“Kalau bisa setiap bulan dilaksanakan di Simalungun,” harapnya.

“Dan kami nanti akan mempersiapkan data-datanya untuk hasil pertanian yang ada di Simalungun. Dan di mana bisa dibuka Pasar Lelang Komoditas,” imbuh Radiapoh.

Sebab, kata Radiapoh, dengan adanya pasar ini, tentu akan me­ngurangi biaya pengeluaran para petani.

“Karena di Pasar Lelang Komoditas ini, para petani dapat bertemu langsung dengan para pembeli, sehingga tidak ada lagi biaya lainnya untuk pemasaran hasil pertanian,” katanya.

Dia pun kembali berharap, Pasar Lelang Komoditas di Kabupaten Simalungun dapat lebih dikenal di Sumut, bahkan Indonesia. Sehingga akan membantu para petani memasarkan hasil pertanian Kabupa­ten Simalungun.

Dalam kesempatan tersebut, Analis Perdagangan Badan Pengawas Peradangan Berjangka Komoditas Kementerian Perdagangan, Mendro Bayu, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Simalungun, atas persiapannya memyambut kegiatan Pasar Lelang Komoditas.

“Dengan kegiatan ini, saya berharap akan meningkatkan transaksi di Simalungun dan dapat mempermudah pemasaran bagi para petani,” ujarnya.

Dia pun menginformasi, kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak 2003, sebagai upaya dari pemerintah pusat untuk mempermudah pemasaran hasil pertanian.

“Pasar Lelang Komoditas di Simalungun ini sangatlah bagus. Dan ke depannya diharapkan pasar ini dapat melakukan transaksi melalui digital atau secara online,” harap Mendro.

“Dan ke depannya, di Simalungun akan dibangun gudang. Kami me­minta dukungan dari Bupati Simalungun untuk pembangunan gudang ini, sekaligus menunjukkan langsung pengelolaan gudangnya, baik dari perusahaan daerah maupun swasta,” imbuhnya.

Dengan adanya gudang ini, lanjutnya, diharapkan dapat meningkatkan transparansi Pasar Lelang Komoditas, dan dapat bermanfaat bagi daerah dan kesejahteraan masya­rakat.

Usai pembukaan, dilanjutkan de­ngan pelaksanaan lelang komoditi tanaman hortikultura, yang dipim­pin Wakil Bupati Simalungun Zonny Waldi.

Dalam lelang tersebut, tercatat 11 komoditi yang berhasil dilelang. Se­perti tomat, cabai, jeruk, kentang, te­rong, kubis/kol, bawang merah, ubi jalar, buncis, dan sawi putih, dengan total Rp1.531.500.000. (mag-7/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/