RANTAUPRAPAT, SUMUTPOS.CO – Viktor Sahat Sihombing (17) pelajar kelas XII SMAN2 Rantau Utara tewas setelah mengalami kecelakaan beruntun di Jalan Adam Malik Simpang Aek Matio, Rantau Utara, Labuhanbatu, Jumat (26/7/19) sekira jam 11.45 Wib.
Informasi dihimpun dari lokasi kejadian, kenderaan yang terlibat kecelakaan beruntun tersebut diantaranya, truk tronton nopol BK-9932-TD, bus Ramayana Karya Trans nopol BB7214BB, Honda Supra, sepeda motor KLX tanpa nopol, mobil Mitsubishi Pajero dan becak bermotor BK4303JP.
Semula kecelakaan terjadi ketika truk tronton nopol BK9932TD sarat muatan datang dari arah Medan menuju Aek Nabara. Tepat di lokasi kejadian, truk yang dikemudikan supir yang melarikan diri mengalami rem blong. Dan menabrak seorang warga pengatur lalulintas di persimpangan lima itu.
“Iya, pertama kali yang tertabrak Bang Udin. Pengatur lalu lintas,” kata saksi mata Sri Haryati, pedagang es dawet kepada wartawan di lokasi kejadian.
Setelah menabrak, truk banting stir ke kanan dan selanjutnya menabrak sepedamotor Supra yang searah dan menghantam serta menyeret bus Ramayana Karya Trans BB7214BB yang datang dari lawan arah. Benturan itu selanjutnya menghantam mobil Pajero Sport yang dikemudikan Dian.
“Iya, bus Ramayana disorong truk dan dibelakang ada Pajero yang juga ikut berbenturan. Depan mobil Pajero ringsek,” jelas Sri.
Selanjutnya, truk tronton itu banting stir ke kiri dan kembali menghantam sepedamotor KLX yang dikemudikan Erikson, siswa kelas 2 SMAN2 yang berboncengan dengan teman sekolahnya, Viktor Sahat Sihombing (17), warga Jalan Torpisang Mata Rantau Utara.
“Korban meninggal merupakan penumpang motor KLX yang berboncengan dengan teman sekolahnya. Korban tewas di lokasi kejadian,” jelasnya.
Tak sampai disitu, truk maut maut itu kembali menyorong becak bermotor BK4303JP sejauh 150 meter yang dikemudikan Wardi (55). Dua penumpang becak yang merupakan murid SD, Ilyas (10) dan Fikri Hamdani (11) mengalami luka-luka dan dirawat di RS Hartati Jalan Siringo-ringo.
Sementara korban lainnya dilarikan ke RSUD Rantauprapat. Diantaranya, Muhammad Baharuddin Simanjuntak (50), petugas pengatur lalulintas warga Jalan Tualang Aek Matio, Rantauprapat mengalami amputasi kedua kaki. Erikson Pamondang (17) pelajar SMA Negeri 2 Rantau Utara, pengemudi Sepeda motor KLX warga Jalan Bakti Lama, Rantau Utara, Labuhanbatu. Kusno (42) warga Jalan Siringo-ringo gang Cempaka, Rantauprapat. Serta Andi Samosir (43) supir bus Ramayana warga Jalan Lancang Kuning, Bagan Batu, Riau.
“Korban meninggal merupakan penumpang motor KLX yang berbonceng dengan teman sekolahnya,” jelas
Terpisah, Andi Samosir yang merupakan supir bus Ramayana Karya Trans menjelaskan tak mengira jika mereka yang semula datang dari Bagan Batu, Riau harus terlibat kecelakaan lalulintas dengan truk tronton yang datang dari arah berlawanan, Medan menuju Aek Nabara.
Dia menyaksikan truk tronton yang dikemudikan supir yang belum diketahui identitasnya tersebut menabrak petugas pengatur lalulintas Muhammad Baharuddin Simanjuntak.
“Saya lihat ada pria ditabrak truk itu,” katanya kepada wartawan di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Rantauprapat.
Andi Samosir juga menjelaskan truk tersebut menabrak bagian kanan depan bus yang dikemudiknnya. Posisi lokasi duduknya ringsek. Akibatnya dia terjepit diantara badan dan stiur bus.
Kecelakaan beruntun tersebut sempat mengakibatkan kemacetan panjang arus lalulintas. Dan pihak Polantas Polres Labuhanbatu melakukan pengaturan lalu lintas. Selanjutnya mengavakuasi sejumlah korban ke sejumlah rumah sakit.
Kasat Lantas Polres Labuhanbatu AKP Imam melalui Kanit Laka IPTU Kando Hutagalung saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan peristiwa tersebut. Pengemudi truk tronton BK 9932 TD bernama Samuel Anre Munthe (25), warga Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Sigulang-gulang, Kecamatan Siantar Utara, Pematang Siantar.
Menurut Kando, faktor penyebab laka tersebut adalah Samuel Anre Munthe selaku pengemudi truk tronton mengemudikan mobarnya kurang hati-hati. Dengan kecepatan tinggi dan saat situasi jalan menurun diduga rem Mobarnya tidak berfungsi dengan baik atau rem blong.
“Supir truk tidak dapat mengendalikan laju mobilnya sehingga menabrak pejalan kaki serta beberapa kendaraan yang berada di depannya dan juga kendaraan yang datang dari arah berlawanan terlibat kecelakaan beruntun,” tandasnya. (bud/rah/msg/sp)