26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Paparkan Perkembangan Covid-19 saat Pertemuan Kepala Daerah se Sumut, Bupati Dairi Pakai Produk Penenun Silalahi

BINCANG: Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu (kiri) berbincang dengan Gubsu Edy Rahmayadi saat pertemuan Bupati/Walikota se Sumut membahas penanganan covid-19. Dalam kesempatan itu, Eddy memakai baju serta peci kain hasil penenun Silalahi.
BINCANG: Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu (kiri) berbincang dengan Gubsu Edy Rahmayadi saat pertemuan Bupati/Walikota se Sumut membahas penanganan covid-19. Dalam kesempatan itu, Eddy memakai baju serta peci kain hasil penenun Silalahi.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Memenuhi undangan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi untuk evaluasi penanggulangan covid-19 yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 di masing-masing kabupaten/kota. Buoati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu terlihat bangga menggunakan pakaian / baju serta peci kain hasil penenun dari Silalahi Kecamatan Silahisabungan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Dairi, Rahmatsyah Munthe, mengatakan dalam pertemuan Gubsu, Edy Rahmayadi meminta Bupati Eddy KA Berutu yang juga Ketua GTPP Covid-19 Dairi untuk memaparkan penanganan Covid-19 di daerahnya.

“Dalam pertemuan tersebut, Bupati mengatakan sejak awal penyebaran Covid-19, Pemkab Dairi langsung intens melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi. Bahkan, persiapan pembentukan GTPP juga termasuk cepat,” ujarnya.

Hal tersebut dapat dilihat, di mana pada 16 Maret 2020 sudah terbentuk berdasarkan SK No.227/443.05/III/2020 dan SK No.227/43.05/III/tentang pembentukan GTPP covid-19 Kabupaten Dairi. Sejak dibentuk, tim langsung bergerak bersama Forkompinda serta memberdayakan lapisan masyarakat melakukan pencegahan penyebaran serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Pencegahan yang kita lakukan berupa penyemprotan desinfektan, mendirikan pos pemeriksaan di area pintu masuk perbatasan Kabupaten Dairi, mendirikan rumah singgah, mendirikan pos desa dan kecamatan, membuat berbagai sosialisasi komunikasi publik berupa penerapan protokol kesehatan di berbagai tempat-tempat publik dan banyak hal lainnya,” ucap Eddy.

Eddy juga menyampaikan pemaparan terhadap dampak ekonomi yang terjadi akibat pandemi corona berupa penurunan daya beli masyarakat, penurunan harga komoditi pertanian, kenaikan harga sembako dan hasil industri berupa minyak goreng dan gula pasir. Berkurangnya mata pencaharian masyarakat khususnya sektor transportasi dan pariwisata.

“Sementara untuk aksi penanggulangan telah kita lakukan diantaranya, operasi pasar sembako, penyiapan tenaga kerja berbasis masyarakat dan pemberian stimulus pengembangan tanaman pangan dan stimulus UMKM. Pembebasan pajak bagi pelaku bisnis dan UMKM.” Jelas Eddy. 

Pelaksanaan program jaring pengaman sosial yakni bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial  (Kemensos), BST APBD Dairi, Bansos Sembako dari Provinsi Sumut serta bantuan langsung tunai ( BLT) Dana Desa.

Eddy menegaskan, untuk percepatan penanganan Covid-19, GTPP Dairi memgedepankan transparansi dan keterbukaan informasi publik. Dimana, berbagai informasi telah disampaikan kepada masyarakat setiap harinya melalui media sosial. Baik itu perkembangan pasien yang positif maupun yang sudah sembuh.

“Termasuk media sosial yang dapat dijangkau oleh masyarakat Dairi diantaranya Facebook, Youtube, Instagram dan tabloid sehingga informasi yang didapat oleh publik utuh dan terhindar dari hoax, “ jelas Eddy. 

GTPP covid-19 Dairi juga memanfaatkan teknologi dalam penanganan Covid-19 yang ada di Kabupaten Dairi diantaranya aplikasi pendataan pengunjung, aplikasi bantuan sembako. 

Bupati Eddy mengatakan, saat ini sedang mengkaji penerapan adaptasi kebiasaan baru dan penerapan digitalisasi agar bisa segera dilakukan dalam waktu dekat ini penerapan transaksi non tunai, BPHTB Online Host to host, pasar daring BRI dan QR Code Indonesia Standart (QRIS).

Sementara itu, Gubsu Edy Rahmayadi dalam kesempatan itu menyampaikan banyak hal penting kepada Bupati/Wali Kota terkait penanganan Covid-19. Edi menegaskan, pandemi Corona telah berdampak terhadap bidang sosial dan ekonomi.

“Untuk dampak ekonomi, yakni tingginya angka inflasi, sementara dampak sosial diprrdiksi tingkat kemiskinan akan naik akibat Covid-19. Dibutuhkan strategi dan langkah yang harus kita lakukan di masing-masing daerah oleh GTPP covid-19,” ujar Gubsu. 

Termasuk langkah strategis yang harus disiapkan dari bulan Juli hingga September mendatang, berupa persiapan adaptasi kebiasaan baru, refocusing, dan realisasi belanja semester. 

“Dan hal paling penting yang perlu diatur adalah proses belajar tatap muka di sekolah dan pesantren,” ujar Edy Rahmayadi. (rud/ram)

BINCANG: Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu (kiri) berbincang dengan Gubsu Edy Rahmayadi saat pertemuan Bupati/Walikota se Sumut membahas penanganan covid-19. Dalam kesempatan itu, Eddy memakai baju serta peci kain hasil penenun Silalahi.
BINCANG: Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu (kiri) berbincang dengan Gubsu Edy Rahmayadi saat pertemuan Bupati/Walikota se Sumut membahas penanganan covid-19. Dalam kesempatan itu, Eddy memakai baju serta peci kain hasil penenun Silalahi.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Memenuhi undangan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi untuk evaluasi penanggulangan covid-19 yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 di masing-masing kabupaten/kota. Buoati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu terlihat bangga menggunakan pakaian / baju serta peci kain hasil penenun dari Silalahi Kecamatan Silahisabungan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Dairi, Rahmatsyah Munthe, mengatakan dalam pertemuan Gubsu, Edy Rahmayadi meminta Bupati Eddy KA Berutu yang juga Ketua GTPP Covid-19 Dairi untuk memaparkan penanganan Covid-19 di daerahnya.

“Dalam pertemuan tersebut, Bupati mengatakan sejak awal penyebaran Covid-19, Pemkab Dairi langsung intens melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi. Bahkan, persiapan pembentukan GTPP juga termasuk cepat,” ujarnya.

Hal tersebut dapat dilihat, di mana pada 16 Maret 2020 sudah terbentuk berdasarkan SK No.227/443.05/III/2020 dan SK No.227/43.05/III/tentang pembentukan GTPP covid-19 Kabupaten Dairi. Sejak dibentuk, tim langsung bergerak bersama Forkompinda serta memberdayakan lapisan masyarakat melakukan pencegahan penyebaran serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Pencegahan yang kita lakukan berupa penyemprotan desinfektan, mendirikan pos pemeriksaan di area pintu masuk perbatasan Kabupaten Dairi, mendirikan rumah singgah, mendirikan pos desa dan kecamatan, membuat berbagai sosialisasi komunikasi publik berupa penerapan protokol kesehatan di berbagai tempat-tempat publik dan banyak hal lainnya,” ucap Eddy.

Eddy juga menyampaikan pemaparan terhadap dampak ekonomi yang terjadi akibat pandemi corona berupa penurunan daya beli masyarakat, penurunan harga komoditi pertanian, kenaikan harga sembako dan hasil industri berupa minyak goreng dan gula pasir. Berkurangnya mata pencaharian masyarakat khususnya sektor transportasi dan pariwisata.

“Sementara untuk aksi penanggulangan telah kita lakukan diantaranya, operasi pasar sembako, penyiapan tenaga kerja berbasis masyarakat dan pemberian stimulus pengembangan tanaman pangan dan stimulus UMKM. Pembebasan pajak bagi pelaku bisnis dan UMKM.” Jelas Eddy. 

Pelaksanaan program jaring pengaman sosial yakni bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial  (Kemensos), BST APBD Dairi, Bansos Sembako dari Provinsi Sumut serta bantuan langsung tunai ( BLT) Dana Desa.

Eddy menegaskan, untuk percepatan penanganan Covid-19, GTPP Dairi memgedepankan transparansi dan keterbukaan informasi publik. Dimana, berbagai informasi telah disampaikan kepada masyarakat setiap harinya melalui media sosial. Baik itu perkembangan pasien yang positif maupun yang sudah sembuh.

“Termasuk media sosial yang dapat dijangkau oleh masyarakat Dairi diantaranya Facebook, Youtube, Instagram dan tabloid sehingga informasi yang didapat oleh publik utuh dan terhindar dari hoax, “ jelas Eddy. 

GTPP covid-19 Dairi juga memanfaatkan teknologi dalam penanganan Covid-19 yang ada di Kabupaten Dairi diantaranya aplikasi pendataan pengunjung, aplikasi bantuan sembako. 

Bupati Eddy mengatakan, saat ini sedang mengkaji penerapan adaptasi kebiasaan baru dan penerapan digitalisasi agar bisa segera dilakukan dalam waktu dekat ini penerapan transaksi non tunai, BPHTB Online Host to host, pasar daring BRI dan QR Code Indonesia Standart (QRIS).

Sementara itu, Gubsu Edy Rahmayadi dalam kesempatan itu menyampaikan banyak hal penting kepada Bupati/Wali Kota terkait penanganan Covid-19. Edi menegaskan, pandemi Corona telah berdampak terhadap bidang sosial dan ekonomi.

“Untuk dampak ekonomi, yakni tingginya angka inflasi, sementara dampak sosial diprrdiksi tingkat kemiskinan akan naik akibat Covid-19. Dibutuhkan strategi dan langkah yang harus kita lakukan di masing-masing daerah oleh GTPP covid-19,” ujar Gubsu. 

Termasuk langkah strategis yang harus disiapkan dari bulan Juli hingga September mendatang, berupa persiapan adaptasi kebiasaan baru, refocusing, dan realisasi belanja semester. 

“Dan hal paling penting yang perlu diatur adalah proses belajar tatap muka di sekolah dan pesantren,” ujar Edy Rahmayadi. (rud/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/