30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Nikson: Mari Galakkan Pertanian Organik di Taput

TAPUT, SUMUTPOS.CO – Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan, melakukan uji coba penanaman kentang dan jagung organik di lahan Demplot Kodim 0210/TU, Desa Silangkitang, Kecamatan Sipoholon, Selasa (26/7).

Turun mendampingi Nikson, Dandim 0210/TU Letkol Inf Hari Sandra, Forkopimda, Kepala Dinas Pertanian Sey Pasaribu, beberapa pimpinan OPD lainnya, PPL Pertanian Kecamatan Sipoholon, Camat Sipoholon, dan para kepala desa.

Hadir juga Perusda Pertanian Jan Piter Lumbantoruan, Konsultan Pertanian Tani Moratua Simson Sipahutar, Kepala Cabang BRI Tarutung Hendro, para tokoh masyarakat dan tokoh agama Kecamatan Sipoholon.

Pada kesempatan itu, Nikson mengatakan, dalam uji coba penanaman kentang dan jagung organik ini, merupakan contoh agar petani tidak tergantung pada pupuk kimia. Apalagi, lanjutnya, pupuk kimia banyak menyebabkan hama penyakit tanaman, dan saat ini juga persediaannya cukup langka.

Untuk itu, dari Dinas Pertanian dan Ketenagakerjaan Kabupaten Taput, kata Nikson, akan menggalakkan pelatihan pembuatan pupuk organik kepada masyarakat. Sebab, dengan pupuk organik bisa mengurangi hama penyakit.

“Mari dihidupkan lagi Tim Percepatan Pembangunan Taput,” ungkap Nikson.

Nikson juga menjelaskan, untuk mewujudkan kepentingan masyarakat, khususnya di Taput, Pemkab, Forkopimda, dan TNI akan bahu membahu.

“Kita harus berdaulat di bidang pangan, dan menjadi lumbung pangan. Sejauh ini di Taput, sudah berjalan program pengolahan lahan gratis bagi masyarakat. Dan sejak 2015, sudah berhasil dikelola lebih kurang 1.700 hektare,” bebernya.

Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Dandim dan jajaran Kodim 0210/TU, yang sudah menginisiasi pupuk organik.

“Ini merupakan langkah yang sangat positif dalam membangun dan juga mengurangi beban pemerintah serta masyarakat. Untuk itu, Pak Dandim, kita harus me-massive-kan kegiatan serupa. Kita bisa buat di Balai Latihan Kerja Silangkitang. Terima Kasih Pak Dandim untuk acara ini. Kiranya terus berkesinambungan, dan kita harap TNI bisa selalu mendukung program Taput menjadi lumbung pangan,” ujar Nikson.

Sementara itu, Dandim 0210/TU, Letkol Inf Hari Sandra mengatakan, kegiatan ini merupakan perintah atasan, untuk melaksanakan kegiatan ketahanan pangan, bekerja sama dengan Pemkab Taput.

Dari perintah itu, lanjut Hari, Kodim 0210/TU mencoba mencari solusi, dengan harapan TNI bisa memberikan sumbangsih kepada masyarakat Taput, yakni membuat pupuk organik cair. Dengan bahan baku murni alam yang ada di Taput.

“Kami ambil sisa-sisa panen Desa Sipahutar, difermentasi, bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan. Lalu kami campur dengan air cucian beras, kemudian sisa sampah sayuran kami jadikan satu dalam tabung tertutup. Ini murni buatan kita sendiri, didampingi PPL dan konsultan pertanian Pak Simson Sipahutar, yang sudah menekuni budidaya kentang,” bebernya.

Untuk itu, dia pun berharap, dengan penanaman kentang dan jagung organik ini, maka biaya produksi pertanian masyarakat Taput tidak lagi terbebani dan tergantung dengan pupuk kimia.

“Mudah-mudahan ini menjadi tonggak atau titik start, kita mulai melakukan penanaman dengan cara organik, dan memproduksi pupuk organik sendiri, sehingga efek ekonomi yang baik bisa dirasakan langsung oleh petani, khususnya di Taput,” kata Hari.

“Kami siap mendukung Pak Bupati untuk menggalakkan lagi pertanian organik,” pungkasnya.

Perlu diketahui, adapun luas lahan Demplot Kodim 0210/TU untuk uji coba penanaman kentang dan jagung organik tersebut, diperkirakan seluas 1,5 hektare. (des/saz)

TAPUT, SUMUTPOS.CO – Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan, melakukan uji coba penanaman kentang dan jagung organik di lahan Demplot Kodim 0210/TU, Desa Silangkitang, Kecamatan Sipoholon, Selasa (26/7).

Turun mendampingi Nikson, Dandim 0210/TU Letkol Inf Hari Sandra, Forkopimda, Kepala Dinas Pertanian Sey Pasaribu, beberapa pimpinan OPD lainnya, PPL Pertanian Kecamatan Sipoholon, Camat Sipoholon, dan para kepala desa.

Hadir juga Perusda Pertanian Jan Piter Lumbantoruan, Konsultan Pertanian Tani Moratua Simson Sipahutar, Kepala Cabang BRI Tarutung Hendro, para tokoh masyarakat dan tokoh agama Kecamatan Sipoholon.

Pada kesempatan itu, Nikson mengatakan, dalam uji coba penanaman kentang dan jagung organik ini, merupakan contoh agar petani tidak tergantung pada pupuk kimia. Apalagi, lanjutnya, pupuk kimia banyak menyebabkan hama penyakit tanaman, dan saat ini juga persediaannya cukup langka.

Untuk itu, dari Dinas Pertanian dan Ketenagakerjaan Kabupaten Taput, kata Nikson, akan menggalakkan pelatihan pembuatan pupuk organik kepada masyarakat. Sebab, dengan pupuk organik bisa mengurangi hama penyakit.

“Mari dihidupkan lagi Tim Percepatan Pembangunan Taput,” ungkap Nikson.

Nikson juga menjelaskan, untuk mewujudkan kepentingan masyarakat, khususnya di Taput, Pemkab, Forkopimda, dan TNI akan bahu membahu.

“Kita harus berdaulat di bidang pangan, dan menjadi lumbung pangan. Sejauh ini di Taput, sudah berjalan program pengolahan lahan gratis bagi masyarakat. Dan sejak 2015, sudah berhasil dikelola lebih kurang 1.700 hektare,” bebernya.

Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Dandim dan jajaran Kodim 0210/TU, yang sudah menginisiasi pupuk organik.

“Ini merupakan langkah yang sangat positif dalam membangun dan juga mengurangi beban pemerintah serta masyarakat. Untuk itu, Pak Dandim, kita harus me-massive-kan kegiatan serupa. Kita bisa buat di Balai Latihan Kerja Silangkitang. Terima Kasih Pak Dandim untuk acara ini. Kiranya terus berkesinambungan, dan kita harap TNI bisa selalu mendukung program Taput menjadi lumbung pangan,” ujar Nikson.

Sementara itu, Dandim 0210/TU, Letkol Inf Hari Sandra mengatakan, kegiatan ini merupakan perintah atasan, untuk melaksanakan kegiatan ketahanan pangan, bekerja sama dengan Pemkab Taput.

Dari perintah itu, lanjut Hari, Kodim 0210/TU mencoba mencari solusi, dengan harapan TNI bisa memberikan sumbangsih kepada masyarakat Taput, yakni membuat pupuk organik cair. Dengan bahan baku murni alam yang ada di Taput.

“Kami ambil sisa-sisa panen Desa Sipahutar, difermentasi, bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan. Lalu kami campur dengan air cucian beras, kemudian sisa sampah sayuran kami jadikan satu dalam tabung tertutup. Ini murni buatan kita sendiri, didampingi PPL dan konsultan pertanian Pak Simson Sipahutar, yang sudah menekuni budidaya kentang,” bebernya.

Untuk itu, dia pun berharap, dengan penanaman kentang dan jagung organik ini, maka biaya produksi pertanian masyarakat Taput tidak lagi terbebani dan tergantung dengan pupuk kimia.

“Mudah-mudahan ini menjadi tonggak atau titik start, kita mulai melakukan penanaman dengan cara organik, dan memproduksi pupuk organik sendiri, sehingga efek ekonomi yang baik bisa dirasakan langsung oleh petani, khususnya di Taput,” kata Hari.

“Kami siap mendukung Pak Bupati untuk menggalakkan lagi pertanian organik,” pungkasnya.

Perlu diketahui, adapun luas lahan Demplot Kodim 0210/TU untuk uji coba penanaman kentang dan jagung organik tersebut, diperkirakan seluas 1,5 hektare. (des/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/