26.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

TPL Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk  Organik

PELATIHAN:Petani Kopi di Kabupaten Humbahas mendapat pelatihan pembuatan pupuk organik (kompos) yang digelar PT TPL.(Foto : Istimewa/Sumut Pos)

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Tumbuh dan berkembangnya suatu tanaman tentunya dipengaruhi dengan perawatan melalui pemupukan. Pupuk yang paling baik untuk hasil dan pertumbuhan jenis tanaman adalah pupuk organik.

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa –sisa tanaman, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.  Bahkan pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.

Inilah yang menjadi perhatian besar PT Toba Pulp Lestari,Tbk (TPL) bagi para petani kopi di kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Untuk mendukung penggunaan pupuk organik bagi para petani, perusahaan bubur kertas ini melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos, bagi masyarakat di tiga desa, di Kecamatan Pollung Humbahas.

Staff pemberdayaan masyarakat TPL Estate Tele Yessy Panggabean menilai, pelatihan pupuk organik (kompos) sangat penting bagi para petani. Selain sangat mudah untuk dilaksanakan, bahan pembuatan pupuk organik juga tidak sulit untuk didapatkan. Bahan pembuatannya diambil dari ranting pohon dan dedaunan, yang jatuh diareal perkebunan dan halaman masyarakat.

“Penggunaan pupuk organik paling baik untuk tanaman petani kopi di wilayah ini, apalagi pemupukan dilakukan pasca panen kopi petani pada bulan Agustus 2018 lalu. Sehingga dengan pelaksanaan pelatihan ini, petani menjadi lebih bersemangat dalam meningkatkan hasil panen kopi berikutnya,”ungkap Yessy.

Pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari ini diikuti oleh 30 warga dari 3 desa, yakni Desa Hutajulu, Desa Huta Paungutara, dan Desa Aek Nauli II. Tiongsa Lumbangaol salah seorang masyarakat yang ikut pelatihan, mengaku banyak menerima pelajaran dan ilmu dalam pengembangan tanaman kopi. Menurutnya, pupuk organik sangat penting bagi tanaman, bahkan bahan pembuatannya banyak ditemukan di sekitar halaman rumah.

Yessy Panggabean staf pemberdayaan masyarakat TPL Estate Tele mengatakan, pelatihan pembuatan kompos dilaksanakan sebagai kegiatan lanjutan bagi para petani kopi yang ada di Kecamatan Pollung. “Sebelumnya kita sudah melakukan pelatihan budidaya dan pascapanen kopi bagi masyarakat, ini adalah pelatihan pendukung untuk budidaya kopi tersebut” ujar Yessy.(rel/sih/han)

 

PELATIHAN:Petani Kopi di Kabupaten Humbahas mendapat pelatihan pembuatan pupuk organik (kompos) yang digelar PT TPL.(Foto : Istimewa/Sumut Pos)

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Tumbuh dan berkembangnya suatu tanaman tentunya dipengaruhi dengan perawatan melalui pemupukan. Pupuk yang paling baik untuk hasil dan pertumbuhan jenis tanaman adalah pupuk organik.

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa –sisa tanaman, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.  Bahkan pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.

Inilah yang menjadi perhatian besar PT Toba Pulp Lestari,Tbk (TPL) bagi para petani kopi di kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Untuk mendukung penggunaan pupuk organik bagi para petani, perusahaan bubur kertas ini melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos, bagi masyarakat di tiga desa, di Kecamatan Pollung Humbahas.

Staff pemberdayaan masyarakat TPL Estate Tele Yessy Panggabean menilai, pelatihan pupuk organik (kompos) sangat penting bagi para petani. Selain sangat mudah untuk dilaksanakan, bahan pembuatan pupuk organik juga tidak sulit untuk didapatkan. Bahan pembuatannya diambil dari ranting pohon dan dedaunan, yang jatuh diareal perkebunan dan halaman masyarakat.

“Penggunaan pupuk organik paling baik untuk tanaman petani kopi di wilayah ini, apalagi pemupukan dilakukan pasca panen kopi petani pada bulan Agustus 2018 lalu. Sehingga dengan pelaksanaan pelatihan ini, petani menjadi lebih bersemangat dalam meningkatkan hasil panen kopi berikutnya,”ungkap Yessy.

Pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari ini diikuti oleh 30 warga dari 3 desa, yakni Desa Hutajulu, Desa Huta Paungutara, dan Desa Aek Nauli II. Tiongsa Lumbangaol salah seorang masyarakat yang ikut pelatihan, mengaku banyak menerima pelajaran dan ilmu dalam pengembangan tanaman kopi. Menurutnya, pupuk organik sangat penting bagi tanaman, bahkan bahan pembuatannya banyak ditemukan di sekitar halaman rumah.

Yessy Panggabean staf pemberdayaan masyarakat TPL Estate Tele mengatakan, pelatihan pembuatan kompos dilaksanakan sebagai kegiatan lanjutan bagi para petani kopi yang ada di Kecamatan Pollung. “Sebelumnya kita sudah melakukan pelatihan budidaya dan pascapanen kopi bagi masyarakat, ini adalah pelatihan pendukung untuk budidaya kopi tersebut” ujar Yessy.(rel/sih/han)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/