27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Bupati Taput Pimpin Musrembang RPJMD 2019-2024

MUSRENBANG:Bupati Taput Nikson Nababan memberikan arahan kepada peserta Musrenbang RPJMD 2019-2024.
Dedi gamael simbolon/Sumut pos

TAPUT, SUMUTPOS.CO – Bupati Tapanuli Utara (Taput) Drs Nikson Nababan, MSi memimpin Rapat Musyarawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2019-2024 didampingi Wakil Ketua DPRD Fatima Hutabarat, dan Pj. Sekda Parsaoran Hutagalung, di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan, Tarutung, Rabu (25/9)

“Saya minta kita semua fokus pada Visi dan Misi, harus lebih teliti dan masing-masing OPD harus ada kontroling. Kebijakan yang diputuskan harus melalui kajian, sehingga pekerjaan lebih maksimal dan dapat dipertanggung-jawabkan. Semua harus saling memberikan masukan dan sinergitas, sehingga akan menjadikan suatu tim yang kuat tanpa ada yang merasa super,”ujar Bupati mengawali arahannya.

Bupati Nikson menekankan, agar setiap OPD harus punya satu program unggulan yang mengacu pada Visi dan khusus bagi OPD yang terkait dengan pertanian, perkebunan dan peternakan harus memiliki 3 program unggulan, sehingga 5 tahun kedepan Taput akan dikenal sebagai daerah lumbung pangan.

Ditekankan juga, agar Perusda Pertanian dan Perusda Pertambangan lebih aktif dalam memajukan usahanya dengan konsep yang mudah, simpel, bagus dan terarah.

“Kita juga tetap fokus pada pembangunan infrastruktur jalan sebagai konektifitas antar kecamatan, ke pemukiman warga dan juga lokasi sentra pertanian. Ketentuan dan peraturan yang mengatur tata ruang wilayah harus segera dibenahi dan dituntaskan. Terkait kondisi sekolah yang kekurangan guru dapat diselesaikan dengan 2 langkah. Pertama, segera melakukan pemetaan tenaga pengajar terutama pada SD sehingga dapat diusulkan penambahan guru PNS, kedua pemerataan guru dengan melakukan mutasi tanpa menimbulkan perasaan dizolimi,” lanjut Bupati.

Bupati juga menambahkan beberapa point permasalahan yang perlu segera diselesaikan, seperti penyelesaian lahan RSUD Tarutung dan Bandara Silangit, penataan pasar lama SBB menjadi wisata kuliner, pendirian BUMDes dengan pengurus yang berkompeten melalui pelatihan SDM, pengawasan penggunaan Dana Des serta agar para camat harus mendata usaha yang ada di daerah masing-masing.

“Terkait usulan pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya, mari satukan pandangan bahwa salah satu tolak ukur kemajuan suatu daerah dapat dilihat dengan banyaknya uang yang beredar. Kita harus satu irama mendukung hal ini demi masa depan anak cucu kita, harus ada yang mengalah untuk kemajuan bersama. Kelak kita akan merasakan multi efek yang luar biasa pada sektor pariwisata, peningkatan kualitas sumberdaya manusia termasuk melalui transfer knowledge,” akhir sambutan Bupati.

Musrembang RPJMD dilanjutkan dengan pemaparan serta diskusi tanya-jawab. Paparan disampaikan oleh Sekretaris Bappeda Sumatera Utara Ardan Noor, Kepala BPS Taput Ester Sitorus dan Kepala Bapeda Taput Indra Simare-mare.

Usai paparan dan diskusi, arahan penutupan dari Bupati berharap agar beberapa usulan Kabupaten Tapanuli Utara mendapat perhatian seperti pembagian Bantuan Keuangan Provinsi Sumatera Utara dan penyediaan lahan untuk lokasi perkantoran yang baru.

“Kami berharap agar di dalam RPJMD Provsu agar memperhatikan pembangunan infrastruktur jalan terutama jalan provinsi yang kondisinya rusak berat termasuk pembukaan jalan serta insentif bagi guru-guru SMA-SMK di desa terpencil dan sangat terpencil. Kiranya Pemerintah Provinsi turut mendukung pendirian Universitas Negeri Tapanuli demi kemajuan masyarakat,” ucap Bupati seraya menutup Musrembang RPJMD.

Dalam laporan Kepala Bappeda Indra Simare-mare mengatakan, bahwa rapat ini sebagai tahapan dalam penyempurnaan RPJMD. Musrembang dihadiri 4 Kepala Daerah tetangga (Tobasa, Humbanghas, Samosir, Tapteng), Forkopimda/mewakili, Staf Ahli Bupati, Asisten, Pimpinan OPD, Camat, Instansi Vertikal, Perbankan, BUMN-BUMD, PWI, Tokoh Agama/Masyarakat/Pemuda.

“Tujuan utama Musrembang ini adalah penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap arah kebijakan pembangunan daerah,” ucap Indra Simaremare. (humas taput/mag12)

MUSRENBANG:Bupati Taput Nikson Nababan memberikan arahan kepada peserta Musrenbang RPJMD 2019-2024.
Dedi gamael simbolon/Sumut pos

TAPUT, SUMUTPOS.CO – Bupati Tapanuli Utara (Taput) Drs Nikson Nababan, MSi memimpin Rapat Musyarawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2019-2024 didampingi Wakil Ketua DPRD Fatima Hutabarat, dan Pj. Sekda Parsaoran Hutagalung, di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan, Tarutung, Rabu (25/9)

“Saya minta kita semua fokus pada Visi dan Misi, harus lebih teliti dan masing-masing OPD harus ada kontroling. Kebijakan yang diputuskan harus melalui kajian, sehingga pekerjaan lebih maksimal dan dapat dipertanggung-jawabkan. Semua harus saling memberikan masukan dan sinergitas, sehingga akan menjadikan suatu tim yang kuat tanpa ada yang merasa super,”ujar Bupati mengawali arahannya.

Bupati Nikson menekankan, agar setiap OPD harus punya satu program unggulan yang mengacu pada Visi dan khusus bagi OPD yang terkait dengan pertanian, perkebunan dan peternakan harus memiliki 3 program unggulan, sehingga 5 tahun kedepan Taput akan dikenal sebagai daerah lumbung pangan.

Ditekankan juga, agar Perusda Pertanian dan Perusda Pertambangan lebih aktif dalam memajukan usahanya dengan konsep yang mudah, simpel, bagus dan terarah.

“Kita juga tetap fokus pada pembangunan infrastruktur jalan sebagai konektifitas antar kecamatan, ke pemukiman warga dan juga lokasi sentra pertanian. Ketentuan dan peraturan yang mengatur tata ruang wilayah harus segera dibenahi dan dituntaskan. Terkait kondisi sekolah yang kekurangan guru dapat diselesaikan dengan 2 langkah. Pertama, segera melakukan pemetaan tenaga pengajar terutama pada SD sehingga dapat diusulkan penambahan guru PNS, kedua pemerataan guru dengan melakukan mutasi tanpa menimbulkan perasaan dizolimi,” lanjut Bupati.

Bupati juga menambahkan beberapa point permasalahan yang perlu segera diselesaikan, seperti penyelesaian lahan RSUD Tarutung dan Bandara Silangit, penataan pasar lama SBB menjadi wisata kuliner, pendirian BUMDes dengan pengurus yang berkompeten melalui pelatihan SDM, pengawasan penggunaan Dana Des serta agar para camat harus mendata usaha yang ada di daerah masing-masing.

“Terkait usulan pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya, mari satukan pandangan bahwa salah satu tolak ukur kemajuan suatu daerah dapat dilihat dengan banyaknya uang yang beredar. Kita harus satu irama mendukung hal ini demi masa depan anak cucu kita, harus ada yang mengalah untuk kemajuan bersama. Kelak kita akan merasakan multi efek yang luar biasa pada sektor pariwisata, peningkatan kualitas sumberdaya manusia termasuk melalui transfer knowledge,” akhir sambutan Bupati.

Musrembang RPJMD dilanjutkan dengan pemaparan serta diskusi tanya-jawab. Paparan disampaikan oleh Sekretaris Bappeda Sumatera Utara Ardan Noor, Kepala BPS Taput Ester Sitorus dan Kepala Bapeda Taput Indra Simare-mare.

Usai paparan dan diskusi, arahan penutupan dari Bupati berharap agar beberapa usulan Kabupaten Tapanuli Utara mendapat perhatian seperti pembagian Bantuan Keuangan Provinsi Sumatera Utara dan penyediaan lahan untuk lokasi perkantoran yang baru.

“Kami berharap agar di dalam RPJMD Provsu agar memperhatikan pembangunan infrastruktur jalan terutama jalan provinsi yang kondisinya rusak berat termasuk pembukaan jalan serta insentif bagi guru-guru SMA-SMK di desa terpencil dan sangat terpencil. Kiranya Pemerintah Provinsi turut mendukung pendirian Universitas Negeri Tapanuli demi kemajuan masyarakat,” ucap Bupati seraya menutup Musrembang RPJMD.

Dalam laporan Kepala Bappeda Indra Simare-mare mengatakan, bahwa rapat ini sebagai tahapan dalam penyempurnaan RPJMD. Musrembang dihadiri 4 Kepala Daerah tetangga (Tobasa, Humbanghas, Samosir, Tapteng), Forkopimda/mewakili, Staf Ahli Bupati, Asisten, Pimpinan OPD, Camat, Instansi Vertikal, Perbankan, BUMN-BUMD, PWI, Tokoh Agama/Masyarakat/Pemuda.

“Tujuan utama Musrembang ini adalah penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap arah kebijakan pembangunan daerah,” ucap Indra Simaremare. (humas taput/mag12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/