31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Tambang Emas Martabe Gelar Pentas Seni Taman Baca Anak 2017

Foto: Martabe for Sumut Pos
Penampilan Tari Tak Tontong dari Minang oleh Taman Baca Anak Go to Reading, Aek Pining menjadi pembuka Pentas Seni TBA 2017.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Sebagai bentuk komitmen kuat Tambang Emas Martabe terhadap pendidikan anak-anak, diselenggarakan pula Pentas Seni Taman Baca Anak 2017 pada Minggu, 6 Agustus 2017. Acara ini merupakan wadah bagi anak-anak Taman Baca binaan Tambang Emas Martabe untuk menampilkan berbagai tari tradisional yang telah mereka latih selama 1 tahun belakangan di TBA masing-masing.

Senior Manager Community Relations and Development PT Agincourt Resources Pramana Triwahjudi mengatakan saat ini terdapat 14 TBA binaan di 14 desa lingkar tambang yang telah dikelola oleh para relawan dari masing-masing desa. Pentas Seni merupakan agenda rutin tahunan TBA sejak 2014, sekaligus menjadi acara puncak berbagai kompetisi antar TBA.

Beberapa tari tradisional yang akan ditampilkan yakni Tari Tak Tontong dari Minang, Manggore Dahat Mandurung, dan Tari Manduda (Simalungun).

“Anak-anak di setiap TBA mendapatkan arahan dari pelatih tari dari Padang Sidempuan. Selain penampilan tari tradisonal, sebelumnya juga ada berbagai lomba seperti lomba mendongeng, mewarnai, menyanyi, cerdas cermat, dan kreasi bahan bekas. Seluruh lomba berdasarkan kelompok umur anak-anak. Tak hanya itu, kami juga memberikan penghargaan kepada Pengelola TBA Terbaik dan TBA terbaik, serta pemilihan Duta TBA 2017,” rinci Pramana.

Foto: Martabe for Sumut Pos
Tak hanya menampilkan berbagai tari tradisional, Pentas Seni TBA 2017 juga mempertontonkan tari modern.

Lebih lanjut Pramana mengemukakan, keberadaan TBA selama ini berhasil meningkatkan minat baca anak-anak, mengembangkan kreativitas dan keterampilan hingga menjadi wadah pelestarian seni dan budaya. TBA pertama yang didirikan oleh Tambang Emas Martabe yakni TBA Napa pada Februari 2009. Pendirian TBA merupakan bentuk kerjasama dan sinergi program yang erat antara Tambang Emas Martabe dengan pemerintah desa/kelurahan.

“Tambang Emas Martabe sangat peduli terhadap bidang pendidikan. Selain pendirian TBA dan Martabe Prestasi, kami juga terus berusaha membantu memperbaiki infrastruktur dan fasilitas pendidikan, peningkatan kapasitas tenaga pengajar melalui pelatihan guru, serta berkolaborasi pada program-program kesehatan di lembaga pendidikan seperti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah,” tutup Pramana. (rel/mea)

Foto: Martabe for Sumut Pos
Penampilan Tari Tak Tontong dari Minang oleh Taman Baca Anak Go to Reading, Aek Pining menjadi pembuka Pentas Seni TBA 2017.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Sebagai bentuk komitmen kuat Tambang Emas Martabe terhadap pendidikan anak-anak, diselenggarakan pula Pentas Seni Taman Baca Anak 2017 pada Minggu, 6 Agustus 2017. Acara ini merupakan wadah bagi anak-anak Taman Baca binaan Tambang Emas Martabe untuk menampilkan berbagai tari tradisional yang telah mereka latih selama 1 tahun belakangan di TBA masing-masing.

Senior Manager Community Relations and Development PT Agincourt Resources Pramana Triwahjudi mengatakan saat ini terdapat 14 TBA binaan di 14 desa lingkar tambang yang telah dikelola oleh para relawan dari masing-masing desa. Pentas Seni merupakan agenda rutin tahunan TBA sejak 2014, sekaligus menjadi acara puncak berbagai kompetisi antar TBA.

Beberapa tari tradisional yang akan ditampilkan yakni Tari Tak Tontong dari Minang, Manggore Dahat Mandurung, dan Tari Manduda (Simalungun).

“Anak-anak di setiap TBA mendapatkan arahan dari pelatih tari dari Padang Sidempuan. Selain penampilan tari tradisonal, sebelumnya juga ada berbagai lomba seperti lomba mendongeng, mewarnai, menyanyi, cerdas cermat, dan kreasi bahan bekas. Seluruh lomba berdasarkan kelompok umur anak-anak. Tak hanya itu, kami juga memberikan penghargaan kepada Pengelola TBA Terbaik dan TBA terbaik, serta pemilihan Duta TBA 2017,” rinci Pramana.

Foto: Martabe for Sumut Pos
Tak hanya menampilkan berbagai tari tradisional, Pentas Seni TBA 2017 juga mempertontonkan tari modern.

Lebih lanjut Pramana mengemukakan, keberadaan TBA selama ini berhasil meningkatkan minat baca anak-anak, mengembangkan kreativitas dan keterampilan hingga menjadi wadah pelestarian seni dan budaya. TBA pertama yang didirikan oleh Tambang Emas Martabe yakni TBA Napa pada Februari 2009. Pendirian TBA merupakan bentuk kerjasama dan sinergi program yang erat antara Tambang Emas Martabe dengan pemerintah desa/kelurahan.

“Tambang Emas Martabe sangat peduli terhadap bidang pendidikan. Selain pendirian TBA dan Martabe Prestasi, kami juga terus berusaha membantu memperbaiki infrastruktur dan fasilitas pendidikan, peningkatan kapasitas tenaga pengajar melalui pelatihan guru, serta berkolaborasi pada program-program kesehatan di lembaga pendidikan seperti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah,” tutup Pramana. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/