LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Aksi serupa juga digelar di Kota Binjai dan Kabupaten Langkat. Di Binjai, aksi yang diikuti 3 ribuan masa ini berjalan aman dan lancar. Meski membuat arus lalu lintas tidak lancar, polisi dari berbagai satuan hingga prajurit Kodim 0203/Langkat turut mengamankan jalannya aksi. Termasuk Kapolres Binjai AKBP Donald Simanjuntak dan Dandim Langkat Letkol Deni Eka Gustiana turut mengawalnya.
Dalam aksi ini, massa juga mendesak agar Banser dibubarkan. “Bubarkan Banser. Penjarakan segera para pelaku pembakar bendera Tauhid. Kami senantiasa siap mendukung tugas dan kinerja kepolisian,” teriak massa yang dibarengi dengan seruan takbir dan tauhid sekaligus membentangkan spanduk berisi protes serta kecaman.
“Secara khusus, kami juga meminta pemerintah melindungi hak-hak kaum Muslimin dan mengharapkan Polres Binjai meningkatkan sinergi lintas ormas islam demi menjaga kondusifitas Kota Binjai serta mencegah terjadinya hal-hal yang dapat memicu konflik sosial di masyarakat,” teriak massa.
Ketua FUI Binjai, Syaifullah Saaba menyerahkan lembaran tertulis berisi seluruh pernyataan sikap kaum muslimin Kota Rambutan kepada Kapolres. “Kami di sini mendukung Bapak Polisi. Mari kita bersatu. Umat Islam mendukung Bapak Polisi menyelesaikan persoalan yang melecehkan kalimat tauhid oleh Banser,” teriak massa.
Kapolres Binjai, AKBP Donald Simanjuntak mengucapkan terimakasih kepada massa aksi damai yang menyampaikan aspirasinya dengan damai. “Kita sifatnya melayani saja sebagai polisi yang mengayomi. Kita juga bersama-sama tadi dengan massa longmarch. Berdasarkan izin aksi, lebih kurang 3 ribu jumlahnya,” ujarnya.
Aspirasi yang disuarakan massa, kata Kapolres, sudah ditampung dan akan ditindaklanjuti ke Mabes Polri. Mantan Kapolres Samosir ini bersyukur, karena aksi berjalan damai.
Di Kabupaten Langkat, ribuan umat Islam memenuhi Jalan Proklamasi Stabat, dengan berbagai spanduk menuntut pembubaran Banser, dan pelaku pembakaran kalimat tauhid segera ditahan dan dihukum. Mereka juga melakukan orasi di Mapolres Langkat, usai Salat Jumat di Masjid Syafriatul Amaliah.
Aksi massa ini diterima langsung Kapolres Langkat AKBP Dedi Indrianto didampingi Wakapolres Langkat Kompol Hendrawan dan para Kabag, Kasat sejajaran Mapolres Langkat. Raudin Purba selaku penanggung jawab aksi, dalam orasinya mengatakan, kehadiran mereka merupakan bentuk solidaritas dan merupakan kewajiban sebagai Umat Muslim atas perlakuan oknum pihak Banser atas tindakan membakar bendera bertuliskan kalimat Tauhid.
“Kami berbicara bukan sebagai individu perorangan, namun sebagai Umat Muslim. Walau kami ada yang aktif dalam politik, tapi saat ini kami berdiri di halaman Polres Langkat ini sebagai Umat Muslim,” tegas Raudin disahuti takbir oleh massa aksi.
Dia mengaku sedih dan kecewa atas tindakan pembakaran kalimat Tahuid, dan mereka meminta Kapolres Langkat untuk menyampaikan kepada Kapolri agar pelaku pembakaran bendera bertuliskan kalimat Tahuid tersebut segera ditindak tegas. “Kami juga menutut pembubaran Banser dan antek anteknya, dan menghukum pelaku pembakaran kalimat Tauhid tersebut,” tegasnya.
Setelah menyampaikan aspirasinya dan diterima Kapolres Langkat, massa yang memenuhi halaman Mapolres Langkat membubarkan diri secara tertib. Tak lupa, mereka juga memunguti sampah yang berserakan karena aksi itu. (dvs/ted/bam)