26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tekan Penyebaran Corona di Luar Mebidang, Intensifkan 3M dan 3T

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Secara keseluruhan, kasus infeksi Covid-19 di Sumut sudah melandai dan perlahan telah keluar dari zona merah secara nasional. Meski demikian, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut terus melakukan upaya-upaya pengendalian Corona di kabupaten/kota lain yang lebih minim angka penyebarannya dibanding kawasan Medan-Binjai-Deliserdang (Mebidang).

KETERANGAN: Juru Bicara Satgas Covid-19 Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB memberikan keterangan pers via streaming video youtube, Senin (26/10).
KETERANGAN: Juru Bicara Satgas Covid-19 Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB memberikan keterangan pers via streaming video youtube, Senin (26/10).

“Yang sudah dan sedang dilakukan di masyarakat adalah, melakukan kampanye 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. Melakukan penegakan disiplin dengan operasi yustisi dan razia masker. Sementara di bidang kesehatan melakukan 3T; testing, tracing dan treatment,” kata Koordinator Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan menjawab Sumut Pos, Senin (26/10).

Kadinkes Sumut ini menerangkan, untuk testing, pihaknya telah meningkatkan kemampuan swab PCR, yakni 1/mil dari jumlah penduduk per minggu. Untuk Sumut saat ini, sebut dia, telah mencapai 2.100 sampel per hari. “Dengan kemampuan testing 2.100/hari ini diharapkan akan dapat melakukan pemeriksaan secara cepat, sehingga dapat membantu untuk tracing dan treatmen serta memutus rantai penularan,” katanya.

Tracing sendiri difokuskan, untuk menelusuri kontak erat dari orang yang terpapar covid, untuk diperiksa dan dipastikan statusnya. Semua kontak erat kata dia di swab test. Dari hasil test, maka akan terbagi menjadi positif (terpapar Covid-19) dan negatif. “Yang positif, diharapkan akan diisolasi pada tempat isolasi yang disiapkan. Tidak dianjurkan isolasi mandiri, karena dapat mengakibatkan terjadinya klaster keluarga. Yang gejala sedang dan berat, dirawat di rumah sakit (treatment),” pungkasnya.

Angka Sembuh Covid 81,21 Persen

Sementara, jumlah pasien sembuh Covid-19 di Sumut konsisten terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data rekapitulasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut pada minggu keempat Oktober, angka kesembuhan mencapai 81,21 persen. “Angka kesembuhan tersebut meningkat 0,79 poin dibandingkan minggu sebelumnya yaitu 80,42 persen. Bahkan, angka kesembuhan tersebut masih berada di atas angka nasional yakni 80,51 persen,” kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB saat memberikan keterangan pers terkait update data kasus Covid-19 Sumut melalui streaming video youtube, Senin (26/10) sore.

Whiko melanjutkan, untuk angka kematian diperoleh sebesar 4,11 persen. Angka ini sedikit menurun 0,07 poin dibandingkan minggu ketiga Oktober sebesar 4,18 persen. “Untuk data perkembangan terbaru kasus Covid-19 hingga Senin (26/10) sore, antara lain suspek 914 orang (tambah 7 orang dari hari sebelumnya). Kemudian terkonfirmasi 12.655 orang (tambah 93 orang), meninggal dunia 523 orang (tambah 7 orang), sembuh 10.286 orang (tambah 85 orang), dan spesimen 136.318 sampel (tambah 427 spesimen),” ungkap dia.

Disebutkannya, untuk angka penderita Covid-19 aktif, tercatat hingga 25 Oktober sebanyak 1.845 orang. Dari jumlah tersebut, ada yang melakukan isolasi mandiri dan ada juga di rumah sakit. “Secara umum perkembangan data kasus Covid-19 selama 14 minggu terakhir trennya ke arah perbaikan. Kasus Covid-19 aktif mengalami penurunan, positivity rate 9,87 persen, recovery rate 80,17 persen, dan mortality rate 4,16 persen,” aku Whiko.

Ia menuturkan, perkembangan yang baik ini tentunya berkat peran serta masyarakat karena konsisten menerapkan protokol kesehatan. Namun demikian, kabar baik ini jangan membuat menjadi kendor melaksanakan protokol kesehatan. “Selain itu, juga meningkatkan imunitas tubuh dengan rutin berolahraga, makan makanan bergizi, konsumsi vitamin dan istirahat yang cukup,” ucapnya.

Lebih lanjut Whiko mengatakan, dalam upaya mengakhiri masa pandemi, memutus rantai penularan virus corona sangat penting terus dilakukan secara konsisten. Sebagaimana perilaku 3 M yang merupakan bagian protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan serta mencuci tangan memakai sabun. “Perilaku 3 M harus menjadi kebiasaan seluruh masyarakat Sumut khususnya. Kepatuhan 3 M mutlak menjadi prasyarat guna memutus rantai penularan Covid-19,” tegasnya. (prn/ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Secara keseluruhan, kasus infeksi Covid-19 di Sumut sudah melandai dan perlahan telah keluar dari zona merah secara nasional. Meski demikian, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut terus melakukan upaya-upaya pengendalian Corona di kabupaten/kota lain yang lebih minim angka penyebarannya dibanding kawasan Medan-Binjai-Deliserdang (Mebidang).

KETERANGAN: Juru Bicara Satgas Covid-19 Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB memberikan keterangan pers via streaming video youtube, Senin (26/10).
KETERANGAN: Juru Bicara Satgas Covid-19 Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB memberikan keterangan pers via streaming video youtube, Senin (26/10).

“Yang sudah dan sedang dilakukan di masyarakat adalah, melakukan kampanye 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. Melakukan penegakan disiplin dengan operasi yustisi dan razia masker. Sementara di bidang kesehatan melakukan 3T; testing, tracing dan treatment,” kata Koordinator Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan menjawab Sumut Pos, Senin (26/10).

Kadinkes Sumut ini menerangkan, untuk testing, pihaknya telah meningkatkan kemampuan swab PCR, yakni 1/mil dari jumlah penduduk per minggu. Untuk Sumut saat ini, sebut dia, telah mencapai 2.100 sampel per hari. “Dengan kemampuan testing 2.100/hari ini diharapkan akan dapat melakukan pemeriksaan secara cepat, sehingga dapat membantu untuk tracing dan treatmen serta memutus rantai penularan,” katanya.

Tracing sendiri difokuskan, untuk menelusuri kontak erat dari orang yang terpapar covid, untuk diperiksa dan dipastikan statusnya. Semua kontak erat kata dia di swab test. Dari hasil test, maka akan terbagi menjadi positif (terpapar Covid-19) dan negatif. “Yang positif, diharapkan akan diisolasi pada tempat isolasi yang disiapkan. Tidak dianjurkan isolasi mandiri, karena dapat mengakibatkan terjadinya klaster keluarga. Yang gejala sedang dan berat, dirawat di rumah sakit (treatment),” pungkasnya.

Angka Sembuh Covid 81,21 Persen

Sementara, jumlah pasien sembuh Covid-19 di Sumut konsisten terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data rekapitulasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut pada minggu keempat Oktober, angka kesembuhan mencapai 81,21 persen. “Angka kesembuhan tersebut meningkat 0,79 poin dibandingkan minggu sebelumnya yaitu 80,42 persen. Bahkan, angka kesembuhan tersebut masih berada di atas angka nasional yakni 80,51 persen,” kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB saat memberikan keterangan pers terkait update data kasus Covid-19 Sumut melalui streaming video youtube, Senin (26/10) sore.

Whiko melanjutkan, untuk angka kematian diperoleh sebesar 4,11 persen. Angka ini sedikit menurun 0,07 poin dibandingkan minggu ketiga Oktober sebesar 4,18 persen. “Untuk data perkembangan terbaru kasus Covid-19 hingga Senin (26/10) sore, antara lain suspek 914 orang (tambah 7 orang dari hari sebelumnya). Kemudian terkonfirmasi 12.655 orang (tambah 93 orang), meninggal dunia 523 orang (tambah 7 orang), sembuh 10.286 orang (tambah 85 orang), dan spesimen 136.318 sampel (tambah 427 spesimen),” ungkap dia.

Disebutkannya, untuk angka penderita Covid-19 aktif, tercatat hingga 25 Oktober sebanyak 1.845 orang. Dari jumlah tersebut, ada yang melakukan isolasi mandiri dan ada juga di rumah sakit. “Secara umum perkembangan data kasus Covid-19 selama 14 minggu terakhir trennya ke arah perbaikan. Kasus Covid-19 aktif mengalami penurunan, positivity rate 9,87 persen, recovery rate 80,17 persen, dan mortality rate 4,16 persen,” aku Whiko.

Ia menuturkan, perkembangan yang baik ini tentunya berkat peran serta masyarakat karena konsisten menerapkan protokol kesehatan. Namun demikian, kabar baik ini jangan membuat menjadi kendor melaksanakan protokol kesehatan. “Selain itu, juga meningkatkan imunitas tubuh dengan rutin berolahraga, makan makanan bergizi, konsumsi vitamin dan istirahat yang cukup,” ucapnya.

Lebih lanjut Whiko mengatakan, dalam upaya mengakhiri masa pandemi, memutus rantai penularan virus corona sangat penting terus dilakukan secara konsisten. Sebagaimana perilaku 3 M yang merupakan bagian protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan serta mencuci tangan memakai sabun. “Perilaku 3 M harus menjadi kebiasaan seluruh masyarakat Sumut khususnya. Kepatuhan 3 M mutlak menjadi prasyarat guna memutus rantai penularan Covid-19,” tegasnya. (prn/ris)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/