Tiga Hari Hanyut di Sungai Bilah, Rantauprapat
LABUHANBATU-Tiga hari hanyut di Sungai Bilah Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu, Senin (24/12) lalu sekitar pukul 10.05 WIB, Ninik (50) dan anaknya, Salmah boru Rambe (17) warga Lingkungan Perlayuan Kelurahan Pulopadang Kecamatan Rantau Utara akhirnya ditemukan tidak bernyawa, Rabu(26/12) siang. Sedangkan ayah sekaligus suami Ninik, Mansor Rambe (55) hingga kini belum juga ditemukan.
Informasi yang diperoleh Sumut Pos di tangkahan kerikil dan pasir milik Umar Lingkungan Sibuaya Kelurahan Sioldengan Kecamatan Rantau Selatan oleh tim sar menyebutkan, Jasad Salmah yang pertama sekali ditemukan oleh tim sar sekitar pukul 11.30 WIB di lokasi lubuk buaya yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi terbaliknya sampan mereka. Sementara sang ibu, Ninik ditemukan berjarak sekitar 200 meter dari jasad Salmah arah menuju hilir sungai sekitar pukul 14.40 WIB.
Lurah Sioldengan H Aidi Sahmir Hasibuan kepada Sumut Pos mengatakan, hari itu juga kedua jenazah dikebumikan di tempat pemakaman umum Kelurahan Pulopadang, tidak jauh dari kediaman korban. “Usai disalatkan di masjid jasad keduanya langsung dikebumikan dan diberi waktu sesaat untuk ziarah bagi keluarga,” katanya.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Labuhanbatu Hj Ellya Rosa Siregar SPd memimpin pelaksanaan fardhu kifayah kedua jenazah yang dilakukan di pinggiran sungai tempat evakuasi kedua jasad korban di Lingkungan Sibuaya. Itu dilakukan, untuk memudahkan pihak keluarga melakukan pemakaman.
Selain melaksanakan fardhu kifayah, Ellya Rosa didampingi suaminya DR HC Freddy Simangunsong MBA turut mengevakuasi jasad Salmah Rambe di lokasi ditemukan jasad korban. “Jasad yang pertama, saya ikut dalam tim di perahu motor milik Satlak PBP untuk melakukan evakuasi jasad. Kalau yang kedua tidak, karena mengurusi sebagian fardhu kifayahnya. Secara kebetulan suami saya sejak kemarin di lokasi bersama dengan warga,” tambah Ketua DPRD Kabupaten Labuhanbatu itu.
Amatan Sumut Pos, ratusan warga ingin melihat langsung proses pelaksanaan evakuasi hingga dibawa ke mobil ambulans ke kediaman korban. Rasa simpati warga terlihat, saat dua unit mobil ambulans milik partai yang diberikan gratis untuk membawa kedua jenazah itu. (mag-16)
Selain itu, beberapa kotak air mineral disumbangkan sejumlah donatur untuk keperluan tim maupun warga yang melakukan pencarian.
Diketahui sebelumnya, sekeluarga yang menjadi korban hanyut di Sungai Bilah itu berniat menyeberangkan sayur-sayuran hasil kebunnya dengan menggunakan sampan. Naas, sampan yang ditumpangi Mansor Rambe (55) dan istrinya Ninik (50) serta anaknya Salmah Rambe (17) yang juga siswi di SMK Kharisma Kelas III jurusan Akuntansi itu menabrak tunggul hingga akhirnya sampan terbalik dan tenggelam dibawa arus Sungai Bilah, termasuk sayur-sayuran yang hendak mereka jual. (mag-16)